Menpora Ajak Suporter Timnas Indonesia Lebih Santun Usai Sanksi FIFA
Menpora Dito Ariotedjo mengajak suporter timnas Indonesia untuk lebih santun dalam mendukung tim agar terhindar dari sanksi FIFA seperti denda Rp400 juta dan pengurangan kursi penonton.

Jakarta, 14 Mei 2024 - Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora), Dito Ariotedjo, mengimbau suporter tim nasional sepak bola Indonesia untuk lebih santun dalam memberikan dukungan. Imbauan ini disampaikan menyusul sanksi yang dijatuhkan FIFA kepada Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) akibat perilaku diskriminatif suporter pada pertandingan Kualifikasi Piala Dunia 2026 melawan Bahrain di Stadion GBK, Jakarta, Maret lalu. Sanksi tersebut berupa denda Rp400 juta dan pengurangan 15 persen kursi penonton pada pertandingan kandang selanjutnya.
Menpora Dito menekankan pentingnya mengedepankan kesantunan dalam mendukung timnas. "Tetap, kita harus mengedepankan kultur asli kita yaitu kesantunan," ujarnya kepada awak media di Jakarta. Ia mengakui antusiasme dan semangat tinggi masyarakat Indonesia dalam mendukung timnas yang berjuang menuju Piala Dunia 2026, namun dukungan tersebut harus diwujudkan dengan cara yang terpuji dan tidak merugikan.
Menpora memahami sanksi FIFA sebagai sanksi administratif yang relatif ringan. Namun, kejadian ini menjadi momentum untuk evaluasi dan edukasi bagi suporter Indonesia. Beliau juga menyinggung kemungkinan perilaku diskriminatif tersebut dipicu oleh rasa ketidakadilan yang dirasakan suporter setelah laga tandang di Bahrain. "Jadi pastinya ini saya rasa fenomena yang baru untuk masyarakat kita dan pastinya seiring waktu akan makin dewasa," kata Menpora.
Suporter Diminta Lebih Santun, Jaga Nama Baik Indonesia
Menpora Dito berharap agar suporter Indonesia dapat terus memberikan dukungan penuh kepada timnas, tetapi dengan tetap menjunjung tinggi nilai-nilai kesantunan dan budaya bangsa Indonesia. Hal ini penting untuk menunjukkan citra positif Indonesia di mata dunia. "Jadi (kesantunan) itu yang harus kita perlihatkan agar dunia tahu bagaimana ramahnya Indonesia," tegas Menpora.
Sanksi FIFA ini menjadi pelajaran berharga bagi seluruh stakeholder sepak bola Indonesia, termasuk suporter. Perilaku suporter yang tidak terpuji dapat berdampak buruk bagi tim nasional dan citra Indonesia di kancah internasional. Oleh karena itu, edukasi dan sosialisasi mengenai tata krama dan etika suporter perlu ditingkatkan.
Pentingnya peran serta semua pihak, termasuk pemerintah, PSSI, dan elemen masyarakat, dalam mengkampanyekan perilaku suporter yang santun dan sportif. Dengan begitu, dukungan terhadap timnas dapat tetap bersemangat tanpa harus melanggar aturan dan norma yang berlaku.
Ke depan, diharapkan agar suporter Indonesia dapat menunjukkan dukungan yang lebih dewasa dan bertanggung jawab. Dukungan yang diberikan harus tetap positif dan sportif, demi kemajuan sepak bola Indonesia di masa mendatang.
Langkah-langkah ke Depan untuk Suporter Indonesia
Menpora Dito Ariotedjo juga menekankan pentingnya edukasi dan sosialisasi kepada suporter untuk memahami aturan dan etika dalam mendukung tim kesayangan mereka. Hal ini penting agar kejadian serupa tidak terulang kembali di masa mendatang.
Selain edukasi, penting juga untuk meningkatkan pengawasan dan penegakan aturan di dalam stadion. Hal ini untuk mencegah terjadinya tindakan-tindakan yang melanggar aturan dan dapat berdampak pada sanksi dari FIFA.
PSSI juga memiliki peran penting dalam hal ini. Mereka perlu meningkatkan koordinasi dengan pihak keamanan dan suporter untuk menciptakan lingkungan yang aman dan kondusif di dalam stadion.
Dengan adanya kerjasama dan komitmen dari semua pihak, diharapkan suporter Indonesia dapat menunjukkan dukungan yang lebih baik dan sportif, sehingga timnas dapat fokus pada pertandingan dan meraih prestasi yang membanggakan.
Perilaku suporter yang santun dan sportif tidak hanya akan menghindarkan Indonesia dari sanksi FIFA, tetapi juga akan meningkatkan citra positif Indonesia di mata dunia. Semoga kejadian ini menjadi pembelajaran berharga bagi semua pihak untuk menciptakan lingkungan sepak bola Indonesia yang lebih baik dan lebih terhormat.