KONI Butuh Dukungan Swasta untuk Empat PON Baru
Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) membutuhkan dukungan masif dari pihak swasta untuk membiayai empat ajang Pekan Olahraga Nasional (PON) baru yang akan digelar setiap dua tahun, demi melahirkan atlet-atlet berprestasi.
![KONI Butuh Dukungan Swasta untuk Empat PON Baru](https://cdns.klimg.com/mav-prod-resized/0x0/ori/image_bank/2025/02/09/220047.076-koni-butuh-dukungan-swasta-untuk-empat-pon-baru-1.jpg)
Jakarta, 9 September 2023 - Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) tengah berupaya besar-besaran untuk memajukan olahraga Indonesia. Langkah terbaru mereka adalah rencana penyelenggaraan empat ajang Pekan Olahraga Nasional (PON) baru setiap dua tahun. Namun, untuk mewujudkan ambisi ini, KONI membutuhkan dukungan finansial yang signifikan dari sektor swasta.
Ketua Umum KONI Pusat, Marciano Norman, mengungkapkan hal ini kepada awak media Minggu lalu di sela-sela kejuaraan golf '2nd KONI Open Cup' di Damai Indah Golf BSD, Banten. Ia menekankan pentingnya kolaborasi dengan perusahaan swasta untuk keberhasilan penyelenggaraan empat PON baru tersebut. "Dalam penyelenggaraan event (empat PON) itu, kita butuh teman-teman dari swasta untuk mendukung demi keberhasilan event dan pastinya akan muncul atlet-atlet masa depan kita," ujar Marciano.
PON Baru: Strategi Membangun Atlet Masa Depan
Keempat PON baru yang direncanakan KONI meliputi PON Bela Diri, PON Indoor, PON Pantai, dan PON Remaja. Penyelenggaraan rutin setiap dua tahun bertujuan untuk menjaring dan membina atlet-atlet muda berbakat secara intensif dan berkelanjutan. Ini merupakan strategi jangka panjang KONI untuk meningkatkan prestasi olahraga Indonesia di kancah internasional.
Marciano menjelaskan bahwa KONI tidak mungkin mampu membiayai keempat ajang tersebut hanya mengandalkan anggaran dari KONI sendiri atau pemerintah. Oleh karena itu, keterlibatan sektor swasta menjadi sangat krusial. "KONI sangat terbuka untuk menyambut pihak perusahaan-perusahaan swasta untuk mendukung pelaksanaan ajang-ajang tersebut," tegasnya.
Kolaborasi untuk Prestasi
Lebih lanjut, Marciano menekankan pentingnya kolaborasi ini sebagai bentuk tanggung jawab sosial perusahaan (CSR) sekaligus investasi untuk masa depan olahraga Indonesia. Dengan dukungan swasta, prestasi atlet-atlet muda yang lahir dari ajang-ajang ini akan menjadi hasil kontribusi bersama. "Kawan-kawan atau mitra-mitra swasta kita juga merasa memiliki kontribusi dalam menciptakan atlet berprestasi," tambahnya.
Dukungan dari sektor swasta diharapkan tidak hanya berupa dana, tetapi juga dalam bentuk sumber daya manusia, fasilitas, dan keahlian lainnya. Hal ini akan menciptakan sinergi yang optimal dalam pengembangan olahraga nasional. KONI optimistis bahwa dengan dukungan yang masif dari berbagai pihak, termasuk sektor swasta, cita-cita mencetak atlet-atlet berprestasi kelas dunia dapat terwujud.
Harapan Besar untuk Masa Depan Olahraga Indonesia
Melalui penyelenggaraan empat PON baru ini, KONI berharap dapat menciptakan ekosistem olahraga yang lebih kompetitif dan berkelanjutan. Dengan adanya kompetisi yang lebih sering dan terstruktur, para atlet muda akan memiliki lebih banyak kesempatan untuk mengasah kemampuan dan menunjukkan potensi mereka. Ini diharapkan dapat menghasilkan atlet-atlet yang lebih berkualitas dan mampu mengharumkan nama Indonesia di berbagai ajang internasional.
KONI menyadari bahwa membangun prestasi olahraga membutuhkan komitmen dan kerja sama dari berbagai pihak. Oleh karena itu, KONI mengajak seluruh stakeholder, termasuk pemerintah dan sektor swasta, untuk bersama-sama mendukung pengembangan olahraga nasional. Dengan dukungan yang konsisten dan terintegrasi, Indonesia dapat memiliki generasi atlet yang berprestasi dan mengharumkan nama bangsa di kancah internasional.
Keberhasilan program ini sangat bergantung pada partisipasi aktif dari sektor swasta. KONI berharap agar perusahaan-perusahaan di Indonesia dapat melihat peluang ini sebagai investasi jangka panjang yang berdampak positif, baik bagi perusahaan itu sendiri maupun bagi kemajuan olahraga Indonesia.