Apriyani/Fadia Taklukkan Tekanan, Melaju ke 16 Besar All England 2025
Apriyani Rahayu/Siti Fadia Silva Ramadhanti berhasil mengatasi tekanan dan meraih kemenangan dramatis di babak pertama All England 2025, mengamankan tempat di babak 16 besar.

Ganda putri Indonesia, Apriyani Rahayu/Siti Fadia Silva Ramadhanti, sukses melewati babak pertama turnamen bulutangkis BWF World Tour Super 1000 All England 2025. Berlaga di Utilita Arena Birmingham, Inggris, Rabu (12/3), mereka menghadapi perlawanan sengit dari pasangan Taiwan, Hsu Yin-Hui/Lin Jhih Yun. Kemenangan dramatis diraih setelah melewati pertarungan ketat selama 1 jam 12 menit dengan skor akhir 17-21, 22-20, 21-19.
Pertandingan diawali dengan penampilan kurang meyakinkan dari Apriyani/Fadia. Tekanan dari lawan yang tampil solid membuat mereka kehilangan gim pertama. Namun, kemampuan adaptasi dan evaluasi cepat di tengah pertandingan menjadi kunci kebangkitan mereka. Diskusi antara Apriyani, Fadia, dan pelatih terbukti efektif dalam mengatasi tekanan dan mengubah alur pertandingan.
"Pertandingan yang sangat menegangkan, jujur sangat tegang. Tapi ada momen diskusi dengan Fadia dan pelatih akhirnya yang akhirnya membuat kami bisa keluar dari tekanan itu," ungkap Apriyani dalam keterangan tertulis usai pertandingan. Ia mengakui rasa gugup sempat muncul akibat ambisi besar untuk menang, yang berdampak pada kendali permainan. Lawan memberikan perlawanan sengit dengan serangan agresif dan pertahanan rapat, memaksa Apriyani/Fadia bekerja ekstra keras.
Jalan Menuju 16 Besar dan Tantangan Selanjutnya
Kemenangan atas Hsu/Lin mengantarkan Apriyani/Fadia ke babak 16 besar All England 2025. Tantangan berat menanti mereka di babak selanjutnya: Pearly Tan/Thinaah Muralitharan, pasangan unggulan kelima asal Malaysia. Pearly/Thinaah sebelumnya menundukkan wakil Taiwan lainnya, Chun Hsun Teng/Chu Yun Yang, dengan skor 19-21, 21-15, 21-13.
Laga melawan Pearly/Thinaah diprediksi akan berlangsung ketat. Kedua pasangan telah beberapa kali bertemu dan saling mengalahkan di berbagai turnamen sebelumnya. Rekor pertemuan sedikit merugikan Apriyani/Fadia, yang hanya memiliki tiga kemenangan dari tujuh pertandingan melawan pasangan Malaysia tersebut. Pertemuan terakhir mereka terjadi di Olimpiade 2024 Paris, yang dimenangkan Pearly/Thinaah dengan skor 18-21, 9-21.
Meskipun menghadapi rekor pertemuan yang kurang menguntungkan, Apriyani/Fadia tetap optimis. "Kami senang bisa ke babak 16 besar, tapi harus segera fokus untuk pertandingan berikutnya. Evaluasi bersama pelatih penting untuk memperbaiki permainan hari ini," kata Fadia.
Analisis Pertandingan dan Strategi ke Depan
Pertandingan melawan Hsu/Lin menunjukkan betapa pentingnya kemampuan mental dan strategi dalam turnamen sebesar All England. Kemampuan Apriyani/Fadia untuk bangkit dari keterpurukan di gim pertama membuktikan mental juara mereka. Evaluasi dan diskusi yang cepat bersama pelatih menjadi kunci keberhasilan mereka dalam mengubah momentum pertandingan.
Tantangan selanjutnya melawan Pearly/Thinaah akan menuntut performa yang lebih konsisten dan strategi yang matang. Melihat rekor pertemuan, Apriyani/Fadia perlu memperbaiki kelemahan mereka dan memanfaatkan kekuatan masing-masing untuk meraih kemenangan. Persiapan matang dan fokus menjadi kunci keberhasilan mereka di babak 16 besar.
Kemenangan ini menjadi bukti kerja keras dan dedikasi Apriyani/Fadia dalam dunia bulutangkis. Mereka telah menunjukkan bahwa dengan kerja keras, mental yang kuat, dan strategi yang tepat, kemenangan dapat diraih meskipun menghadapi tantangan yang berat.
Langkah selanjutnya adalah mempersiapkan diri menghadapi Pearly/Thinaah dengan mempelajari kekuatan dan kelemahan lawan. Dengan persiapan yang matang, Apriyani/Fadia diharapkan dapat memberikan penampilan terbaik dan meraih hasil maksimal di babak 16 besar All England 2025.