KONI Pusat: Bersatu Kunci Kekuatan Olahraga Nasional, Siap Gelar Pekan Olahraga Nasional (PON) Bela Diri Tambahan Tahun Ini
Ketum KONI Pusat Marciano Norman tegaskan persatuan kunci kekuatan olahraga Indonesia. Siap gelar Pekan Olahraga Nasional (PON) Bela Diri dan tingkatkan prestasi atlet.

Ketua Umum Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Pusat, Letjen TNI Purn Marciano Norman, menegaskan bahwa insan olahraga Indonesia memiliki kekuatan yang besar karena bersatu. Persatuan ini menjadi fondasi utama dalam upaya memajukan olahraga nasional dan mencapai prestasi gemilang di berbagai ajang.
Pernyataan tersebut disampaikan Marciano Norman saat bersilaturahmi dengan para pengurus KONI Provinsi, KONI Kabupaten/Kota, serta pengurus cabang olahraga di Kantor KONI Jambi. Pertemuan ini berlangsung di Stadion Tri Lomba Juang KONI pada hari Minggu, menjadi momen penting untuk mengukuhkan komitmen bersama.
Marciano Norman menekankan pentingnya menciptakan suasana kerja yang kondusif di lingkungan KONI. Kondisi ini diharapkan dapat memberikan dampak positif secara langsung terhadap peningkatan kualitas dan prestasi olahraga di seluruh penjuru Tanah Air, dari tingkat daerah hingga nasional.
Pentingnya Persatuan dalam Olahraga Nasional
Kekuatan sejati olahraga Indonesia, menurut Ketum KONI Pusat Marciano Norman, terletak pada semangat persatuan. Beliau menyatakan, "Kita kuat karena kita bersatu dan ciptakan suasana kerja di KONI yang bisa memberikan dampak pada olahraga prestasi." Pesan ini menjadi landasan filosofi bagi seluruh pemangku kepentingan olahraga.
Persatuan yang dimaksud tidak hanya terbatas pada koordinasi antarlembaga, tetapi juga mencakup sinergi antara atlet, pelatih, pengurus, dan seluruh elemen pendukung. Kolaborasi yang erat antarpihak diharapkan mampu mengatasi berbagai tantangan dan hambatan dalam pengembangan olahraga.
Melalui semangat kebersamaan, KONI Pusat optimis dapat mendorong peningkatan kualitas atlet dan ekosistem olahraga secara menyeluruh. Hal ini krusial untuk memastikan Indonesia mampu bersaing di kancah internasional dan mengharumkan nama bangsa.
Inovasi KONI Pusat: Pekan Olahraga Nasional (PON) Tambahan
Dalam rangka menggenjot kualitas dan daya saing atlet, KONI Pusat memperkenalkan inovasi berupa penyelenggaraan Pekan Olahraga Nasional (PON) tambahan. Kegiatan ini akan dilaksanakan setiap dua tahun, melengkapi jadwal PON reguler yang digelar setiap empat tahun sekali.
Salah satu agenda terdekat adalah Pekan Olahraga Nasional (PON) Bela Diri yang dijadwalkan berlangsung pada tahun ini. Event ini akan terbagi di dua lokasi utama, yaitu Kudus dan Kalimantan Timur, menunjukkan komitmen KONI dalam pemerataan dan pengembangan olahraga di berbagai daerah.
PON Bela Diri di Kudus, yang akan digelar pada Oktober, merupakan hasil kolaborasi strategis antara KONI Pusat dengan Djarum Foundation. Sebanyak 10 cabang olahraga bela diri akan dipertandingkan di sana, meliputi:
- Taekwondo
- Karate
- Wushu
- Judo
- Pencak Silat
- Gulat
- Sambo
- Ju Jitsu
- Tarung Derajat
- Shorinji Kempo
Sementara itu, PON Bela Diri di Kalimantan Timur akan berkolaborasi dengan Bayan Resources, dengan cabang olahraga lainnya yang juga diupayakan untuk diselenggarakan pada tahun ini. Inisiatif ini diharapkan memberikan lebih banyak kesempatan bagi atlet untuk berkompetisi dan mengukur kemampuan mereka.
Potensi Daerah dan Harapan KONI Pusat
Ketum KONI Pusat Marciano Norman menyampaikan keyakinannya terhadap keberhasilan kerja sama antara KONI Pusat dan pihak swasta. Beliau berharap daerah-daerah dapat mengirimkan atlet-atlet terbaiknya untuk berpartisipasi dalam ajang-ajang yang telah disiapkan.
Secara khusus, organisasi olahraga di Jambi diminta untuk mempersiapkan kontingen yang kuat. Jambi juga diharapkan mampu mengirimkan perwakilan pada PON Indoor dan PON Pantai tahun 2026, serta PON Remaja tahun 2027, menunjukkan kepercayaan KONI Pusat terhadap potensi daerah tersebut.
Jambi sendiri telah menunjukkan potensi yang menjanjikan dalam beberapa edisi Pekan Olahraga Nasional (PON) terakhir. Pada PON XXI/2024 Aceh-Sumut, Jambi berhasil menempati peringkat ke-20 dengan perolehan enam medali emas, 18 perak, dan 27 perunggu. Salah satu pencapaian membanggakan adalah pemecahan rekor PON oleh atlet angkat besi Juliana Klarisa.
Sebelumnya, pada PON XX/2021 di Papua, Jambi berada di peringkat ke-18 dengan enam emas, 10 perak, dan 13 perunggu. Prestasi ini melanjutkan tren positif dari PON XIX/2016 di Jawa Barat, di mana Jambi menempati peringkat ke-23 dengan enam emas, enam perak, dan 21 perunggu. Data ini menjadi bukti konkret potensi Jambi dalam menyumbangkan atlet berprestasi bagi Indonesia.