CEO UFC Kecam Pernyataan Bryce Mitchell Soal Hitler dan Holocaust
CEO UFC, Dana White, mengecam keras pernyataan kontroversial petarungnya, Bryce Mitchell, yang membela Hitler dan menyangkal Holocaust, meskipun Mitchell tidak akan dihukum.

Jakarta, 1 Januari 2024 - Dunia olahraga bela diri campuran (MMA) dihebohkan dengan pernyataan kontroversial Bryce Mitchell, petarung UFC kelas bulu, yang membela Adolf Hitler dan menyangkal peristiwa Holocaust. Pernyataan ini langsung menuai kecaman keras dari CEO UFC, Dana White.
Dalam sebuah podcast, Mitchell secara mengejutkan menyatakan Hitler sebagai sosok yang baik, mengklaim Hitler berjuang untuk negaranya dan berupaya 'memurnikan' bangsa Jerman. Mitchell bahkan secara terang-terangan menyangkal Holocaust, menganggap mustahil enam juta orang dibakar dan dikremasi. Pernyataan-pernyataan ini langsung viral dan menimbulkan reaksi beragam dari publik.
Dana White merespon pernyataan Mitchell dengan kecaman tegas. "Saya telah mendengar banyak hal bodoh selama bertahun-tahun, tetapi ini mungkin yang terburuk," ujar White, seperti dikutip dari MMA Fighting. White menegaskan kembali fakta historis bahwa Hitler bertanggung jawab atas kematian enam juta orang Yahudi dan genosida tersebut merupakan kejahatan mengerikan dalam sejarah.
White juga mengingatkan akan dampak Perang Dunia II yang mengerikan; perang paling mematikan dalam sejarah manusia, mengakibatkan jutaan korban jiwa baik militer maupun sipil. Ia menyebut Hitler sebagai salah satu manusia paling menjijikkan dan jahat yang pernah ada, dan hanya orang yang kehilangan akal yang akan mendukungnya. White juga menyoroti dampak negatif internet dan media sosial yang memungkinkan penyebaran informasi tidak berdasar.
UFC telah menghubungi Mitchell untuk membahas pernyataannya. Meskipun mengecam keras pernyataan tersebut, UFC menyatakan tidak akan memberikan sanksi kepada Mitchell. "Apa yang dia katakan menjijikkan dan dia membutuhkan pendidikan nyata tentang fakta-fakta seputar Hitler dan Perang Dunia II," tegas White.
Mitchell sendiri hingga kini belum memberikan klarifikasi lebih lanjut atas pernyataannya. Petarung berusia 30 tahun ini telah bergabung dengan UFC selama lebih dari enam tahun dan memiliki rekor 8-2. Kasus ini menyoroti tantangan dalam mengelola reputasi atlet dan dampak dari penyebaran informasi di era media sosial.
Pernyataan kontroversial Bryce Mitchell menjadi pelajaran penting tentang pentingnya edukasi sejarah dan bahaya penyebaran informasi yang tidak akurat. Peristiwa ini juga menunjukkan dilema yang dihadapi organisasi olahraga besar dalam menghadapi perilaku kontroversial atletnya.