Alcaraz Juara Masters 1000 Roma, Taklukkan Sinner dan Incar Gelar Roland Garros
Carlos Alcaraz raih gelar Masters 1000 ketujuh di Roma setelah mengalahkan Jannik Sinner, sekaligus menambah kepercayaan diri jelang Roland Garros.

Apa, Siapa, Di mana, Kapan, Mengapa, Bagaimana? Carlos Alcaraz, petenis Spanyol, berhasil meraih gelar juara ATP Masters 1000 ketujuhnya di turnamen Internazionali BNL d’Italia di Roma pada Minggu, 18 Mei 2024. Kemenangan ini diraih setelah ia mengalahkan unggulan tuan rumah, Jannik Sinner, dengan skor 7-6(5), 6-1. Alcaraz berhasil memutus rentetan kemenangan Sinner yang mencapai 26 pertandingan. Kemenangan ini penting bagi Alcaraz untuk meningkatkan kepercayaan dirinya menjelang turnamen Grand Slam Roland Garros. Ia mampu mengatasi tekanan dan bermain konsisten sepanjang pertandingan.
Kemenangan ini semakin spesial karena Alcaraz berhasil memutus rekor kemenangan beruntun Sinner. Ia juga berhasil menyamai Sinner sebagai petenis kelahiran tahun 2000-an dengan perolehan trofi terbanyak. Alcaraz menunjukkan mental juara yang tangguh dan strategi permainan yang efektif sepanjang pertandingan.
Dengan kemenangan ini, Alcaraz semakin memantapkan posisinya sebagai petenis nomor satu dunia. Ia juga menjadi petenis pertama yang meraih tiga gelar ATP Tour musim ini setelah sebelumnya menang di Rotterdam dan Monte Carlo. Keberhasilannya di Roma menjadi modal berharga dalam upayanya mempertahankan gelar juara di Roland Garros.
Dominasi Alcaraz di Lapangan Tanah Liat
Alcaraz menunjukkan performa luar biasa di lapangan tanah liat. Ia mampu mengendalikan permainan dengan baik dan mengatasi perlawanan Sinner. Meskipun sempat menyelamatkan dua set point di set pertama, Alcaraz berhasil membalikkan keadaan dan memenangkan pertandingan dalam waktu 1 jam 45 menit. Kemenangan ini meningkatkan rekor head to head-nya atas Sinner menjadi 7-4.
Pujian pun diberikan Alcaraz kepada Sinner atas penampilannya. "Hal pertama yang ingin saya katakan adalah saya sangat senang melihat Jannik kembali ke level yang luar biasa ini. Saya yakin tidak mudah baginya untuk kembali setelah tiga bulan dan mencapai final Masters 1000 di turnamen pertamanya setelah kembali. Itu sesuatu yang luar biasa, jadi saya harus mengucapkan selamat kepadanya," ujar Alcaraz.
Alcaraz juga mengungkapkan kebanggaannya atas penampilannya sendiri. Ia memuji konsistensi permainannya dan kemampuannya untuk mempertahankan level permainan yang baik sepanjang pertandingan. "Saya tidak bermain seperti rollercoaster... Saya mempertahankan level bagus saya sepanjang pertandingan, jadi saya sangat bangga dengan semua yang saya lakukan hari ini," tambahnya.
Keberhasilan Alcaraz di Roma semakin mengukuhkan posisinya sebagai salah satu petenis terbaik dunia saat ini. Ia menjadi petenis kelima yang mampu memenangkan tiga ajang ATP Masters 1000 lapangan tanah liat.
Tantangan dan Persiapan Menuju Roland Garros
Meskipun sempat mengalami cedera adduktor dan harus mundur dari Masters 1000 di Madrid, Alcaraz menunjukkan pemulihan yang sangat baik di Roma. Ia hanya kehilangan satu set dalam perjalanannya menuju gelar juara. Catatan 27-2 di lapangan tanah liat sejak Mei lalu menjadi bukti kesiapannya menghadapi tantangan di Roland Garros.
Alcaraz menatap Roland Garros dengan penuh percaya diri. "Semua mata tertuju pada Paris saat ini, pada Roland Garros," katanya. Kemenangan atas Sinner di Roma menjadi suntikan motivasi tambahan baginya. "Mengalahkan Jannik, memenangi Roma. Kedua hal itu berpadu dan memberi saya keyakinan besar untuk pergi ke Paris. Saya selalu berkata 'Final bukan tentang bermain, final adalah tentang menang'. Saya hanya mengulang pendekatan itu setiap kali saya bermain di final," pungkas Alcaraz.
Dengan performa impresifnya di Roma, Alcaraz siap mempertahankan gelarnya di Roland Garros. Ia datang ke Paris dengan mental juara dan keyakinan diri yang tinggi. Dunia tenis pun menantikan penampilannya di turnamen Grand Slam tersebut.
Alcaraz kini memiliki 30 kemenangan terbanyak di Tour pada tahun 2024, menjadikannya salah satu petenis paling dominan saat ini. Ia juga menjadi petenis pertama yang memenangkan tiga gelar ATP Tour di musim ini.