Ginting Absen di All England 2025, Fokus Pemulihan Cedera
Anthony Sinisuka Ginting dipastikan absen di All England 2025 untuk memulihkan cedera lengan, peluang emas bagi pemain lain di turnamen bergengsi tersebut.

Pebulu tangkis tunggal putra Indonesia, Anthony Sinisuka Ginting, secara resmi menyatakan absen dari turnamen All England 2025. Keputusan ini diambil setelah mempertimbangkan proses pemulihan cedera lengan yang dialaminya. Absennya Ginting di turnamen bergengsi BWF World Tour Super 1000 ini tentu menjadi sorotan, mengingat prestasi gemilangnya di tahun-tahun sebelumnya. Hal ini juga membuka peluang bagi pemain lain untuk bersaing memperebutkan gelar juara.
Ketua Bidang Pembinaan dan Prestasi Pelatnas PBSI, Eng Hian, menjelaskan bahwa meskipun Ginting telah pulih dari cederanya, kondisi fisiknya masih perlu persiapan lebih matang untuk menghadapi turnamen sebesar All England. "Ginting sudah pulih dari cedera lengannya, tapi kondisinya harus lebih dipersiapkan lebih baik lagi untuk mengikuti sebuah turnamen besar," ungkap Eng Hian dalam keterangan tertulis, Selasa (4/3).
Langkah preventif ini diambil untuk mencegah cedera kambuh dan memastikan Ginting dapat tampil optimal di turnamen-turnamen mendatang. Dengan demikian, PBSI memprioritaskan pemulihan Ginting secara menyeluruh agar ia dapat kembali berlaga dengan performa terbaiknya. Keputusan ini menunjukkan komitmen PBSI dalam menjaga kesehatan dan kebugaran atletnya.
Ginting Bidik Badminton Asia Championships 2025
Eng Hian menambahkan bahwa Ginting kemungkinan besar akan kembali berlaga di Badminton Asia Championships 2025 yang akan diselenggarakan pada 8-13 April. Hal ini menunjukkan bahwa fokus utama saat ini adalah pemulihan Ginting agar ia dapat kembali ke lapangan dengan kondisi prima. All England 2025 sendiri akan berlangsung di Utilita Arena, Birmingham, Inggris pada 11-16 Maret.
Absennya Ginting tentu akan sedikit mengubah peta persaingan di sektor tunggal putra. Tahun lalu, Indonesia berhasil meraih dua gelar juara di All England melalui Jonatan Christie di tunggal putra dan Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto di ganda putra. Ginting sendiri harus puas menjadi runner-up setelah dikalahkan Jonatan Christie dengan skor 15-21, 14-21.
Meskipun Ginting absen, Indonesia tetap mengirimkan 14 atlet untuk berlaga di All England 2025. Di sektor tunggal putra, Indonesia masih mengandalkan Jonatan Christie dan Chico Aura Dwi Wardoyo. Diharapkan kedua pemain ini dapat menampilkan performa terbaik dan mengharumkan nama Indonesia di kancah internasional.
Harapan PBSI untuk Atlet Lainnya
Selain sektor tunggal putra, Indonesia juga mengirimkan wakil di sektor tunggal putri, ganda putra, dan ganda putri. Di sektor tunggal putri, Gregoria Mariska Tunjung dan Putri Kusuma Wardani akan berjuang untuk meraih prestasi terbaik. Sementara di ganda putra, Indonesia menurunkan tiga pasangan yaitu Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto, Bagas Maulana/Leo Rolly Carnando, dan Daniel Marthin/M Shohibul Fikri.
Di sektor ganda putri, Indonesia mengirimkan dua pasangan, yaitu Apriyani Rahayu/Siti Fadia Silva Ramadhanti dan Febriana Dwipuji Kusuma/Amalia Cahaya Pratiwi. Eng Hian berharap semua atlet elite Indonesia dapat menunjukkan kualitas permainan dan prestasi tertinggi, termasuk di sektor putri. "Tidak hanya kepada Jojo dan Fajar/Rian, kami berharap semua pemain elite Indonesia bisa menunjukkan kualitas permainan dan prestasi tertinggi, termasuk di sektor putri. Selain Gregoria, kami berharap Putri KW bisa mencapai prestasi optimal," ujar Eng Hian.
Dengan absennya Ginting, kesempatan terbuka lebar bagi atlet-atlet lain untuk menunjukkan kemampuan terbaiknya dan meraih prestasi di All England 2025. Dukungan penuh dari PBSI diharapkan dapat mendorong para atlet untuk berjuang maksimal dan mengharumkan nama Indonesia di ajang internasional tersebut.