Ahang Tekankan Konsistensi Pelita Jaya Usai Taklukkan Bima Perkasa
Pelatih Pelita Jaya, Ahang, meminta konsistensi dan persistensi dari para pemainnya setelah kemenangan atas Bima Perkasa di IBL, meskipun tanpa beberapa pemain kunci.

Pelita Jaya Jakarta berhasil meraih kemenangan atas Bima Perkasa Yogyakarta dengan skor meyakinkan 101-68 pada pertandingan Indonesian Basketball League (IBL) di Gelanggang Mahasiswa Soemantri Bodjonegoro (GMSB), Jakarta, Rabu (20/3). Kemenangan ini menjadi penanda kebangkitan Pelita Jaya setelah sebelumnya menelan kekalahan dari Rans Simba Bogor. Pertandingan tersebut menyoroti strategi pelatih Johannis Winar, atau yang akrab disapa Coach Ahang, yang menekankan konsistensi dan persistensi permainan timnya.
Dalam jumpa pers usai pertandingan, Coach Ahang menjelaskan fokusnya pada konsistensi dan persistensi permainan. Ia menyatakan, "Di pertandingan hari ini saya lebih tekankan kepada para pemain untuk lebih konsisten dan persisten dalam gaya kita bermain. Karena setelah kita mendapat hasil kurang bagus dari game semalam, kita harus bangkit, maka pola pikirnya, semuanya harus lebih lagi."
Kemenangan ini diraih Pelita Jaya meskipun tanpa kehadiran dua pemain kunci, Brandon Jawato dan Jaquori McLaughlin. Namun, absennya kedua pemain tersebut berhasil ditutupi oleh penampilan apik para pemain muda Pelita Jaya seperti Yesaya Saudale, Harits Prasidya, dan Aldy Izzatur Rachman yang diberi kesempatan bermain oleh Coach Ahang. Hal ini menunjukkan kedalaman skuad Pelita Jaya dan kemampuan pelatih untuk memaksimalkan potensi pemain yang ada.
Konsistensi Kunci Sukses Pelita Jaya
Coach Ahang menekankan pentingnya konsistensi dan persistensi dalam permainan timnya. Menurutnya, bukan hanya soal siapa pemain yang ada di lapangan, melainkan bagaimana tim bermain secara konsisten dari awal hingga akhir pertandingan. Ia mengakui adanya penurunan performa di kuarter ketiga, namun tim mampu kembali menemukan irama permainan mereka dan mengamankan kemenangan.
Lebih lanjut, Coach Ahang menjelaskan strategi rotasi pemainnya. Ia menegaskan bahwa kesempatan bermain diberikan berdasarkan penampilan di latihan dan pertandingan. "Tidak gampang untuk membagi menit bermain untuk bisa seimbang seperti itu. Maka bagi saya, semua pemain bisa main. Setelah kamu bermain baik, kamu bermain di level kamu, kamu pasti stay di dalam game," jelasnya. Hal ini menunjukkan sistem meritokrasi yang diterapkan oleh Coach Ahang dalam menentukan komposisi pemain.
Pelatih yang juga menukangi timnas bola basket Indonesia ini menyadari bahwa Pelita Jaya berbeda dengan tim lain. Ia menjelaskan, "Karena kita beda dengan tim yang lain, tim yang lain bisa bermain dengan hanya delapan-sembilan pemain, tapi Pelita Jaya harus bisa bermain dengan 12 pemain." Pernyataan ini menekankan pentingnya kedalaman skuad dan kemampuan semua pemain untuk berkontribusi.
Tantangan Mendatang bagi Pelita Jaya
Setelah kemenangan atas Bima Perkasa, Pelita Jaya akan menghadapi tantangan berikutnya. Mereka akan bertandang ke markas Rajawali Medan pada Sabtu (22/3) untuk pertandingan IBL, sebelum kemudian berlaga melawan NS Matrix Deer pada Basketball Champions League (BCL) Asia pada 27 Maret. Konsistensi dan persistensi yang ditekankan Coach Ahang akan menjadi kunci keberhasilan Pelita Jaya dalam menghadapi pertandingan-pertandingan mendatang.
Dengan menunjukkan kemampuan adaptasi dan kedalaman skuad, Pelita Jaya siap menghadapi tantangan yang ada di depan. Keberhasilan mereka melawan Bima Perkasa menjadi modal berharga untuk menatap laga-laga selanjutnya dengan optimisme. Para pemain muda yang mendapat kesempatan menunjukkan potensi mereka menjadi bukti nyata strategi Coach Ahang yang efektif. Ke depannya, konsistensi dan persistensi akan terus menjadi kunci bagi Pelita Jaya untuk meraih prestasi lebih tinggi.