Persela Lamongan Terima Putusan Banding PSSI: Fokus Perbaikan Manajemen Suporter
Manajemen Persela Lamongan menerima keputusan Komite Banding PSSI terkait kericuhan suporter di TSC, dan berfokus pada perbaikan manajemen suporter untuk masa depan.

Lamongan, Jawa Timur, 9 Maret 2025 - Manajemen Persela Lamongan resmi menerima putusan Komite Banding PSSI yang menolak permohonan keringanan hukuman atas kericuhan yang terjadi saat pertandingan melawan Persijap Jepara di Stadion Tuban Sport Center (TSC) pada 18 Februari 2025. Keputusan ini diambil setelah Komite Banding mempertimbangkan sejumlah faktor yang memberatkan, termasuk dampak negatif kerusuhan terhadap citra sepak bola nasional dan kegagalan panitia dalam mengelola suporter.
Manajer Persela, Fariz Julinar Maurisal, menyatakan penerimaan klub atas keputusan tersebut. "Ini pembelajaran untuk kami semua bersama. Saya tahu semua cinta Persela, begitu pun saya. Namun apapun hasil keputusan dari PSSI harus kami terima," ujarnya. Ia menambahkan bahwa manajemen menyadari keputusan PSSI ini merupakan bagian dari upaya transformasi sepak bola Indonesia menuju perbaikan.
Pernyataan tersebut menekankan komitmen Persela untuk memperbaiki diri dan berkontribusi pada kemajuan sepak bola Indonesia. Manajemen Persela saat ini tengah melakukan evaluasi menyeluruh dan merencanakan langkah-langkah strategis untuk memastikan pengelolaan pertandingan dan suporter yang lebih baik di masa mendatang. Langkah ini penting untuk mencegah terulangnya insiden serupa dan menjaga nama baik klub serta persepakbolaan nasional.
Evaluasi dan Langkah Perbaikan Persela
Manajemen Persela Lamongan menyadari pentingnya evaluasi menyeluruh pasca-keputusan Komite Banding PSSI. Evaluasi ini tidak hanya berfokus pada aspek keamanan dan manajemen pertandingan, tetapi juga mencakup pembinaan suporter. Persela berkomitmen untuk meningkatkan koordinasi dan komunikasi dengan suporter agar terciptanya lingkungan pertandingan yang aman dan tertib.
Salah satu poin penting yang akan dievaluasi adalah sistem pengamanan dan pengawasan di dalam stadion. Manajemen akan bekerja sama dengan pihak keamanan untuk meningkatkan prosedur keamanan, termasuk penempatan petugas keamanan dan sistem pengawasan yang lebih efektif. Selain itu, Persela berencana untuk meningkatkan edukasi dan sosialisasi kepada suporter terkait peraturan dan etika menonton pertandingan.
Persela juga akan memperkuat kerjasama dengan berbagai pihak terkait, termasuk aparat keamanan, untuk memastikan terlaksananya pertandingan yang aman dan kondusif. Langkah ini merupakan bagian dari komitmen Persela untuk menciptakan budaya suporter yang positif dan mendukung kemajuan sepak bola Indonesia.
Komite Banding PSSI juga mempertimbangkan rekam jejak Persela. Sebelumnya, Panitia Pelaksana (Panpel) Persela pernah dijatuhi sanksi atas pelanggaran serupa berdasarkan Keputusan Komite Disiplin PSSI Nomor 032/L2/SK/KD-PSSI/X/2024 pada 10 Oktober 2024. Hal ini menjadi faktor tambahan yang memberatkan dalam pengambilan keputusan.
Putusan Komite Banding PSSI
Dalam putusannya, Komite Banding PSSI menolak permohonan banding yang diajukan Panitia Pelaksana Persela Lamongan. Komite Banding menguatkan keputusan Komite Disiplin PSSI Nomor 188/L2/SK/KD-PSSI/I/2025 yang diterbitkan pada 21 Februari 2025, dengan perbaikan kualifikasi pelanggaran disiplin. Putusan ini menegaskan keseriusan PSSI dalam menegakkan aturan dan menjaga sportivitas dalam dunia sepak bola Indonesia.
Komite Banding menekankan pentingnya menjaga citra sepak bola nasional dan memastikan pengelolaan suporter yang lebih baik di masa depan. Kerusuhan di TSC bukan hanya mencoreng wajah persepakbolaan nasional, tetapi juga menunjukkan kurang optimalnya pembinaan suporter oleh tim. Oleh karena itu, Persela Lamongan berkomitmen untuk memperbaiki hal tersebut dan memastikan kejadian serupa tidak terulang lagi.
Ke depannya, Persela Lamongan akan terus berupaya meningkatkan kualitas manajemen klub, termasuk manajemen suporter. Klub berharap dapat kembali memberikan penampilan terbaik di lapangan dan menciptakan atmosfer pertandingan yang positif dan aman bagi semua pihak.