Raih Perak di Asian MTB 2025, Riska Amelia Syukuri Pencapaiannya Meski Sempat Lakukan Kesalahan
Pembalap sepeda Indonesia, Riska Amelia, berhasil meraih medali perak di Kejuaraan Asia Mountain Bike (MTB) 2025 meskipun sempat melakukan kesalahan di lintasan.

Pembalap sepeda Indonesia, Riska Amelia, berhasil meraih medali perak pada nomor Downhill Elite Women di Kejuaraan Asia Mountain Bike (MTB) 2025 yang diselenggarakan di China pada Kamis, 24 April 2025. Pencapaian ini diraih meskipun Riska sempat melakukan kesalahan di lintasan. Keberhasilan Riska ini menambah catatan prestasi Indonesia di cabang olahraga sepeda gunung.
Dalam keterangannya di akun media sosial Indonesian Cycling Federation (ICF), Riska mengungkapkan, "Final hari ini cuaca cukup mendung tapi untuk track lebih kering daripada hari kemarin. Dan tadi saya mengalami satu kali miss di section atas, tapi alhamdulillah saya bisa finis dengan maksimal dan alhamdulillah saya bisa mendapatkan medali perak." Meskipun mengalami kesalahan di bagian awal lintasan, Riska tetap mampu mencatatkan waktu 3 menit 20,947 detik, menempatkannya di posisi kedua.
Medali emas diraih oleh rekan senegaranya, Milatul Khaqimah, dengan catatan waktu 3 menit 06,557 detik. Kemenangan ini sekaligus mempertahankan gelar juara Asia yang telah diraih Milatul pada tahun 2024. Dominasi Indonesia di nomor Downhill Elite Women ini semakin mengukuhkan posisi Indonesia sebagai kekuatan utama di cabang sepeda gunung Asia, khususnya di sektor putri.
Dominasi Indonesia di Asian MTB 2025
Prestasi Riska Amelia melengkapi dominasi Indonesia di nomor Downhill Elite Women. Keberhasilan Milatul Khaqimah mempertahankan gelar juara dan perolehan medali perak oleh Riska menunjukkan kekuatan atlet Indonesia di kancah internasional. Keduanya berhasil unggul atas para pesaing dari negara-negara Asia lainnya, termasuk Thailand, Filipina, Hong Kong, Taiwan, Jepang, dan China.
Vipavee Deekaballes dari Thailand berada di posisi ketiga dengan catatan waktu 3 menit 44,962 detik. Selisih waktu yang cukup signifikan antara atlet Indonesia dengan atlet dari negara lain menunjukkan keunggulan kemampuan dan strategi yang diterapkan oleh atlet Indonesia.
ICF juga turut memberikan apresiasi atas pencapaian Riska. Dalam unggahan di akun Instagram resminya, ICF menulis, "Terima kasih, Riska! Semoga pencapaian ini bisa menjadi batu loncatan baru bagi kita untuk terus termotivasi menjadi yang lebih baik, lebih hebat, dan terdepan."
Kesuksesan di Tengah Tantangan
Riska menyampaikan rasa syukurnya atas pencapaian yang diraih. Ia juga menyampaikan apresiasi kepada seluruh pihak yang telah mendukungnya, termasuk tim ofisial, pelatih, mekanik, dan kru lainnya. Riska juga mengucapkan selamat kepada Milatul Khaqimah atas keberhasilannya meraih medali emas.
Meskipun sempat mengalami kesalahan di lintasan, Riska mampu bangkit dan menyelesaikan balapan dengan baik. Hal ini menunjukkan mentalitas juara dan kemampuannya untuk mengatasi tekanan dalam situasi yang menantang. Pengalaman ini tentu akan menjadi pelajaran berharga bagi Riska untuk meningkatkan performanya di masa mendatang.
Keberhasilan Riska dan Milatul tidak hanya membanggakan Indonesia di kancah internasional, tetapi juga menginspirasi para atlet muda untuk terus berjuang dan berprestasi di bidang olahraga sepeda gunung.
Kejuaraan Asia Mountain Bike 2025 menjadi bukti nyata peningkatan kualitas atlet sepeda gunung Indonesia. Dengan dukungan dan pembinaan yang berkelanjutan, diharapkan prestasi atlet Indonesia di cabang olahraga ini akan semakin gemilang di masa depan.
Pencapaian ini juga menjadi bukti nyata kerja keras dan dedikasi seluruh tim pendukung, yang telah memberikan kontribusi signifikan dalam kesuksesan atlet Indonesia.