The Jakmania: Iman dan Sepak Bola Berjalan Beriringan
Di tengah laga Persija vs Persib, sejumlah Jakmania tetap memprioritaskan sholat, membuktikan keseimbangan iman dan kecintaan pada klub.

Pertandingan sengit Persija Jakarta melawan Persib Bandung di Stadion Patriot Candrabhaga, Bekasi, Minggu lalu, menyajikan pemandangan unik. Di tengah gemuruh sorak sorai pendukung, sejumlah Jakmania, suporter Persija, menyempatkan diri melaksanakan sholat. Mereka membuktikan bahwa kecintaan terhadap klub sepak bola tak menghalangi kewajiban beribadah.
Iman di Atas Semangat Juara
Ali Ibrahim, salah satu Jakmania yang ditemui, menjelaskan alasannya tetap sholat di tengah pertandingan. "Pertama, shalat itu wajib dan kematian tidak tahu kapan akan datang," ujarnya, "kedua ya tetap dukung tim kesayangan tetapi iman tetap dijaga." Baginya, kewajiban beragama tak boleh dikesampingkan, bahkan saat tim kesayangan berlaga. Ia percaya, dengan mengingat Tuhan, perilaku suporter akan lebih tertib dan menghindari tindakan anarkis di stadion.
Senada dengan Ali, Subandri, Jakmania asal Jakarta Selatan, juga memprioritaskan sholat. "Saya pendukung setia Macan Kemayoran, tetapi saya tidak ingin melupakan shalat meski sedang big match, karena shalat adalah kewajiban dan paling utama," kata Subandri. Meski sering menyaksikan langsung pertandingan di stadion, ia selalu menyempatkan diri untuk sholat tepat waktu. Menurutnya, ketenangan setelah sholat mencegah tindakan negatif yang bisa merugikan tim kesayangannya.
Mencari Ruang untuk Ibadah
Tak semua Jakmania mengetahui lokasi khusus untuk beribadah di stadion. Beberapa penonton terpaksa melaksanakan sholat di salah satu lantai stadion, memanfaatkan toilet stadion untuk berwudhu, dan menggunakan baju atau kain sebagai alas sholat. Hal ini menunjukkan betapa pentingnya ibadah bagi sebagian suporter, meskipun fasilitas yang tersedia terbatas.
Lebih dari Sekadar Pertandingan
Kisah para Jakmania yang tetap sholat ini memberikan perspektif menarik. Mereka menunjukkan bahwa dukungan terhadap klub sepak bola bisa diimbangi dengan komitmen terhadap nilai-nilai agama. Kejadian ini juga menjadi pengingat pentingnya menyediakan fasilitas ibadah yang memadai di stadion-stadion sepak bola di Indonesia, agar para penonton dapat menjalankan ibadah dengan nyaman dan khusyuk.
Menjadi Contoh Positif
Aksi para Jakmania ini patut diapresiasi. Mereka menjadi contoh positif bagi suporter lain, bahwa kesuksesan tim kesayangan bukan satu-satunya hal yang penting. Menjaga nilai-nilai agama dan berperilaku tertib di stadion juga merupakan bagian penting dari menjadi suporter yang baik. Semoga kisah ini menginspirasi suporter lain untuk selalu menyeimbangkan antara kecintaan pada klub dan komitmen terhadap nilai-nilai agama.
Kesimpulan
Kejadian ini menunjukkan bahwa keimanan dan kecintaan terhadap klub sepak bola dapat berjalan beriringan. Para Jakmania yang tetap sholat di tengah pertandingan membuktikan bahwa menjadi suporter sejati bukan hanya soal mendukung tim, tetapi juga menjaga nilai-nilai agama dan berperilaku tertib. Semoga kisah ini menginspirasi banyak orang.