Minim Perhatian, Atlet Skateboard Berjuang Sendiri
Penulis : Rahmad
11 Maret 2020 23:56
Kurangnya perhatian dan fasilitas.
Planet Merdeka - Atlet dan penggiat Skateboard di Indonesia terpaksa berjuang sendiri. Hal itu lantaran kurangnya perhatian dan fasilitas pada cabang olahraga penyumbang dua medali pada Asian Games 2018 itu.
”Indonesia dari segi prestasi sebenarnya bukan hanya di Asian Games kemarin tapi kami dari tahun 1995 sudah kirim atlet ke luar negeri. Ikut kompetisi X Games dan beberapa kompetisi internasional,” ungkap Pemerhati Skateboard, Didi Arifin, kepada wartawan, Selasa (10/03/2020).
Didi mengatakan, bahwa satu-satunya kekurangan Indonesia adalah infrastruktur Skateboard yang kurang memadai, namun masih bisa berprestasi.
Kurang terstrukturnya pembinaan dan pelatihan para atlet.
Lemahnya infrastruktur kemudian merembet pada persoalan lain yaitu kurang terstrukturnya pembinaan dan pelatihan para atlet.”Sayangnya juga pengurus dari olahraga ini tidak memperhatikan hal ini. Saat Asian Games baru sibuk. Sudah dekat event baru cari-cari atlet. Harusnya nggak begitu,” tegasnya.
Di Bali memiliki sekitar 10 Skatepark.
Didi melihat Skateboard sudah menjadi industri, termasuk di Indonesia. Namun sejauh ini masih terpusat di Bali yang memiliki sekitar 10 Skatepark yang ditopang beragam brand (merek) terkait.
”Atlet pro dan semi pro di Indonesia banyak yang ke Bali. Timpang sekali dengan di Jawa yang rata-rata bikin sendiri alatnya. Di Jakarta sebenarnya sudah dibuatkan di Kalijodo tapi entah kenapa tidak ada perawatan berikutnya dari pemerintah,” Didi menyesalkan.
KIS yang membawahi 18 provinsi.
Ketua Komunitas Indonesia Skateboard (KIS) Tony Adam Cahya mengatakan, rencana Skateboard masuk dalam salah satu cabang dipertandingkan dalam Olimpade 2020 adalah angin segar bagi para atlet Indonesia. Tapi sekaligus jadi pengingat pentingnya untuk segera menata pengurusan olahraga tersebut.”Sarana prasarana kita termasuk pelatihan itu bisa dibilang tidak ada. Skatepark ada, tapi belum mencapai standar,” ungkapnya.
KIS yang membawahi 18 provinsi pengurus daerah melihat cukup banyak kenyataan sulit yang harus dihadapi cabang olahraga ini.
"Dari olahraga jalanan yang tidak tahu birokrasi, akhirnya kami mulai banyak belajar dari sana,” ungkapnya.
Cabang skateboard juga menyumbangkan sejumlah medali emas.
Padahal momentum Indonesia sebagai salah satu negara potensial dari cabang olahraga Skateboard sudah terbentuk. Terutama pada gelaran Asian Games 2018 yang untuk kali pertama memertandingkan kompetisi papan beroda tersebut.
Olympic Council of Asia (OCA) meminta tambahan satu cabang yaitu Roller Sports (skateboard dan roller skate) pada Asian Games 2018 yang akhirnya menggenapi menjadi 40 cabang olahraga.
OCA memiliki pertimbangan besar bahwa cabang tersebut harus dipertandingkan karena rencananya juga akan ditampilkan di Olimpiade Tokyo 2020.
Pada SEA Games 2019, cabang skateboard juga menyumbangkan sejumlah medali termasuk medali emas yang diraih Sanggoe Dharma Tanjung.
- Merdeka.com tidak bertanggung jawab atas hak cipta dan isi artikel ini, dan tidak memiliki afiliasi dengan penulis
- Untuk menghubungi penulis, kunjungi situs berikut : rahmad
-
Udah Sultan Laki Banget, Elon Musk tantang Mark Zuckerberg Adu Jotos, Sama Mark dijawab : ser lok br
-
Bikin Dada Sakit, Lihat Tangis Atlet Bulu Tangkis Anthony Sinisuka Ginting Saat Ingat Kondisi Bunda
-
Raffi Ahmad Libas Gading Marten di Ajang Media Clash
-
Peraih Medali Emas,Atlit NPCI Bambang Asyan Purwito Dan Aurel Rizki Kabupaten Bekasi Akhirnya Angkat
KOMENTAR ANDA
Artikel Lainnya
-
Pahit! Liverpool Harus Kalah di Kandang Sendiri melawan Tim dengan 10 Pemain
9 Maret 2022 06:26 -
Pengumuman Top 4 Master Speed Chess MPL
1 Desember 2021 20:24 -
Markis Kido, Atlet Bulutangkis Indonesia Meninggal Dunia Serangan Jantung
14 Juni 2021 20:55 -
Seperti di Jogja, Kamu Bisa Menaiki Kuda Delman Keliling Kota Duri
15 Mei 2021 21:16 -
4 Items Mobile Legends Paling Penting, Gamers Wajib Tahu!
6 Januari 2021 12:24 -
Pensiun dari Karirnya di UFC, Begini Video Khabib Nurmagomedov Jalani Latihan Keras
27 Oktober 2020 15:42
Merdeka.com sangat menghargai pendapat Anda. Bijaksana dan etislah dalam menyampaikan opini. Pendapat sepenuhnya tanggung jawab Anda sesuai UU ITE.