Ana/Tiwi Takluk di All England 2025, Akui Kurang Sabar Hadapi Fukushima/Matsumoto
Febriana Dwipuji Kusuma/Amallia Cahaya Pratiwi atau Ana/Tiwi gagal melaju ke perempat final All England 2025 setelah dikalahkan Yuki Fukushima/Mayu Matsumoto dalam pertandingan rubber game menegangkan.

Ganda putri Indonesia, Febriana Dwipuji Kusuma/Amallia Cahaya Pratiwi, atau yang akrab disapa Ana/Tiwi, harus mengakui keunggulan ganda putri Jepang, Yuki Fukushima/Mayu Matsumoto, di babak 16 besar All England 2025. Pertandingan yang berlangsung di Utilita Arena, Birmingham, Kamis (13/3), berakhir dengan skor 12-21, 21-19, dan 16-21. Kekalahan ini menghentikan langkah Ana/Tiwi di turnamen bergengsi tersebut.
Kekalahan ini terasa pahit bagi Ana/Tiwi, terutama mengingat perjuangan keras mereka yang mampu memaksa pertandingan hingga rubber game. Meskipun sempat tertinggal jauh, semangat juang mereka tak pernah padam, terbukti dengan keberhasilan mereka mencuri game kedua. Namun, pada akhirnya, pasangan Jepang yang menempati peringkat enam dunia tersebut menunjukkan kelasnya dan mengamankan kemenangan.
Usai pertandingan, Ana/Tiwi memberikan keterangan resmi mengenai penampilan mereka. Mereka mengakui beberapa kekurangan dalam strategi permainan yang membuat mereka kesulitan mengembangkan pola serangan. "Kami merasa kami sudah bermain dengan cukup baik tapi ada beberapa momen kami kurang sabar, terburu-buru untuk mematikan padahal lawan mempunyai pertahanan yang kuat," ungkap Tiwi seperti dikutip dari laman PBSI.
Perjuangan Ana/Tiwi di All England 2025
Ana mengakui kesulitan dalam mengembangkan pola permainan, sehingga mereka terus tertinggal dari Fukushima/Matsumoto. Kendati demikian, Ana/Tiwi tetap berjuang keras untuk mengejar ketertinggalan dan memaksa pertandingan hingga tiga gim. Kegigihan mereka patut diapresiasi, meskipun hasilnya belum sesuai harapan.
Meskipun gagal melaju ke babak selanjutnya, Ana/Tiwi tetap merasa puas dengan penampilan mereka di All England 2025, terutama jika dibandingkan dengan hasil yang mereka raih di Thailand Masters sebelumnya. "Alhamdulillah kami bisa memperbaiki walaupun hasilnya belum sesuai yang diinginkan," ujar Ana, menunjukkan sikap positif dan optimisme untuk masa depan.
Mereka berharap dapat belajar dari pengalaman ini dan meningkatkan performa di turnamen-turnamen berikutnya. Kekalahan ini menjadi pelajaran berharga bagi Ana/Tiwi untuk terus berlatih dan memperbaiki kelemahan dalam permainan mereka.
Harapan untuk Apriyani/Fadia
Sementara itu, Indonesia masih memiliki satu wakil ganda putri yang masih berjuang di All England 2025, yaitu Apriyani Rahayu/Siti Fadia Silva Ramadhanti. Mereka akan menghadapi pasangan Malaysia, Pearly Tan/Thinaah Muralitharan, di babak yang sama. Semoga Apriyani/Fadia dapat memberikan hasil yang lebih baik dan mengharumkan nama Indonesia di kancah internasional.
Pertandingan Ana/Tiwi melawan Fukushima/Matsumoto menjadi bukti betapa ketatnya persaingan di dunia bulu tangkis internasional. Meskipun mengalami kekalahan, Ana/Tiwi telah menunjukkan semangat juang yang tinggi dan kualitas permainan yang patut diacungi jempol. Semoga pengalaman ini menjadi batu loncatan bagi mereka untuk mencapai prestasi yang lebih gemilang di masa mendatang.
Kejuaraan All England 2025 tetap menyajikan pertandingan-pertandingan yang menegangkan dan penuh drama. Para penggemar bulu tangkis di seluruh dunia dapat menikmati aksi-aksi spektakuler dari para atlet terbaik dunia. Semoga para atlet Indonesia dapat terus berjuang dan meraih prestasi terbaik.