Zaurbek dan Jukembayev: Raja Tinju Baru WBA Continental
Sultan Zaurbek dan Batyrzhan Jukembayev, dua petinju Kazakhstan, berhasil merebut gelar juara WBA Continental di kelas bulu super dan ringan super setelah kemenangan dominan di Astana.

Petinju Kazakhstan, Sultan Zaurbek dan Batyrzhan Jukembayev, berhasil mendominasi pertandingan tinju di Barys Arena, Astana, Kazakhstan pada tanggal 8 April 2024 dan keluar sebagai juara baru WBA Continental di kelas bulu super dan ringan super. Kemenangan gemilang ini diraih di hadapan pendukung tuan rumah yang antusias. Kedua petinju menunjukkan kemampuan luar biasa dan kini berambisi untuk menjadi penantang serius di kancah internasional.
Dalam pertandingan utama, Sultan Zaurbek yang memiliki rekor sempurna 20 kemenangan (14 KO) mempertahankan rekornya dengan kemenangan mutlak atas Azinga Fuzile dari Afrika Selatan. Selama sepuluh ronde, Zaurbek menunjukkan strategi bertarung yang cerdas, akurasi serangan yang tinggi, dan mampu mematahkan serangan Fuzile secara sistematis. Meskipun Fuzile dikenal dengan pengalaman dan kegigihannya, ia tak mampu menghadapi kombinasi pukulan dan kelincahan kaki Zaurbek yang superior.
Keunggulan Zaurbek terlihat jelas bagi para juri, yang memberikan kemenangan mutlak kepadanya. Dengan demikian, Sultan Zaurbek resmi menyandang gelar juara kelas bulu super WBA Continental. Kemenangan ini semakin memperkuat posisinya sebagai petinju yang patut diperhitungkan di dunia tinju internasional.
Dominasi Zaurbek di Kelas Bulu Super
Pertarungan Sultan Zaurbek melawan Azinga Fuzile berlangsung sangat menarik. Zaurbek menunjukkan penguasaan teknik tinju yang mumpuni. Ia mampu mengontrol jalannya pertandingan dengan sangat baik. Kemampuannya dalam membaca pergerakan lawan dan melancarkan serangan balik yang tepat sasaran menjadi kunci kemenangannya. "Kedua petarung Kazakhstan itu mencetak pernyataan tegas di depan pendukung tuan rumah, dan dengan kemampuan baru mereka di WBA Continental, mereka memposisikan diri mereka sebagai penantang serius dalam divisi mereka," demikian laporan WBA.
Kehebatan Zaurbek terlihat dari kemampuannya dalam menempatkan serangan dengan akurasi tinggi, layaknya seorang penembak jitu. Ia mampu membaca celah pertahanan Fuzile dan melancarkan serangan tepat sasaran. Strategi bertarung yang cerdas dan kemampuannya dalam mengontrol jarak menjadi faktor penentu kemenangannya.
Meskipun Fuzile berusaha keras untuk membalas serangan, kombinasi pukulan dan kelincahan kaki Zaurbek membuatnya kesulitan untuk menembus pertahanan. Kemenangan mutlak ini membuktikan bahwa Zaurbek siap menghadapi petinju-petinju top dunia.
Jukembayev Tak Terkalahkan di Kelas Ringan Super
Sementara itu, dalam laga pendukung utama, Batyrzhan Jukembayev yang memiliki rekor 22 kemenangan (17 KO) dan 1 kekalahan, juga meraih kemenangan mutlak atas Kane Gardner dari Inggris dalam pertandingan kelas ringan super yang berlangsung selama sepuluh ronde. Para juri memberikan skor 100-89, 100-89, dan 100-90, semuanya untuk kemenangan Jukembayev.
Jukembayev menerapkan strategi bertarung yang berbeda. Ia mengandalkan pergerakan yang lincah, sudut serangan yang tajam, dan jab keras untuk membuat Gardner frustrasi. Meskipun Gardner dikenal dengan ketangguhan dan keinginan untuk bertukar pukulan, ia tidak mampu menembus pertahanan Jukembayev atau menyamai serangannya.
Kemenangan Jukembayev semakin memperkuat dominasi petinju Kazakhstan di ajang ini. Ia menunjukkan kemampuan taktis yang luar biasa dan mampu mengontrol jalannya pertandingan dengan sangat baik. Dengan kemenangan ini, Jukembayev resmi menyandang gelar juara kelas ringan super WBA Continental.
WBA menyatakan bahwa baik Zaurbek maupun Jukembayev kini bukan lagi sekadar calon juara, tetapi penantang gelar juara dunia di masa depan. Kemenangan dominan mereka di Astana menjadi bukti nyata akan potensi dan kemampuan luar biasa yang mereka miliki.