Fajar/Rian: PR Variasi Serangan Jelang Piala Sudirman 2025
Pasangan ganda putra andalan Indonesia, Fajar/Rian, dihadapkan pada pekerjaan rumah meningkatkan variasi serangan sebelum tampil di Piala Sudirman 2025 di China.

Jakarta, 13 April 2025 - Jelang Piala Sudirman 2025 di Xiamen, China (27 April - 4 Mei), pasangan ganda putra bulu tangkis Indonesia, Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto, dihadapkan pada tantangan besar. Pelatih ganda putra pelatnas, Antonius Budi Ariantho, mengungkapkan bahwa Fajar/Rian perlu meningkatkan variasi pola serangan mereka.
Meskipun dikenal dengan kecepatan permainan yang tinggi, Anton menekankan perlunya penambahan dimensi baru dalam strategi Fajar/Rian agar mampu bersaing efektif dengan lawan-lawan kelas dunia. "Saya sudah bicara juga dengan mereka. Ada kekurangan-kekurangan yang harus diperbaiki. Dari pola permainan, mereka harus punya variasi lain, jangan selalu mengandalkan kecepatan," jelas Anton dalam keterangan tertulis, Minggu.
Kecepatan memang menjadi senjata utama Fajar/Rian, namun pelatih melihat perlunya fleksibilitas lebih dalam membaca situasi pertandingan. Mereka didorong untuk lebih berani menahan serangan lawan, mencari celah, sebelum akhirnya melancarkan serangan balik. Hal ini menjadi pekerjaan rumah utama bagi pasangan peringkat empat dunia tersebut menjelang turnamen bergengsi ini.
Tantangan Waktu dan Performa Inkonsisten
Waktu persiapan yang terbatas, hanya 10 hari sebelum Piala Sudirman dimulai, menjadi tantangan tersendiri bagi tim pelatih. Anton menegaskan pentingnya memaksimalkan waktu tersebut untuk memperbaiki kekurangan yang ada. Fajar/Rian diharapkan menjadi andalan utama sektor ganda putra Indonesia di Piala Sudirman.
Namun, performa Fajar/Rian belakangan ini terbilang kurang konsisten. Kejuaraan Bulu Tangkis Asia (BAC) 2025 menjadi contohnya. Mereka harus tersingkir di perempat final setelah dikalahkan Aaron Chia/Soh Wooy Yik (Malaysia) dengan skor 16-21, 11-21. Hasil ini tentu menjadi perhatian serius bagi tim pelatih.
Sebagai perbandingan, Leo Rolly Carnando/Daniel Marthin meraih perunggu setelah mencapai semifinal BAC 2025, sementara Muhammad Shohibul Fikri/Bagas Maulana dan Sabar Karyaman Gutama/Muhammad Reza Pahlevi Isfahani harus tersingkir di perempat final dan babak pertama.
Harapan dan Strategi ke Depan
Meskipun menghadapi tantangan, Fajar/Rian tetap menjadi harapan besar Indonesia di Piala Sudirman. Pelatih menekankan pentingnya variasi serangan, kemampuan membaca situasi pertandingan, dan keberanian untuk menahan serangan sebelum menyerang. Dengan waktu persiapan yang minim, tim pelatih akan fokus memperbaiki kekurangan tersebut agar Fajar/Rian dapat tampil maksimal di turnamen beregu campuran dua tahunan ini.
Strategi baru yang menekankan fleksibilitas dan variasi serangan diharapkan mampu meningkatkan konsistensi performa Fajar/Rian. Keberhasilan mereka di Piala Sudirman akan sangat bergantung pada kemampuan mereka untuk mengimplementasikan strategi baru ini dengan efektif. Dukungan penuh dari tim pelatih dan seluruh Indonesia akan menjadi modal berharga bagi pasangan ganda putra andalan ini.
Piala Sudirman 2025 menjadi ajang pembuktian bagi Fajar/Rian untuk menunjukkan peningkatan performa dan kemampuan mereka dalam menghadapi tekanan dan persaingan ketat di level internasional. Semoga mereka dapat mengatasi PR yang ada dan mengharumkan nama Indonesia di kancah bulu tangkis dunia.