Dricus du Plessis Sesalkan Kegagalan Duel Impiannya Melawan Alex Pereira
Juara kelas menengah UFC, Dricus du Plessis, menyatakan kekecewaannya karena pertarungan melawan Alex Pereira kemungkinan besar batal setelah kekalahan Pereira dari Ankalaev di UFC 313.

Jakarta, 19 Maret 2024 (ANTARA) - Kabar mengejutkan datang dari dunia UFC. Juara kelas menengah, Dricus du Plessis, mengungkapkan rasa kecewanya yang mendalam atas batalnya potensi pertarungan melawan Alex Pereira. Kekalahan Pereira dari Magomedov Ankalaev di UFC 313 telah menghancurkan harapan duel impian tersebut. Peristiwa ini terjadi di Jakarta, dan telah menjadi sorotan utama bagi para penggemar UFC di seluruh dunia.
Dalam sebuah pernyataan yang dikutip dari laman MMA Fighting, du Plessis mengatakan, "Terima kasih, Ankalaev, karena telah mengambil bayaran terbesar dalam hidup saya. Ini bukan masalah pribadi. Aura telah hilang." Pernyataan ini menyiratkan bahwa kekalahan Pereira telah menghilangkan daya tarik dan potensi besar dari pertarungan yang dinantikan banyak pihak tersebut. Du Plessis melihat peluang emasnya menghadapi Pereira sirna begitu saja.
Kemenangan Ankalaev atas Pereira di UFC 313 untuk merebut gelar juara kelas berat ringan telah berdampak signifikan pada rencana karir Pereira. Pereira, yang sebelumnya telah memenangkan dan kehilangan gelar kelas menengah UFC dari Israel Adesanya, berpotensi besar untuk kembali ke divisi kelas menengah. Namun, kekalahan ini tampaknya telah membatasi pilihannya dan menutup peluang pertarungannya melawan du Plessis.
Analisis Pertarungan dan Dampaknya pada Rencana Dricus du Plessis
Dricus du Plessis, petarung asal Afrika Selatan, sebelumnya telah menyatakan minatnya untuk menghadapi Pereira. Ia bahkan yakin memiliki strategi untuk mengalahkan gaya bertarung Pereira yang terkenal agresif. Du Plessis percaya dirinya mampu meredam serangan Pereira dan bahkan mencetak knockout (KO).
Namun, penampilan Pereira di UFC 313 menurut du Plessis mengecewakan. Du Plessis mengkritik strategi Pereira yang dinilai pasif dan menunggu serangan balik. "Dengar, lihat apa yang saya katakan di awal. Jika Anda tidak melawan Pereira, ia tidak dapat bertarung. Lihat ini (penampilan Pereira), dia menunggu sesuatu. Dia akan menyerang balik," ujar du Plessis.
Ankalaev, meskipun tidak mencetak KO, berhasil memenangkan pertarungan berdasarkan keputusan juri. Du Plessis menilai Ankalaev menerapkan strategi yang tepat untuk menjinakkan gaya bertarung Pereira yang dikenal sebagai 'Poatan'. Strategi inilah yang menurut du Plessis telah menutup peluang pertarungannya melawan Pereira.
Potensi Pertarungan yang Hilang dan Masa Depan Kedua Petarung
Pereira, petarung asal Brasil, seringkali membicarakan kemungkinan untuk kembali ke kelas menengah atau bahkan naik ke kelas berat. Namun, kekalahan dari Ankalaev tampaknya telah membatasi pilihannya. Kemenangan atas Pereira oleh Ankalaev telah mengubah lanskap persaingan di kelas menengah dan berat ringan UFC.
Bagi du Plessis, hilangnya potensi pertarungan melawan Pereira merupakan pukulan telak. Ia kehilangan kesempatan untuk menghadapi lawan yang diyakininya dapat memberikan tantangan besar dan meningkatkan popularitasnya. Kini, du Plessis harus mencari lawan baru untuk mempertahankan gelarnya.
Kekalahan Pereira juga menimbulkan pertanyaan tentang masa depannya di UFC. Apakah ia akan tetap di kelas berat ringan atau kembali ke kelas menengah? Pertanyaan ini masih menjadi teka-teki dan akan mempengaruhi dinamika persaingan di kedua divisi tersebut.
Secara keseluruhan, kekalahan Pereira dari Ankalaev bukan hanya sebuah kekalahan biasa, tetapi juga telah mengubah arah karir beberapa petarung, termasuk du Plessis yang kehilangan kesempatan untuk menghadapi lawan tangguh yang sangat dinanti-nantikan. Ke depan, kita akan melihat bagaimana kedua petarung ini akan bangkit dan membentuk kembali strategi mereka di dalam oktagon.