Prabowo Subianto Berduka, Melayat Bapak Pencak Silat Dunia Eddie Marzuki
Presiden Prabowo Subianto menyampaikan bela sungkawa atas meninggalnya Mayjen TNI (Purn) Eddie Marzuki Nalapraya, Bapak Pencak Silat Dunia, di TMII dan mengenang jasanya bagi dunia pencak silat Indonesia.

Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto, telah menyampaikan belasungkawa atas berpulangnya tokoh pencak silat terkemuka, Mayjen TNI (Purn) Eddie Marzuki Nalapraya. Prabowo mengunjungi tempat persemayaman almarhum di Padepokan Pencak Silat, Taman Mini Indonesia Indah (TMII), Jakarta Timur, Selasa sore, 13 Mei 2024. Kedatangan Presiden Prabowo untuk melayat menandai penghormatan mendalam atas jasa-jasa almarhum bagi perkembangan pencak silat Indonesia dan dunia.
Presiden Prabowo tiba di TMII sekitar pukul 15.45 WIB menggunakan mobil Maung Garuda RI-1. Ia mengenakan pakaian safari cokelat dan berkopiah. Di lokasi, Presiden disambut oleh pihak keluarga almarhum dan beberapa anggota Kabinet Indonesia Maju, termasuk Menteri Luar Negeri dan Menteri Pemuda dan Olahraga. Suasana duka cita begitu terasa di padepokan tersebut.
Kepergian Mayjen TNI (Purn) Eddie Marzuki Nalapraya, yang meninggal dunia di usia 93 tahun di RSPI Pondok Indah, merupakan kehilangan besar bagi dunia pencak silat. Sebelum dimakamkan di Taman Makam Pahlawan Kalibata, jenazah disemayamkan di Padepokan Pencak Silat TMII, tempat yang begitu lekat dengan kiprah almarhum.
Mengenang Jasa Almarhum Eddie Marzuki
Almarhum Mayjen TNI (Purn) Eddie Marzuki Nalapraya dikenal luas sebagai Bapak Pencak Silat Dunia. Dedikasi dan kontribusinya dalam mengangkat pencak silat ke kancah internasional tidak perlu diragukan lagi. Salah satu jasanya yang paling monumental adalah penyelenggaraan 1st International Invitation of Pencak Silat pada tahun 1987, yang kemudian berkembang menjadi Kejuaraan Dunia Pencak Silat.
Berkat kepemimpinan dan kerja kerasnya, pencak silat, seni bela diri asli Indonesia, mendapatkan pengakuan dan apresiasi di tingkat global. Almarhum berhasil membawa pencak silat melampaui batas-batas geografis dan budaya, memperkenalkannya kepada dunia sebagai warisan budaya Indonesia yang kaya dan bernilai.
Selain kiprah internasionalnya, almarhum juga memiliki peran penting dalam perkembangan pencak silat di Indonesia. Sebelum menjabat sebagai Ketua Umum Ikatan Pencak Silat Indonesia (IPSI), beliau menjabat sebagai Wakil Gubernur DKI Jakarta pada periode 1982-1987. Pengalamannya di pemerintahan turut mendukung upayanya dalam memajukan pencak silat.
Kepemimpinan dan Warisan Eddie Marzuki
Jabatan Ketua Umum IPSI yang pernah diemban almarhum Eddie Marzuki Nalapraya menjadi bukti nyata komitmennya terhadap pencak silat. Setelah beliau, estafet kepemimpinan beralih ke tangan Presiden Prabowo Subianto, yang turut hadir dalam kesempatan melayat ini. Hal ini menunjukkan adanya penghormatan dan kesinambungan kepemimpinan dalam memajukan pencak silat Indonesia.
Kehadiran Presiden Prabowo Subianto dalam acara pemakaman ini menunjukkan rasa hormat dan penghargaan yang tinggi terhadap jasa-jasa almarhum. Sebagai penerus estafet kepemimpinan di IPSI, Presiden Prabowo turut mengenang dan melanjutkan perjuangan almarhum dalam memajukan pencak silat di Indonesia dan di dunia internasional.
Kepergian almarhum merupakan kehilangan besar bagi dunia pencak silat. Namun, warisan dan semangatnya akan selalu dikenang dan diwariskan kepada generasi penerus. Dedikasi dan kontribusinya dalam mengangkat martabat pencak silat akan selalu menjadi inspirasi bagi para pencinta dan praktisi pencak silat di seluruh dunia.
Semoga almarhum Mayjen TNI (Purn) Eddie Marzuki Nalapraya mendapat tempat terbaik di sisi Tuhan Yang Maha Esa. Selamat jalan, Bapak Pencak Silat Dunia.