Zverev Incar French Open, Lakoni Tur ATP Amerika Selatan
Alexander Zverev mengikuti tur ATP di Amerika Selatan untuk persiapan French Open, memanfaatkan lapangan tanah liat dan cuaca panas demi meraih performa terbaik.

Alexander Zverev, petenis peringkat dua dunia asal Jerman, mengungkapkan alasan di balik keputusannya mengikuti tur ATP di lapangan tanah liat Amerika Selatan. Bukan sekadar turnamen biasa, melainkan bagian dari persiapan matang menuju turnamen Grand Slam bergengsi, French Open.
Persiapan Menuju French Open
Berbeda dari biasanya yang lebih sering berlaga di lapangan keras, Zverev memulai debutnya di lapangan tanah liat Amerika Selatan pada awal tahun ini. Ia memulai kiprahnya di ATP 500 Rio Open di Rio de Janeiro, Brasil. Keputusan ini, menurut Zverev sendiri, merupakan strategi kunci dalam upayanya meraih prestasi maksimal di French Open. "Itulah salah satu alasan saya ada di sini," ujar Zverev dalam konferensi pers pra-turnamen, seperti yang dikutip dari ATP.
Zverev menegaskan fokus utamanya adalah Grand Slam, dan French Open menjadi target utama. "Fokus utama saya adalah Grand Slam dan saya ingin bersaing untuk itu. Roland Garros selalu menjadi agenda saya, dan sedikit karena saya merasa punya peluang besar di sana. Semoga saya bisa membuktikannya tahun ini," tambahnya. Motivasi ini semakin kuat mengingat ia pernah menjadi runner-up di Roland Garros tahun lalu setelah kalah dari Carlos Alcaraz dalam pertandingan lima set yang menegangkan.
Strategi dan Kondisi Ideal
Lebih lanjut, Zverev menjelaskan alasan pemilihan lapangan tanah liat di Amerika Selatan. "Saya ingin bermain di lapangan tanah liat sesegera mungkin. Saya ingin merasakan lapangan itu lagi. Saya ingin bermain di sana, dan tentu saja, bersiap untuk turnamen Grand Slam mendatang," jelasnya. Meskipun ada turnamen Masters di Amerika Serikat yang menggunakan lapangan keras, Zverev tetap memilih fokus pada lapangan tanah liat sebagai bagian dari persiapan jangka panjang.
Ia juga menambahkan, "Tentu saja, kami punya dua Masters lagi di Amerika Serikat di lapangan keras. Namun setelah itu, semuanya di lapangan tanah liat, dan saya juga menantikan pertandingan itu." Zverev pun berupaya bangkit dari kekalahan di perempat final ATP 250 di Buenos Aires pekan lalu, di mana ia dikalahkan oleh Francisco Cerundolo.
Keunggulan Lapangan Tanah Liat dan Cuaca Panas
Dari 23 gelar tingkat tur yang telah diraihnya, delapan di antaranya diraih di lapangan tanah liat. Zverev yakin kondisi di Brasil akan menguntungkan permainannya. Ia mengungkapkan, "Saya sangat suka saat cuaca panas. Bola memantul mungkin sedikit lebih tinggi, jadi itu lebih baik bagi saya. Jadi, secara umum, saya tidak terlalu khawatir dengan cuaca panas. Saya malah lebih menyukainya. Sejauh ini, saya merasa baik-baik saja." Zverev akan menghadapi Buyunchaokete pada babak pertama di Rio Open.
Partisipasinya di turnamen ini menunjukkan komitmen dan persiapan serius Zverev untuk French Open. Ia tidak hanya berlatih, tetapi juga menguji kemampuannya di lapangan tanah liat dan kondisi cuaca yang sesuai dengan turnamen Grand Slam tersebut. Dengan pengalaman dan strategi yang matang, Zverev berharap dapat meraih hasil terbaik di French Open mendatang.