David Singleton: Bangga Latih Timnas Basket Putra Indonesia, Bidik SEA Games dan Asian Games
Pelatih asal Amerika Serikat, David Singleton, resmi ditunjuk sebagai pelatih kepala timnas bola basket putra Indonesia dan bertekad membawa Merah Putih berprestasi di SEA Games 2025 dan Asian Games 2026.

Pelatih kepala baru tim nasional bola basket putra Indonesia, David Singleton, resmi ditunjuk oleh Dewan Pengurus Pusat Persatuan Bola Basket Seluruh Indonesia (DPP Perbasi). Pengangkatan ini disambut antusias oleh Singleton yang mengaku bangga dan siap memberikan yang terbaik untuk Indonesia. Ia akan memimpin skuad Garuda dalam menghadapi SEA Games 2025 di Thailand dan Asian Games 2026 di Jepang. Penunjukan ini menandai babak baru bagi timnas bola basket Indonesia, dengan harapan dapat meningkatkan prestasi di kancah internasional.
Singleton, yang juga menjabat sebagai pelatih Prawira Bandung di Indonesian Basketball League (IBL) 2025, mengungkapkan rasa bahagianya atas kepercayaan yang diberikan. "Sebelumnya, saya kerap membayangkan momen ini dan akhirnya itu terjadi, jadi saya akan berusaha memberikan yang terbaik untuk negeri ini," katanya dalam laman klub Prawira Bandung. Ia bertekad membangun fondasi timnas yang lebih kuat, bekerja sama dengan asisten pelatih Andri Malay dan seluruh jajaran pelatih serta ofisial.
Dukungan dari berbagai pihak, termasuk pemain, staf, dan manajemen Prawira Bandung, sangat berarti bagi Singleton. Pelatih berusia 37 tahun asal San Francisco, California, Amerika Serikat ini juga menyampaikan rasa terima kasih atas dukungan tersebut. "Semua dukungan sangatlah berarti buat saya," ujarnya. Penunjukan Singleton diharapkan dapat membawa angin segar dan peningkatan prestasi bagi timnas bola basket Indonesia.
Tantangan dan Harapan di SEA Games dan Asian Games
Penunjukan David Singleton sebagai pelatih kepala menggantikan Johannis Winar (Ahang). Perbasi kini menerapkan sistem kontrak pelatih timnas per kegiatan atau turnamen, berbeda dengan sistem sebelumnya yang menggunakan kontrak eksklusif. Sistem baru ini memungkinkan pelatih untuk tetap melatih klub selain timnas.
Tantangan besar menanti Singleton. Timnas bola basket Indonesia akan berlaga di dua event besar dalam waktu dekat: SEA Games 2025 di Thailand pada Desember mendatang dan Asian Games 2026 di Jepang pada September 2026. Prestasi di kedua ajang ini menjadi target utama bagi Singleton dan timnya.
Dengan pengalamannya sebagai pelatih di IBL, diharapkan Singleton dapat membawa strategi dan inovasi baru bagi timnas. Ia perlu membangun kekompakan dan kerjasama tim yang solid untuk menghadapi lawan-lawan kuat di SEA Games dan Asian Games. Dukungan penuh dari seluruh pihak, termasuk penggemar bola basket Indonesia, sangat penting untuk keberhasilan tim.
Membangun Fondasi Timnas yang Kuat
Singleton menyadari bahwa membangun timnas yang kuat membutuhkan proses dan kerja keras. Ia berencana untuk fokus pada pengembangan pemain muda berbakat dan meningkatkan kualitas permainan secara keseluruhan. Selain itu, kerjasama yang baik antara pelatih, pemain, dan ofisial juga menjadi kunci keberhasilan.
Dengan pengalamannya di IBL, Singleton diharapkan dapat menerapkan strategi dan taktik yang efektif untuk timnas. Ia juga perlu memperhatikan aspek fisik dan mental para pemain agar dapat tampil optimal di setiap pertandingan. Persiapan yang matang dan strategi yang tepat akan menjadi kunci keberhasilan timnas di SEA Games dan Asian Games.
Dukungan dari Perbasi dan seluruh stakeholders juga sangat penting untuk memastikan kesuksesan program pembinaan timnas. Penyediaan fasilitas latihan yang memadai dan program pelatihan yang terstruktur akan membantu Singleton dalam mencapai target yang telah ditetapkan.
Kesimpulan
David Singleton membawa semangat baru bagi timnas bola basket putra Indonesia. Dengan pengalaman dan komitmennya, diharapkan ia dapat membawa prestasi gemilang bagi Indonesia di SEA Games 2025 dan Asian Games 2026. Dukungan dan kerjasama dari semua pihak sangat krusial untuk mewujudkan harapan tersebut. Keberhasilan timnas tidak hanya bergantung pada pelatih, tetapi juga pada kerja keras dan dedikasi seluruh anggota tim.