Aldila Sutjiadi Kandas di Miami Open, Unggulan Ketiga Jadi Batu Sandungan
Petenis Indonesia Aldila Sutjiadi dan pasangannya, Nadiia Kichenok, gagal melaju ke babak selanjutnya di Miami Open setelah dikalahkan unggulan ketiga melalui super tie-break ketat.

Petenis putri Indonesia, Aldila Sutjiadi, harus mengakui kekalahan di babak pertama Miami Open. Berpasangan dengan Nadiia Kichenok dari Ukraina, mereka takluk dari pasangan unggulan ketiga asal Italia, Sara Errani dan Jasmine Paolini, pada Minggu pagi WIB. Kekalahan tersebut terjadi setelah pertarungan sengit yang berakhir dengan skor 1-6, 7-5, dan 10-12 di super tie-break.
Pertandingan diawali dengan kekalahan di set pertama dengan skor telak 1-6. Namun, Aldila/Kichenok mampu bangkit di set kedua dan menyamakan kedudukan dengan skor 7-5, memaksa pertandingan berlanjut ke set penentuan berupa super tie-break. Meskipun sempat unggul 9-6, pasangan ini akhirnya harus menyerah dengan skor akhir 10-12. Kegagalan ini menandai berakhirnya perjuangan Aldila di Miami Open tahun ini.
Keikutsertaan Aldila di Miami Open merupakan bagian dari rangkaian turnamen Sunshine Double yang menjadi awal musim tur WTA-nya di tahun 2025. Kehadirannya di turnamen ini patut diapresiasi mengingat ia baru pulih dari cedera dan gangguan pendengaran yang dialaminya di akhir tahun lalu. Perjuangannya untuk kembali ke lapangan hijau setelah melewati masa pemulihan yang cukup panjang menunjukkan dedikasi dan semangat juang yang tinggi.
Perjalanan Aldila di Miami dan Indian Wells
Sebelum menghadapi tantangan di Miami Open, Aldila berlaga di Indian Wells, California, berpasangan dengan petenis Hungaria, Fanny Stollar. Mereka berhasil melewati babak pertama dengan mengalahkan pasangan Amerika Serikat, Jessica Pegula dan Ashlyn Krueger. Namun, langkah mereka terhenti di babak kedua setelah kalah dari Tereza Mihalikova/Olivia Nicholis dengan skor 1-6, 6-4, 2-10.
Turnamen Indian Wells dan Miami Open menjadi ajang pembuktian bagi Aldila setelah ia mengalami masa sulit akibat cedera pergelangan tangan dan gangguan pendengaran, sudden deafness, di penghujung tahun 2024. Ia bahkan harus absen di beberapa turnamen awal tahun, termasuk Australian Open. Ia juga mengakhiri musim 2024 lebih cepat karena cedera pergelangan tangan tersebut. Partisipasinya di Miami Open setelah melewati masa pemulihan yang cukup panjang menunjukkan tekad dan kerja kerasnya untuk kembali bersaing di kancah tenis dunia.
Sebelum Indian Wells, Aldila turut serta dalam ITF W35 Arcadia sebagai ajang pemanasan setelah absen selama kurang lebih empat bulan. Bersama Janice Tjen, petenis Indonesia lainnya, mereka berhasil mencapai babak final dan menjadi runner-up. Hasil ini menjadi modal berharga bagi Aldila dalam menghadapi turnamen-turnamen selanjutnya.
Gangguan Pendengaran dan Cedera Menghambat Langkah Aldila
Aldila Sutjiadi mengalami masa sulit pada akhir tahun 2024. Ia didiagnosis mengalami sudden deafness atau tuli mendadak yang mengharuskannya menjalani perawatan intensif. Kondisi ini memaksanya untuk melewatkan beberapa turnamen penting di awal tahun 2025, termasuk Australian Open. Belum selesai perjuangannya melawan gangguan pendengaran, ia kembali dihadapkan dengan cedera pergelangan tangan yang memaksanya mengakhiri musim 2024 lebih cepat.
Turnamen di China juga menjadi saksi bisu perjuangan Aldila. Ia harus terhenti di Ningbo Open pada akhir Oktober lalu dan tidak dapat melanjutkan ke Guangzhou Open seperti yang direncanakan. Meskipun menghadapi berbagai rintangan, Aldila menunjukkan semangat pantang menyerah dan kembali berjuang di lapangan hijau.
Partisipasi Aldila di Miami Open, setelah melewati berbagai tantangan kesehatan, merupakan bukti nyata dari kegigihan dan dedikasinya pada dunia tenis. Meskipun hasil akhir belum sesuai harapan, perjuangannya patut diapresiasi dan menjadi inspirasi bagi banyak orang.
Meskipun perjalanan Aldila di Miami Open berakhir lebih cepat dari yang diharapkan, partisipasinya setelah melewati masa pemulihan yang panjang menunjukkan semangat juang yang patut diacungi jempol. Ia telah membuktikan bahwa tekad dan kerja keras mampu mengatasi berbagai rintangan.