Bisping: Kejayaan Adesanya di UFC Telah Berakhir?
Mantan juara UFC, Michael Bisping, menyatakan era kejayaan Israel Adesanya telah usai setelah mengalami tiga kekalahan beruntun, meskipun mengakui warisan legendarisnya di dunia MMA.

Michael Bisping, mantan juara kelas menengah UFC, baru-baru ini menyatakan bahwa masa kejayaan Israel Adesanya di UFC mungkin telah berakhir. Pernyataan kontroversial ini muncul setelah kekalahan telak Adesanya dari Nassourdine Imavov di UFC Arab Saudi, menambah deretan tiga kekalahan beruntun bagi petarung asal Nigeria tersebut.
Bisping, yang kini masuk UFC Hall of Fame, memberikan komentarnya kepada MMA Fighting. Ia mengakui kehebatan dan status legendaris Adesanya, namun menilai usia dan serangkaian kekalahan tersebut sebagai indikator penurunan performa puncaknya. "Kesimpulan terbesarnya adalah bahwa ini telah berakhir. Masa kejayaan Israel Adesanya sebagai juara, saya rasa tidak akan terulang lagi," tegas Bisping.
Kekalahan Adesanya dimulai dari pertarungan melawan juara bertahan kelas menengah UFC, Dricus du Plessis, kemudian melawan penantang nomor satu, Sean Strickland, dan yang terakhir melawan Imavov pada 1 Januari 2024. Faktor usia juga patut dipertimbangkan, mengingat Adesanya akan berusia 36 tahun di tahun ini. Bisping menyoroti kesulitan bagi Adesanya untuk kembali ke performa terbaiknya dan merebut kembali sabuk emas UFC.
Meskipun demikian, Bisping mengakui warisan luar biasa yang telah dibangun Adesanya selama tiga tahun bertahta sebagai juara kelas menengah UFC dengan lima kali mempertahankan gelarnya. Bahkan setelah kehilangan sabuk kepada Alex Pereira di tahun 2022, Adesanya berhasil merebutnya kembali lewat laga ulang yang dramatis. "Karier yang ia jalani sangat legendaris, namun yang lebih penting lagi, ia adalah seorang yang orisinil," puji Bisping.
Bisping menggarisbawahi keunikan Adesanya sebagai petarung dan kickboxer. Ia menekankan bahwa meskipun banyak kickboxer hebat, Adesanya memiliki karisma dan daya tarik panggung yang luar biasa. "Mulai dari aksi walkout sampai pidato setelah laga saat mengalahkan Alex Pereira yang membuat orang-orang yang menyaksikan jadi merinding. Saya tidak akan pernah melupakan itu. Semua orang ingat saat pertama kali menyaksikannya. Melakukan breakdance saat keluar, seluruh pertunjukan cahaya dan semua hal lainnya," kenang Bisping.
Meskipun tiga kekalahan beruntun ini merupakan pukulan telak bagi Adesanya, Bisping juga mempertimbangkan dampak dari karier panjang dan intensitas latihan selama hampir 15 tahun di dunia kickboxing dan MMA. Bisping menjelaskan, "Saat Anda melakukan ini pada tingkatan tertinggi, Anda berlatih dengan tepat, itulah yang berdampak pada tubuh anda." Ia menekankan bahwa latihan keras dan pertarungan yang intens, bukan hanya di atas ring, tetapi juga di pusat pelatihan, telah menguras fisik Adesanya.
Kekalahan di UFC Arab Saudi menjadi titik balik bagi Adesanya untuk merenungkan masa depannya. Bisping menyimpulkan bahwa karier panjang di puncak UFC memiliki konsekuensi fisik yang signifikan, yang memengaruhi daya tahan dan performa seorang atlet. Adesanya, yang dikenal dengan tendangan kaki mematikan dan gaya bertarungnya yang agresif, kini harus mempertimbangkan langkah selanjutnya dalam kariernya.