Setelah Enam Kali Ikut, Benjami Prades Akhirnya Juara Tour de Banyuwangi Ijen 2025!
Pembalap Spanyol Benjami Prades Juara Tour de Banyuwangi Ijen 2025 setelah perjuangan panjang. Simak detail balapan epik dan para pemenang kategori lainnya di sini!

Pembalap sepeda asal Spanyol, Benjami Prades dari tim VC Fukuoka Jepang, berhasil meraih gelar juara umum Tour de Banyuwangi Ijen (TdBI) 2025. Kemenangan ini diraih setelah menuntaskan balapan etape terakhir pada Kamis, 31 Juli 2025. Prades menunjukkan performa konsisten sepanjang empat etape di Banyuwangi, Jawa Timur.
Pada etape penutup yang menempuh rute RTH Maron Genteng hingga Paltuding Ijen sejauh 150 kilometer, Prades menjadi yang tercepat dengan catatan waktu 4 jam 9 menit 42 detik. Total akumulasi waktunya selama TdBI 2025 yang berlangsung sejak 28 Juli adalah 13 jam 47 menit dan 40 detik. Ini menandai pencapaian tertinggi Prades setelah beberapa kali partisipasi sebelumnya.
Kemenangan ini menjadi momen spesial bagi Prades, mengingat ia telah enam kali mengikuti ajang balap sepeda internasional ini. "Ini salah satu balapan favorit saya," ujarnya di Paltuding Gunung Ijen. Keberhasilan ini tidak hanya mengukuhkan namanya sebagai juara, tetapi juga menyoroti tantangan berat rute TdBI, terutama tanjakan ekstrem di Ijen.
Perjalanan Menuju Puncak Juara
Benjami Prades, yang telah lama mengincar podium tertinggi TdBI, akhirnya berhasil mewujudkan ambisinya pada edisi 2025 ini. Pembalap asal Spanyol tersebut telah berpartisipasi dalam ajang ini sebanyak enam kali, dengan pencapaian terbaik sebelumnya di posisi kedua dan ketiga. Konsistensi dan strategi balapan yang matang menjadi kunci keberhasilannya.
Pada etape terakhir, Prades harus berhadapan dengan rute yang sangat menantang, termasuk tanjakan hors categorie (HC) Jambu-Paltuding Ijen. Tanjakan ini dikenal sebagai "lintasan neraka" dengan jarak 14,4 kilometer dan gradien hingga 23 persen, mencapai ketinggian 1.291 mdpl. Kemampuannya menaklukkan tanjakan ekstrem ini membuktikan ketahanan fisiknya.
Total jarak tempuh balapan TdBI 2025 adalah 574,6 kilometer yang tersebar dalam empat etape. Setiap etape menawarkan tantangan berbeda, mulai dari lintasan datar hingga tanjakan curam. Prades mampu menjaga performa puncaknya di setiap segmen, memastikan akumulasi waktu terbaik untuk meraih gelar juara umum.
Dominasi di Tanjakan dan Sprint
Selain gelar juara umum yang diraih Benjami Prades, beberapa pembalap lain juga menunjukkan dominasi di kategori spesifik. Nicolo Pettiti dari Swatt Club berhasil mempertahankan Polka Dot Jersey sebagai penanda "raja tanjakan". Ia mengenakan jersey tersebut sejak etape kedua hingga etape terakhir, menunjukkan keunggulannya di medan menanjak.
Meskipun pada etape terakhir Pettiti hanya menempati posisi ketiga, performanya di tanjakan sepanjang balapan tidak terbantahkan. Etape terakhir sendiri menyajikan tiga tanjakan berbeda, mulai dari kategori 3 hingga HC, yang menguji ketahanan para pembalap. Keberhasilan Pettiti mempertahankan jersey ini adalah bukti nyata kemampuannya di rute pegunungan.
Di sisi lain, Jeroen Meijers, pembalap Belanda dari tim Victoria Sports Pro Cycling Filipina, berhasil mempertahankan Blue Jersey sebagai Best Sprinters. Meijers dikenal dengan kecepatan sprintnya yang luar biasa, meskipun ia harus merelakan Yellow Jersey (jersey pemimpin umum) di etape terakhir. Keahliannya dalam sprint tetap menjadi aset berharga bagi timnya.
Prestasi Pembalap Kebanggaan Indonesia
Pembalap tuan rumah juga tidak ketinggalan mencatatkan prestasi gemilang di Tour de Banyuwangi Ijen 2025. Muhammad Syelhan Nurahmat dari ASC Monster Indonesia berhasil mempertahankan Banyuwangi Reborn Jersey, yang merupakan penanda Best Indonesian Rider. Ini menunjukkan potensi besar pembalap muda Indonesia di kancah balap sepeda internasional.
Syelhan Nurahmat mencatatkan akumulasi waktu 13 jam 54 menit dan 41 detik selama empat etape. Di posisi kedua pembalap Indonesia terbaik adalah Muhammad Raihan Maulidan dari tim Pontianak Wijaya Racing Indonesia dengan catatan waktu 14 jam 42 detik. Sementara itu, Ramadhan Ilham Dzukri dari tim Nusantara-BYC menempati posisi ketiga dengan waktu 14 jam 3 menit dan 6 detik.
Prestasi para pembalap Indonesia ini menjadi motivasi bagi perkembangan olahraga balap sepeda di tanah air. Mereka telah menunjukkan bahwa dengan latihan keras dan dedikasi, pembalap lokal mampu bersaing di level internasional. Kehadiran mereka di TdBI 2025 memberikan harapan baru bagi masa depan balap sepeda Indonesia.