1.247 Kopdes Merah Putih di Jatim, Dorong Pertumbuhan Ekonomi Nasional hingga 8 Persen
Wakil Menteri Koperasi menyebut 1.247 Kopdes Merah Putih telah terbentuk di Jawa Timur, diharapkan mampu mendorong pertumbuhan ekonomi nasional hingga 8 persen.
Surabaya, Jawa Timur, 30 April 2025 - Wakil Menteri Koperasi (Wamenkop) Ferry Juliantono mengumumkan capaian signifikan dalam pembentukan Koperasi Desa/Kelurahan Merah Putih di Jawa Timur. Sebanyak 1.247 koperasi telah terbentuk hingga Rabu (30/4), terdiri dari 1.166 koperasi desa (Kopdes) dan 81 koperasi kelurahan (Kopkel) Merah Putih. Pembentukan ini merupakan bagian dari upaya pemerintah untuk meningkatkan perekonomian di pedesaan dan mencapai target pertumbuhan ekonomi nasional.
Pengumuman tersebut disampaikan langsung oleh Wamenkop Ferry Juliantono dalam acara Peluncuran dan Percepatan Musyawarah Desa/Kelurahan Khusus Pembentukan Koperasi Desa/Kelurahan Merah Putih di Surabaya. Beliau menekankan pentingnya peran Jawa Timur dalam kontribusi pembentukan Kopdes/Kopkel Merah Putih, menganggapnya sebagai salah satu provinsi dengan kontribusi terbesar dalam program nasional ini.
Kementerian Koperasi dan para pemangku kepentingan terkait gencar melakukan sosialisasi di seluruh Indonesia untuk mempercepat pembentukan Kopdes/Kopkel Merah Putih, sesuai arahan Presiden Prabowo Subianto. Hal ini sejalan dengan upaya pemerintah untuk mewujudkan pemerataan pembangunan dan pertumbuhan ekonomi di wilayah pedesaan.
Percepatan Pembentukan Kopdes/Kel Merah Putih
Kementerian Koperasi telah menerbitkan Surat Edaran (SE) nomor 1 tahun 2025 tentang Tata Cara Pembentukan Kopdes/Kel Merah Putih. SE ini menjadi panduan bagi kepala daerah dalam menjalankan tahapan pembentukan koperasi di wilayah masing-masing. Selain itu, Kementerian Koperasi juga telah berupaya mengatasi kendala pembiayaan pembuatan akta koperasi dengan menjalin kerja sama dengan Notaris Pembuat Akta.
Wamenkop Ferry Juliantono juga menjelaskan bahwa pihaknya tengah mempersiapkan model bisnis operasional Kopdes/Kelurahan Merah Putih, termasuk modul-modul pelatihan. Langkah ini bertujuan untuk memastikan keberlanjutan dan keberhasilan program tersebut. "Kami juga sedang mempersiapkan model bisnis dari pengoperasian koperasi Desa/ Kelurahan dengan modul-modul pelatihan dan lain sebagainya," ujarnya.
Lebih lanjut, Wamenkop menekankan pentingnya Kopdes/Kel Merah Putih sebagai instrumen untuk mengatasi berbagai permasalahan di desa, seperti kemiskinan, panjangnya rantai distribusi, dan praktik pinjaman online ilegal, rentenir, serta tengkulak. Pembentukan Kopdes/Kel merupakan syarat mutlak sebelum pelaksanaan Hari Koperasi pada Juli 2025.
Target Pertumbuhan Ekonomi Nasional
Wamenkop Ferry Juliantono optimistis bahwa sinergi antara pemerintah pusat dan daerah, khususnya Pemerintah Daerah Jawa Timur, akan memaksimalkan pembentukan Kopdes/Kel Merah Putih. Beliau menyampaikan apresiasinya atas progres dan kecepatan pembentukan koperasi di Jawa Timur. "Jawa Timur ini luar biasa dan kami menyambut gembira progres kemajuan dan kecepatan dari pembentukan koperasi desa/ kelurahan di Jawa Timur ini," kata Ferry.
Sesuai arahan Presiden Prabowo Subianto, pembangunan harus merata di wilayah pedesaan untuk mendorong pertumbuhan ekonomi di desa-desa. Wamenkop meyakini bahwa secara agregat, hal ini akan memacu pertumbuhan ekonomi nasional hingga mencapai level 8 persen. "Nantinya itu secara agregat akan memacu pertumbuhan ekonomi secara nasional ke level 8 persen," katanya.
Dengan terbentuknya 1.247 Kopdes/Kopkel Merah Putih di Jawa Timur, diharapkan akan terjadi peningkatan ekonomi di tingkat desa dan berkontribusi pada pertumbuhan ekonomi nasional secara signifikan. Program ini merupakan langkah strategis pemerintah dalam upaya pemerataan pembangunan dan kesejahteraan masyarakat.
Keberadaan Kopdes/Kelurahan Merah Putih diharapkan mampu menjadi solusi atas permasalahan ekonomi di pedesaan, seperti kemiskinan, panjangnya rantai distribusi, dan praktik-praktik ekonomi yang merugikan masyarakat. Dengan dukungan dan sinergi yang kuat antara pemerintah pusat dan daerah, diharapkan program ini dapat berjalan optimal dan mencapai target yang telah ditetapkan.