107 Mahasiswa UNG Ikuti Pengenalan Lapangan Persekolahan di Bone Bolango
Sebanyak 107 mahasiswa Program Studi Bahasa dan Sastra Indonesia UNG menjalani Pengenalan Lapangan Persekolahan (PLP) 1 di Kabupaten Bone Bolango untuk melatih kemampuan mengajar.
Sebanyak 107 mahasiswa Program Studi Bahasa dan Sastra Indonesia Universitas Negeri Gorontalo (UNG) mengikuti kegiatan Pengenalan Lapangan Persekolahan (PLP) 1 di Kabupaten Bone Bolango, Gorontalo. Kegiatan ini berlangsung pada tanggal 23 April 2024, sebagai bagian dari program pembelajaran untuk mahasiswa semester enam.
Kegiatan PLP 1 ini difokuskan pada pengenalan lingkungan sekolah secara menyeluruh. Mahasiswa berkesempatan mengamati suasana sekolah, interaksi guru-siswa, kebiasaan sekolah, dan berbagai aspek lingkungan sekolah lainnya. Tujuannya adalah untuk mempersiapkan mahasiswa sebelum terjun langsung mengajar dalam PLP 2.
Ketua Jurusan Bahasa dan Sastra Indonesia UNG, Ulfa Zakaria, menjelaskan bahwa observasi sekolah ini merupakan bagian penting dari kurikulum. Mahasiswa diwajibkan mewawancarai guru untuk menggali informasi terkait program dan kegiatan yang ada di sekolah. Informasi ini akan menjadi bekal berharga bagi mereka dalam praktik mengajar nantinya. "PLP 1 ini adalah program untuk pengenalan lingkungan sekolah, mencari informasi tentang suasana di sekolah, bagaimana hubungan guru dengan siswa, apa kebiasaan dan berbagai hal yang berhubungan dengan lingkungan sekolah itu," jelas Ulfa.
Pengamatan di Sekolah dan Persiapan PLP 2
Kegiatan observasi melibatkan 107 mahasiswa dengan 15 pembimbing lapangan. Lokasi penempatan mahasiswa di berbagai sekolah di Kabupaten Bone Bolango dan wilayah perbatasan Kota Gorontalo ditentukan oleh Lembaga Pengembangan Mutu dan Pembelajaran Pendidikan (LPMPP) UNG. Mahasiswa diharapkan dapat mengumpulkan data dan informasi yang komprehensif untuk kemudian dituangkan dalam laporan.
Laporan ini akan menjadi bahan evaluasi bagi kampus untuk menentukan hal-hal yang perlu ditingkatkan dalam persiapan PLP 2. Dengan kata lain, observasi ini menjadi jembatan penting antara teori dan praktik mengajar bagi para mahasiswa. Proses pembelajaran ini diharapkan akan meningkatkan kesiapan mahasiswa dalam menghadapi tantangan mengajar di masa mendatang.
Salah satu guru pamong, Lismawati Pagau dari SMP Negeri 1 Bulango Utara, menekankan pentingnya observasi yang sungguh-sungguh. "Kami berharap mahasiswa bisa melakukan observasi dengan sungguh-sungguh agar kalian tidak bingung ketika mengajar nanti," ujarnya. Hal ini menunjukkan komitmen bersama antara UNG dan sekolah-sekolah mitra dalam menyiapkan calon guru yang berkualitas.
Harapan dan Manfaat PLP 1
Kegiatan PLP 1 ini memberikan manfaat yang signifikan bagi mahasiswa. Mereka tidak hanya memperoleh pengetahuan teoritis, tetapi juga pengalaman praktis dalam mengamati lingkungan sekolah dan interaksi di dalamnya. Pengalaman ini akan sangat berharga ketika mereka memasuki tahap PLP 2 dan praktik mengajar langsung.
Dengan memahami dinamika sekolah, mahasiswa diharapkan dapat lebih siap dalam menghadapi berbagai tantangan dan situasi di kelas. Mereka dapat mengantisipasi kebutuhan siswa dan menyesuaikan metode mengajar mereka agar lebih efektif. Proses observasi ini juga membantu mahasiswa dalam mengembangkan kemampuan analisis dan pemecahan masalah.
Secara keseluruhan, PLP 1 di Kabupaten Bone Bolango merupakan langkah strategis dalam mempersiapkan calon guru yang kompeten dan siap menghadapi dunia pendidikan. Kegiatan ini menunjukkan komitmen UNG dalam menghasilkan lulusan yang berkualitas dan siap berkontribusi dalam memajukan pendidikan di Indonesia.
Melalui observasi yang terstruktur dan bimbingan dari para pembimbing lapangan, diharapkan mahasiswa dapat memperoleh pemahaman yang komprehensif tentang dunia persekolahan dan siap untuk menghadapi tantangan PLP 2.
Semoga dengan pengalaman ini, mahasiswa UNG dapat menjadi guru yang profesional dan mampu memberikan kontribusi positif bagi kemajuan pendidikan di Indonesia.