Fornas VIII NTB: Cerminan Wajah Indonesia, Ada Atlet Tertua Berusia 79 Tahun!
Fornas VIII di NTB sukses digelar, menjadi ajang pemersatu bangsa dengan ribuan peserta dari berbagai usia, termasuk atlet tertua 79 tahun. Simak selengkapnya!

Festival Olahraga Rekreasi Masyarakat Nasional (Fornas) VIII di Nusa Tenggara Barat (NTB) baru saja berakhir pada 1 Agustus, sukses menjadi cerminan keberagaman Indonesia. Ajang ini melibatkan ribuan peserta dari berbagai latar belakang dan usia. Menteri Pemuda dan Olahraga, Dito Ariotedjo, menyebut Fornas sebagai wajah sejati bangsa yang bersatu dalam kompetisi riang gembira.
Diselenggarakan dari 26 Juli, Fornas VIII berhasil menarik perhatian dengan total lebih dari 18.000 orang terlibat. Sebanyak 85 induk organisasi olahraga berpartisipasi, menampilkan lebih dari 200 jenis aktivitas dan pertunjukan olahraga. Ini menunjukkan antusiasme tinggi masyarakat terhadap gaya hidup sehat.
Fornas tidak hanya berfokus pada aspek olahraga, tetapi juga memberikan dampak sosial dan ekonomi yang signifikan. Peningkatan pendapatan UMKM lokal dan keterlibatan masyarakat dalam sektor pariwisata menjadi bukti nyata. Ajang ini menjadi wadah penting untuk memperkuat ikatan sosial bangsa.
Fornas: Wajah Keberagaman dan Persatuan Indonesia
Menteri Pemuda dan Olahraga, Dito Ariotedjo, menegaskan bahwa Fornas adalah representasi otentik Indonesia. "Fornas adalah wajah Indonesia yang sesungguhnya," ujarnya, menyoroti bagaimana keberagaman bersatu dalam semangat kompetisi yang riang gembira. Anak-anak muda terlihat bermain bersama para senior.
Lebih dari 18.000 peserta memeriahkan ajang ini, didukung oleh 85 induk organisasi olahraga dan lebih dari 200 aktivitas. Ini menciptakan suasana inklusif di mana perbedaan usia dan latar belakang peserta melebur. Dito menambahkan, "Kita berkumpul di sini bukan untuk mencari siapa yang paling hebat, tapi untuk memperkuat ikatan sosial."
Dampak positif Fornas juga terasa pada sektor ekonomi lokal. Peningkatan signifikan pendapatan UMKM dan keterlibatan masyarakat dalam pariwisata menunjukkan potensi besar. Fornas terbukti menjadi motor penggerak ekonomi kerakyatan di daerah penyelenggara.
NTB Sukses Jadi Tuan Rumah dan Prestasi Jawa Barat
Nusa Tenggara Barat (NTB) menjadi tuan rumah yang sukses bagi Fornas VIII, dengan venue utama tersebar di Kota Mataram, Lombok Barat, Lombok Tengah, Lombok Timur, Lombok Utara, Sumbawa, dan Bima. Keberhasilan penyelenggaraan ini menjadi kebanggaan tersendiri bagi provinsi tersebut.
Dalam perolehan medali, Jawa Barat berhasil meraih juara pertama Fornas VIII dengan total 261 medali. Prestasi ini terdiri dari 97 medali emas, 74 medali perak, dan 80 medali perunggu. Sementara itu, posisi kedua dan ketiga masing-masing ditempati oleh Jawa Timur dan DKI Jakarta.
Gubernur NTB, Lalu Muhamad Iqbal, menekankan bahwa "olahraga untuk semua" bukan sekadar slogan. Ia melihat Fornas sebagai gerakan nyata untuk menjadikan olahraga sebagai alat pemersatu bangsa. Ini juga menjadi panggung bagi kearifan lokal yang memperkaya pengalaman peserta dan pengunjung.
Keberhasilan NTB dalam menyelenggarakan Fornas VIII juga menjadi sinyal positif. Iqbal menyatakan bahwa ini adalah "tiket istimewa" bagi NTB untuk mengemban amanah yang lebih besar. Provinsi ini siap menyelenggarakan Pekan Olahraga Nasional (PON) pada tahun 2028 mendatang.
Fornas Inspirasi Hidup Sehat dan Persatuan Bangsa
Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka menyoroti partisipasi luar biasa dari peserta lanjut usia dalam Fornas VIII NTB. Tercatat sekitar 1.000 peserta berusia 56-65 tahun, dan 394 orang berusia di atas 66 tahun. Bahkan, atlet paling senior tercatat berumur 79 tahun.
Gibran berharap para atlet Fornas yang sudah lanjut usia ini dapat menjadi panutan bagi generasi muda. Mereka menunjukkan bahwa olahraga tidak mengenal batas usia dan merupakan kunci untuk tetap sehat di masa tua. Semangat mereka patut dicontoh oleh semua kalangan masyarakat.
Tujuan utama Festival Olahraga Rekreasi Masyarakat Nasional adalah mempromosikan gaya hidup sehat, kebugaran, dan memperkenalkan ragam olahraga masyarakat. Ini semua mendukung gerakan "Indonesia Aktif". Fornas menjadi platform penting untuk mencapai tujuan tersebut.
Gibran juga menyampaikan harapannya agar Fornas tidak hanya berdampak ekonomi bagi industri kecil rumahan. Lebih dari itu, ia berharap Fornas menjadi ajang untuk merekatkan persatuan dan kesatuan bangsa. Ajang ini juga berperan sebagai sarana menjaga warisan budaya dan olahraga Indonesia.