1. MERDEKA.COM
  2. >
  3. PLANET MERDEKA
  4. >
  5. SPORT

Begini Kondisi Atlet Senam SEA GAMES 2019 yang Disebut tak Perawan Lagi

Penulis : Aleolea Sponge

30 November 2019 11:01

Kondisi Atlet Senam SEA GAMES 2019 yang Disebut tak Perawan

Seorang atlet senam proyeksi Sea Games asal Kediri, Jawa Timur gagal berangkat mengikuti ajang olahraga besar yang akan berlangsung di Manila, Philipina itu. Hal itu cukup membuat keluarga SAS (17) atlet senam artistik itu, kaget bukan kepalang. Apalagi pihak keluarga mendapati alasan pemulangannya itu karena tudingan tidak perawan.

"Saya shock. Enggak habis pikir," ujar Ayu Kurniawati (42), ibu SAS saat ditemui di rumahnya, Jumat (29/11/2019).

2 dari 9 halaman

Tudingan tak perawan bikin keluarga terpukul

Tudingan yang menyangkut privasi seseorang itu menurut Ayu sungguh membuatnya dan keluarga terpukul. Itu menurutnya akan mempengaruhi masa depan anaknya yang masih panjang itu.

Saat ini, tudingan itu sudah berdampak besar pada psikis SAS. Usai masalah itu, SAS kerap murung dan mengurung diri.

"Sekolah juga sempat bolos beberapa hari. Dia maunya pindah sekolah karena malu," lanjut Ayu.
3 dari 9 halaman

Kronologi kejadian

Ayu menceritakan, awal masalah ini terjadi pada 13 November 2019 yang lalu, seusai SAS sebagai atlet pelatnas mendapatkan vaksin persiapan berangkat ikut Sea Games. Saat itu, Ayu menerima telepon dari tim pelatih untuk segera menjemput SAS di pemusatan pelatnas Persani yang ada di Gresik.

Di tempat ini, selama ini SAS mengikuti latihan senam. Melalui sambungan telepon itu pula, masih kata Ayu, pihak pelatih menyampaikan alasan yang menyebabkan SAS dianggap tidak layak mengikuti pelatihan lagi.
4 dari 9 halaman

Keperawanan atlet diperdebatkan

Alasannya, berkenaan indisipliner serta soal keperawanan. Soal keperawanan ini, menurut Ayu, juga disampaikan asisten pelatih yang menemuinya saat penjemputan SAS di Gresik.

Beberapa hari seusai penjemputan itu pihak keluarga menyampaikan kesiapan tes keperawanan secara medis kepada pelatih. Setelah menyampaikan kesanggupan tes itu, Ayu mengatakan, SAS sempat diperbolehkan kembali berlatih dan bahkan dinyatakan tidak dibebani lagi soal tes itu.
5 dari 9 halaman

SAS dibawa pulang oleh keluarga

Namun, saat sudah kembali berlatih, tiba-tiba pihak pelatih mendadak kembali mempermasalahkan tes dan meminta adanya surat keterangan tes tersebut. Keluarga kemudian membawa pulang SAS dan berusaha membuktikannya dengan melakukan tes yang dilakukan di rumah sakit milik Polri di Kediri pada 20 November 2019.

"Alhamdulillah, hasilnya selaput dara masih utuh," ungkap Ayu yang lantas menyampaikan hasil tes itu kepada pelatih.
6 dari 9 halaman

Hasil tes ditolak

Namun, rupanya pihak pelatih menolak hasil tes itu dan menginginkan tes dilakukan di rumah sakit yang ada di Gresik. Hal itu tentu ditolak oleh keluarga, karena menurut keluarga, tes keperawanan itu sudah sangat membebani anaknya, mengapa harus diulangi lagi. Apalagi, menurutnya, hasil tes di Kediri sudah jelas hasilnya.

"Saya enggak mau, la wong anaknya saja kesakitan dengan tes itu," lanjutnya.

Ayu mengaku hampir selama 2 minggu bolak-balik pergi Kediri-Gresik untuk mengurus masalah itu namun rupanya tetap tidak ada hasil.
7 dari 9 halaman

Beban akan ditanggung berat oleh peserta

Ayu menegaskan, tidak mempermasalahkan jika anak kedua dari 2 bersaudara itu dikeluarkan dari pelatnas. Dia hanya mempermasalahkan adanya tudingan tidak perawan.

Beban itu, menurutnya, akan sangat mempengaruhi masa depan anaknya. Sebab, akibat masalah ini, anaknya tidak hanya malu pada lingkungan tetapi juga menyebabkan sudah tidak berhasrat lagi menjadi atlet senam.

"Sekarang sudah enggak mau senam," kata Ayu.

Pihak keluarga saat ini tengah meniti langkah pencarian keadilan yang bertujuan untuk memulihkan nama baik SAS. Upaya itu dilakukan oleh pengacara yang diminta keluarga.

Imam Muklas, pengacara keluarga, mengatakan, masalah keperawanan bukan merupakan prasyarat seorang atlet bertanding di even Sea Games. Sehingga, ia menyayangkan jika itu terjadi di Persani.
8 dari 9 halaman

SAS selama ini juga cukup berprestasi

Oleh sebab itu, sebagai tindak lanjut masalah ini, pihaknya sudah mengadukannya kepada Presiden, Persani, hingga KONI melalui surat. Harapannya, dengan pengaduan itu ada tindak lanjut investigasi atas pengelolaan dan pembinaan internal di Persani.

"Dalam konteks ini, pihak keluarga, kan, menerima pemberitaan yang tidak pantas terkait virginitas," kata Imam Muklas.

Dan hasil pemeriksaan yang dilakukan rumah sakit, menurutnya, ternyata hasilnya berbanding terbalik dengan apa yang disampaikan oleh pihak pelatih melalui telepon. Saat ini, pihaknya belum menempuh jalur hukum karena masih berupaya mendorong para pihak agar mempunyai itikad baik.

"Tujuan kita untuk mengembalikan nama baik atlet," Imam menambahkan.

Nama baik itu, menurutnya, penting. Sebab, selain demi masa depan, SAS selama ini juga cukup berprestasi membawa nama harum daerah.

Selama ini, SAS sudah mengantongi 49 sertifikat prestasi aneka kegiatan yang diraihnya dari berkiprah sejak sekolah dasar. Bahkan, dia sempat membawa pulang medali perunggu di event pelajar yang berlangsung di Singapura.

"Hak-haknya sebagai atlet harus dikembalikan," tegasnya.

Jika itu tidak ada solusi, maka Imam juga sudah mempersiapkan langkah hukumnya.
9 dari 9 halaman

Reaksi Pemkot Kediri, Sebut Langgar HAM

Sementara Pemkot Kediri masih mendalami kejadian yang menimpa SAS, atlet senam SEA Games 2019 dituduh tak perawan asal Kota Kediri ini.

"Kami sangat prihatin dengan berita yang ada saat ini. Karena menurut kami tidak sepantasnya ada pemberitaan seperti itu, apalagi dari pelatnas," ungkap Wali Kota Kediri Abdullah Abu Bakar, Jumat (29/11/2019).

Langkah selanjutnya, pihak Pemkot Kediri bakal mendatangi orangtua dan atlet senam. Sehingga mendapatkan penjelasan yang sebenarnya serta tidak multi tafsir dan bias kemana-mana.

Wali Kota sangat menyayangkan sekali jika kabar tersebut benar adanya.

"Mudah-mudahan ini tidak terjadi lagi kepada siapapun kedepannya. Karena ini melanggar hak azasi manusia. Apalagi atletnya masih di bawah umur," jelasnya.

Wali Kota juga mendapatkan informasi dalam 1 atau 2 hari lagi ada tim dari pusat yang akan melakukan klarifikasi atas kejadian yang menimpa atlet senam asal Kota Kediri serta menanyakan langsung kepada atletnya.
  • Merdeka.com tidak bertanggung jawab atas hak cipta dan isi artikel ini, dan tidak memiliki afiliasi dengan penulis
  • Untuk menghubungi penulis, kunjungi situs berikut : aleole

KOMENTAR ANDA

Merdeka.com sangat menghargai pendapat Anda. Bijaksana dan etislah dalam menyampaikan opini. Pendapat sepenuhnya tanggung jawab Anda sesuai UU ITE.

Artikel Lainnya