Pertina Resmi Dikeluarkan dari Keanggotaan KOI, Nasib Atlet Tinju Indonesia di Ajang Internasional?
Ketua Umum KOI, Raja Sapta Oktohari, mengumumkan Pertina dikeluarkan dari keanggotaan KOI karena kebijakan baru IOC yang menghentikan afiliasi dengan IBA dan beralih ke World Boxing.

Jakarta, 22 April 2025 - Pengumuman mengejutkan datang dari Ketua Umum Komite Olimpiade Indonesia (KOI), Raja Sapta Oktohari. Dalam acara pembukaan Rapat Anggota 2025 KOI di Jakarta, Selasa, beliau menyatakan bahwa Persatuan Tinju Amatir Indonesia (Pertina) resmi dikeluarkan dari keanggotaan KOI. Keputusan ini merupakan konsekuensi langsung dari kebijakan baru International Olympic Committee (IOC) yang telah memutuskan untuk tidak lagi berafiliasi dengan International Boxing Association (IBA).
Pengumuman tersebut disampaikan langsung oleh Oktohari kepada awak media. Ia menjelaskan bahwa IOC telah memutuskan untuk mengganti IBA dengan World Boxing sebagai organisasi tinju internasional yang diakui. Keputusan ini memiliki implikasi besar bagi seluruh Komite Olimpiade Nasional (NOC), termasuk KOI di Indonesia, yang diwajibkan untuk melepaskan afiliasi dengan IBA dan organisasi tinju nasional terkait, seperti Pertina.
Oktohari menambahkan bahwa KOI telah menginformasikan keputusan ini kepada pengurus Pertina sejak September 2024. Hal ini dilakukan untuk memberikan waktu bagi Pertina untuk mempersiapkan diri menghadapi perubahan besar dalam dunia tinju internasional. Dengan dikeluarkannya dari keanggotaan KOI, Pertina otomatis tidak dapat lagi mengirimkan atlet untuk mengikuti kejuaraan internasional yang diakui oleh IOC.
Dampak Pengeluaran Pertina dari KOI
Pengeluaran Pertina dari keanggotaan KOI menimbulkan sejumlah pertanyaan dan kekhawatiran, terutama terkait nasib atlet tinju Indonesia di kancah internasional. Ke depan, semua urusan yang berkaitan dengan tinju Indonesia akan ditangani sementara oleh KOI. Hal ini dilakukan untuk memastikan agar para petinju Indonesia tetap dapat berpartisipasi dalam kejuaraan internasional meskipun tanpa naungan Pertina.
KOI berencana untuk berkoordinasi dengan Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) untuk mengurus pemilihan dan pemberangkatan atlet ke berbagai kejuaraan. Beberapa kejuaraan besar yang akan dihadapi Indonesia di masa mendatang termasuk SEA Games, Asian Youth Games, dan Asian Games. KOI berkomitmen untuk mencari solusi terbaik agar para petinju Indonesia tetap dapat berkompetisi di ajang-ajang multievent tersebut.
Oktohari menekankan pentingnya koordinasi dengan berbagai pihak terkait untuk mengatasi situasi ini. Ia juga menyatakan bahwa KOI akan berkoordinasi dengan IOC untuk menentukan langkah-langkah selanjutnya, termasuk kemungkinan pembentukan cabang olahraga tinju baru di Indonesia yang diakui oleh IOC.
Mencari Solusi Terbaik untuk Tinju Indonesia
Terkait kemungkinan pembentukan cabang olahraga tinju baru, Oktohari menjelaskan bahwa KOI akan bekerja sama dengan IOC untuk memastikan bahwa federasi tinju baru di Indonesia dapat diakui dan mendapatkan izin dari IOC. Hal ini penting agar para atlet tinju Indonesia tetap memiliki kesempatan untuk bersaing di tingkat internasional dan mengharumkan nama bangsa.
"Kita akan melihat afiliasi baru terhadap organisasi tinju baru yang namanya World Boxing. Itu berlaku secara mutlak oleh IOC," kata Oktohari. Ia juga menambahkan bahwa KOI akan berkoordinasi dengan stakeholder utama, yaitu Kemenpora, untuk mengurus pemilihan dan pemberangkatan atlet ke kejuaraan-kejuaraan internasional.
Dengan demikian, masa depan tinju Indonesia kini berada di tangan KOI dan Kemenpora. Keduanya harus bekerja sama untuk mencari solusi terbaik agar para atlet tinju Indonesia tetap dapat berprestasi di kancah internasional, meskipun Pertina telah resmi dikeluarkan dari keanggotaan KOI.
Meskipun situasi ini penuh tantangan, KOI optimistis dapat menemukan solusi terbaik untuk memastikan keberlangsungan dan kemajuan olahraga tinju di Indonesia. Koordinasi yang erat dengan berbagai pihak terkait, termasuk IOC dan Kemenpora, akan menjadi kunci keberhasilan dalam upaya ini.
Kesimpulan
Keputusan IOC untuk menghentikan afiliasi dengan IBA dan beralih ke World Boxing berdampak signifikan pada Pertina dan olahraga tinju di Indonesia. KOI, dengan dukungan Kemenpora, akan berupaya maksimal untuk memastikan para atlet tinju Indonesia tetap dapat berpartisipasi dalam ajang internasional dan mempertahankan prestasi di masa mendatang. Proses transisi ini membutuhkan koordinasi yang baik dan solusi yang tepat agar tidak menghambat perkembangan olahraga tinju di Tanah Air.