Rekor Dunia Panjat Tebing Dipecahkan di Bali! Atlet AS Cetak Sejarah
Atlet Amerika Serikat, Samuel Watson, pecahkan rekor dunia panjat tebing di Nusa Dua, Bali, dengan catatan waktu 4,64 detik, mengalahkan rekor sebelumnya yang ia buat sendiri.

Atlet Amerika Serikat (AS), Samuel Watson, berhasil mencetak sejarah baru dalam dunia panjat tebing. Pada kompetisi Piala Dunia Panjat Tebing 2025 di Nusa Dua, Bali, ia memecahkan rekor dunia dengan catatan waktu yang menakjubkan, 4,64 detik, pada babak final cabang speed putra. Kemenangan ini sekaligus mengantarkannya meraih medali emas.
Prestasi gemilang ini diraih Watson pada Sabtu, 3 Mei 2025. Ia berhasil melampaui rekor sebelumnya yang ia catatkan sendiri di Olimpiade Paris 2024, yaitu 4,74 detik. Kemenangan ini semakin istimewa karena ia memecahkan rekor dunia sebanyak dua kali dalam satu hari, pertama kali di babak semifinal dengan catatan waktu 4,67 detik saat melawan atlet Indonesia, Raharjati Nursamsa.
Keberhasilan Watson tak lepas dari kerja keras dan latihan yang tekun. Usai meraih kemenangan, ia mengungkapkan rasa terima kasihnya kepada Indonesia dan Bali. "Terima kasih Indonesia, terima kasih Bali. Penonton, laut dan Bali semua di negeri ini keren," ujarnya penuh semangat.
Rekor Dunia Terpecahkan di Semifinal dan Final
Babak semifinal menjadi saksi bisu atas rekor dunia pertama yang dipecahkan Watson. Dengan catatan waktu 4,67 detik, ia meninggalkan jauh lawannya, Raharjati Nursamsa, yang mencatatkan waktu 6,64 detik. Keberhasilan ini semakin memperkuat posisi Watson menuju babak final.
Di babak final, tantangan semakin berat. Lawannya, atlet Jepang Ryo Omasa, harus tereliminasi karena melakukan false start. Kesempatan ini dimanfaatkan Watson dengan sempurna. Ia kembali menunjukkan kemampuannya dengan catatan waktu yang lebih baik, yaitu 4,64 detik, sekaligus mencetak rekor dunia baru.
Raihan waktu ini juga mengungguli catatan waktunya di seri Piala Dunia di Wujiang, China pada 26 April lalu, di mana ia hanya berada di posisi keempat dengan waktu 5,04 detik. Sementara itu, atlet Indonesia Kiromal Katibin meraih medali perunggu dengan catatan waktu 4,75 detik pada seri tersebut.
Atlet Indonesia Raih Medali
Meskipun Watson mendominasi cabang speed putra, atlet Indonesia juga menunjukkan prestasi membanggakan. Kiromal Katibin berhasil meraih medali perunggu dengan catatan waktu 4,81 detik. Meskipun tidak mampu mengalahkan Watson, penampilannya patut diapresiasi sebagai salah satu atlet panjat tebing terbaik Indonesia.
Keikutsertaan atlet Indonesia dalam ajang internasional seperti Piala Dunia Panjat Tebing 2025 di Bali memberikan kesempatan berharga untuk mengukur kemampuan dan menambah pengalaman. Kompetisi ini juga menjadi ajang promosi bagi Indonesia sebagai destinasi wisata olahraga kelas dunia.
Selain itu, partisipasi atlet-atlet internasional juga turut meningkatkan citra pariwisata Indonesia di mata dunia. Keindahan alam Bali yang tersohor menjadi daya tarik tersendiri bagi para atlet dan wisatawan mancanegara.
Rencana Liburan dan Latihan
Usai kompetisi, Watson berencana menghabiskan waktu dua hari untuk berlibur di Bali. Ia ingin menikmati keindahan alam dan budaya Pulau Dewata sebelum kembali berlatih. "Saya mau menikmati Bali dua hari ini, tempatnya indah kemudian pulang untuk berlatih kembali dalam satu bulan," kata Watson.
Kemenangan Watson di Bali bukan hanya sebuah prestasi individu, tetapi juga menjadi inspirasi bagi para atlet panjat tebing di seluruh dunia. Ia membuktikan bahwa dengan kerja keras, dedikasi, dan latihan yang konsisten, setiap atlet dapat mencapai prestasi gemilang.
Keberhasilan ini juga menjadi bukti kualitas penyelenggaraan Piala Dunia Panjat Tebing 2025 di Bali. Indonesia berhasil menjadi tuan rumah yang baik dan mampu memberikan pengalaman tak terlupakan bagi para atlet peserta.