Fakta Menarik: Pebasket Profesional IBL Berpeluang Besar Jadi Atlet 3x3 Timnas Indonesia
Manajer Timnas 3x3 Indonesia, Alvin Indra, mengungkapkan bahwa pebasket profesional yang minim menit bermain di IBL memiliki potensi besar menjadi atlet 3x3 andalan.

Jakarta, 01 Agustus – Manajer tim nasional (timnas) 3x3 putra dan putri Indonesia, Alvin Indra, mengungkapkan pandangan menarik mengenai potensi pebasket profesional lokal. Menurutnya, para pemain yang kurang mendapatkan menit bermain di klub Indonesian Basketball League (IBL) memiliki peluang besar untuk bertransformasi menjadi atlet 3x3 yang membela Tanah Air. Pernyataan ini disampaikan Alvin saat diwawancarai di Jakarta pada Jumat lalu, menyoroti jalur alternatif bagi talenta basket di Indonesia.
Kesempatan bermain yang minim di level klub tidak serta merta menunjukkan kualitas buruk seorang pebasket. Alvin Indra menegaskan bahwa kondisi tersebut bisa jadi karena sang pemain lebih cocok dengan dinamika dan gaya permainan basket 3x3. Potensi ini membuka cakrawala baru bagi pengembangan karier para atlet, memberikan mereka platform berbeda untuk menunjukkan kemampuan terbaiknya di kancah nasional maupun internasional.
Fenomena ini menawarkan solusi inovatif bagi para pebasket yang mungkin merasa terpinggirkan dari sorotan utama IBL. Dengan fokus pada olahraga 3x3, mereka tidak hanya mendapatkan kesempatan bermain lebih banyak, tetapi juga berpotensi meraih prestasi gemilang dalam waktu yang relatif lebih singkat. Ini adalah sebuah perspektif yang menjanjikan untuk memperkaya ekosistem basket Indonesia secara keseluruhan.
Potensi Tersembunyi di Lapangan 3x3
Alvin Indra menjelaskan bahwa menjadi atlet 3x3 profesional menawarkan jalur yang relatif lebih cepat untuk meraih prestasi, baik di skala nasional maupun internasional. Hal ini disebabkan oleh perbedaan karakteristik olahraga 3x3 yang lebih dinamis dan membutuhkan spesialisasi tertentu. Pemain yang mungkin tidak menonjol di format 5-on-5 bisa saja menemukan performa puncaknya di lapangan yang lebih kecil dan intens.
Selain itu, sisi regulasi dan operasional untuk membangun sebuah tim 3x3 juga relatif lebih mudah dan murah. Fleksibilitas ini sangat terbuka bagi pihak manapun untuk berkontribusi dalam pengembangan olahraga ini. Sebuah tim tidak harus selalu melalui jalur timnas resmi untuk bisa mewakili Indonesia; tim swasta pun memiliki kesempatan bergerak mandiri untuk ikut membangun ekosistem olahraga 3x3.
Konsep ini memungkinkan lebih banyak partisipasi dari berbagai kalangan, mulai dari komunitas, sponsor, hingga individu yang memiliki visi serupa. Dengan demikian, olahraga 3x3 dapat tumbuh lebih organik dan inklusif, menciptakan lebih banyak peluang bagi para pebasket untuk berkompetisi dan berkembang. Ini adalah langkah maju dalam diversifikasi pilihan karier bagi atlet basket.
Tantangan dan Harapan Ekosistem 3x3
Meskipun potensi pengembangan olahraga 3x3 sangat besar, Alvin Indra menyadari adanya faktor pendukung atau ekosistem yang masih belum memadai. Salah satu kendala utama adalah ketiadaan liga profesional yang terstruktur, berbeda dengan bola basket 5-on-5 yang sudah memiliki IBL. Ketiadaan liga ini menghambat proses regenerasi dan pengembangan bakat secara berkelanjutan.
Oleh sebab itu, Alvin berharap Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) melalui Lembaga Pengelola Dana dan Usaha Keolahragaan (LPDUK) atau Inaspro, maupun pihak manapun, dapat mengambil peran aktif. Pembentukan liga profesional 3x3 sangat krusial untuk mendorong peningkatan kualitas dan popularitas cabang olahraga ini di Indonesia. Liga tersebut akan menjadi pemicu bagi atlet-atlet yang tidak memiliki kesempatan di IBL untuk tetap bisa menjadi pemain profesional di 3x3.
Kehadiran liga tidak hanya akan menarik minat para pemain, tetapi juga sponsor dan penonton, yang pada akhirnya akan memperkuat fondasi olahraga 3x3. Ini adalah investasi jangka panjang yang akan memberikan dampak positif bagi masa depan basket Indonesia. Dengan adanya kompetisi yang rutin dan terorganisir, talenta-talenta baru akan terus bermunculan dan mendapatkan wadah yang layak.
Apresiasi untuk Pengembangan 3x3
Alvin Indra juga menyampaikan apresiasinya terhadap Inaspro yang telah sukses menggelar Inaspro 3x3 Jakarta 2025 pada akhir Juli lalu. Acara ini direncanakan akan berlanjut untuk tiga tahun ke depan, menunjukkan komitmen kuat dalam pengembangan olahraga 3x3. Inaspro 3x3 Jakarta 2025 merupakan ajang penting yang berisi dua agenda Federasi Bola Basket Internasional (FIBA), yaitu FIBA 3x3 Women's Series dan FIBA 3x3 Challenger.
Berkat ajang bergengsi ini, kemampuan tim-tim 3x3 Indonesia, baik timnas maupun tim swasta, dapat diuji secara langsung. Mereka berkesempatan menghadapi lawan-lawan yang kuat dari berbagai negara, sehingga pengalaman bertanding dan kualitas permainan mereka dapat meningkat pesat. Kompetisi internasional semacam ini sangat vital untuk mengukur sejauh mana perkembangan atlet dan tim Indonesia di kancah global.
Partisipasi dalam turnamen FIBA juga memberikan poin peringkat yang penting bagi timnas dan atlet. Hal ini tidak hanya meningkatkan reputasi Indonesia di mata dunia basket 3x3, tetapi juga membuka peluang lebih besar untuk berpartisipasi dalam ajang yang lebih tinggi. Dukungan dan penyelenggaraan acara seperti Inaspro 3x3 Jakarta adalah fondasi penting untuk membawa olahraga 3x3 Indonesia ke level berikutnya.