Skuad Timnas Basket 3x3 Indonesia Butuh Penguatan Skill Mendalam, Kata Pelatih
Pelatih timnas basket 3x3 Indonesia, Fandi Andika Ramadhani, mengungkapkan bahwa skuad putra dan putri membutuhkan penguatan skill dan fisik untuk bersaing di kancah internasional.

Tim nasional (timnas) bola basket 3x3 putra dan putri Indonesia membutuhkan penguatan kemampuan atau skill secara mendalam agar dapat berkembang lebih baik. Hal tersebut disampaikan oleh pelatih timnas, Fandi Andika Ramadhani, usai timnas gagal meraih medali dalam Turnamen Lite Quest 3X3 Jumpshot di Singapura pada 15-16 Februari 2024. Kegagalan ini terjadi meskipun timnas putra berhasil mengalahkan NTSC 2 Singapura, dan timnas putri menang atas J3 Women Singapura. Namun, kekalahan dari tim-tim kuat lainnya menjadi pembelajaran berharga bagi skuad Merah Putih.
Menurut Coach Rama, sapaan akrab Fandi Andika Ramadhani, para pemain membutuhkan peningkatan kemampuan fisik, meliputi kekuatan (strength), ketahanan (endurance), dan kelincahan (agility). Ia menekankan pentingnya persiapan yang matang untuk menghadapi kompetisi internasional mendatang. "Banyak pelajaran yang bisa kami ambil di Singapura karena kejuaraan ini seperti pro circuit, karena yang dilawan juga rata-rata pemain senior yang sudah terbiasa main 3x3 dan sering ikut kompetisi," ungkap Coach Rama.
Coach Rama mengakui potensi pemain timnas 3x3 Indonesia, baik putra maupun putri, sangat bagus. Namun, untuk meningkatkan performa dan daya saing, dibutuhkan waktu, intensitas latihan yang tinggi, dan partisipasi aktif dalam berbagai pertandingan internasional. Pengalaman bertanding di level internasional akan memberikan pembelajaran berharga bagi para pemain muda Indonesia.
Perlu Peningkatan Skill dan Fisik
Usai turnamen di Singapura, para pemain timnas 3x3 akan menjalani program peningkatan kemampuan yang lebih intensif. Program ini difokuskan untuk meningkatkan skill individu dan kerja sama tim. Peningkatan fisik juga menjadi prioritas utama untuk meningkatkan daya tahan dan kekuatan para pemain.
Partisipasi dalam turnamen internasional, menurut Coach Rama, sangat penting untuk meningkatkan pengalaman dan kemampuan para pemain. Dengan berhadapan dengan pemain-pemain profesional dari berbagai negara, para pemain Indonesia dapat belajar strategi dan teknik bermain yang lebih efektif. "Bisa jadi contoh buat pemain-pemain kita ini ke depan, baik putra maupun putri, harapannya agar mereka terbiasa dengan cara bermainnya 3x3," tambahnya.
Dalam turnamen Lite Quest 3X3 Jumpshot, timnas putra kalah dari Jumpshot Singapura (10-22) dan Chinese Taipei Footer (9-21). Sementara timnas putri kalah melawan Tokyo Dime Jepang (12-21) dan Gilas Pilipinas (16-19). Meskipun demikian, hasil ini menjadi evaluasi penting untuk perbaikan di masa mendatang.
Evaluasi dan Persiapan Menuju Ajang Internasional
Kekurangan yang terlihat selama turnamen di Singapura akan menjadi fokus utama dalam program latihan selanjutnya. Pelatih akan menganalisis kekurangan individu dan tim untuk menentukan strategi latihan yang tepat. Selain itu, kerjasama tim dan strategi permainan juga akan menjadi fokus utama dalam pelatihan.
Ke depan, partisipasi dalam lebih banyak turnamen internasional akan menjadi bagian penting dalam rencana pengembangan timnas 3x3 Indonesia. Hal ini bertujuan untuk memberikan pengalaman bertanding yang berharga dan meningkatkan kemampuan menghadapi tekanan pertandingan di level internasional.
Dengan program latihan yang intensif dan partisipasi aktif di turnamen internasional, diharapkan timnas 3x3 Indonesia dapat meningkatkan kemampuan dan prestasi di masa mendatang. Penguatan skill dan fisik menjadi kunci utama untuk mencapai target tersebut.
Timnas 3x3 Indonesia memiliki potensi yang besar, dan dengan dukungan dan pembinaan yang tepat, mereka dapat bersaing dengan negara-negara lain di kancah internasional.