130 Hari Kabinet Prabowo: Fokus Rakyat dan Dorong Dunia Usaha
Dalam 130 hari, Kabinet Merah Putih di bawah kepemimpinan Presiden Prabowo Subianto telah fokus pada kebijakan pro-rakyat dan pengembangan dunia usaha, menghasilkan program-program seperti MBG dan PKG yang berdampak signifikan.
Presiden Prabowo Subianto, sejak dilantik 130 hari lalu, telah memimpin Kabinet Merah Putih untuk fokus pada kebijakan strategis yang menyejahterakan rakyat dan mengembangkan dunia usaha Indonesia. Berbagai program telah diluncurkan, memberikan dampak positif yang signifikan bagi masyarakat dan perekonomian nasional. Hal ini disampaikan oleh Kepala Kantor Komunikasi Kepresidenan, Hasan Nasbi, dalam keterangannya di Jakarta, Sabtu lalu.
Salah satu program unggulan adalah Makanan Bergizi Gratis (MBG), yang telah menjangkau 38 provinsi dengan dukungan lebih dari 750 Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG). Program ini menargetkan 82,9 juta penerima manfaat dan telah terbukti memberikan dampak positif terhadap perekonomian, seperti yang diungkapkan Hasan, "Kebijakan Presiden Prabowo bermanfaat ganda, menghasilkan dua keuntungan sekaligus." MBG memberikan manfaat langsung kepada masyarakat dan membuka peluang bagi dunia usaha untuk berperan besar dalam pembangunan.
Selain dampak sosialnya, MBG juga memberikan kontribusi pada pertumbuhan ekonomi. Bappenas memperkirakan MBG berkontribusi 0,86 persen pada pertumbuhan ekonomi Indonesia, dan proyeksi untuk tahun 2025 menunjukkan potensi peningkatan PDB sebesar Rp14,61 triliun. Program ini juga menggerakkan sektor ekonomi di pedesaan, meningkatkan permintaan bahan baku pertanian, dan mendorong sektor jasa seperti katering dan logistik.
Program Unggulan Kabinet Merah Putih
Selain MBG, Program Pemeriksaan Kesehatan Gratis (PKG) juga telah mendapatkan sambutan positif dari masyarakat. Sejak diluncurkan pada 10 Februari 2025, lebih dari 527.000 orang telah mendaftar, dengan rata-rata 41.000 pendaftar per hari. Program ini dijalankan di 7.605 puskesmas di seluruh Indonesia, tersebar di 482 kabupaten/kota.
Hilirisasi sumber daya alam juga menjadi fokus utama Kabinet Merah Putih. Presiden Prabowo Subianto telah meresmikan Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (Danantara) untuk mengelola aset BUMN dan mendanai proyek-proyek strategis, termasuk hilirisasi. "Hilirisasi sumber daya alam yang strategis adalah peluang terbesar, dimana dukungan para pengusaha juga menjadi sangat strategis," jelas Hasan. Hilirisasi nikel dan tembaga, misalnya, diproyeksikan menciptakan ratusan ribu lapangan kerja baru.
Untuk mendorong perekonomian di desa, pemerintah mencanangkan pembangunan 70.000 Koperasi Desa Merah Putih. Koperasi ini diharapkan menjadi motor penggerak ekonomi desa, menyediakan berbagai layanan mulai dari sembako hingga penyimpanan hasil pertanian. "Koperasi betul-betul hadir sebagai motor penggerak ekonomi desa. Tapi koperasi desa dalam mengembangkan usahanya, pasti butuh dunia usaha, baik itu untuk pendampingan ataupun sebagai mitra," tambah Hasan.
Sektor Pendidikan dan Kesehatan
Di sektor pendidikan, pemerintah berencana membangun Sekolah Unggulan dan Sekolah Rakyat, serta merenovasi lebih dari 10.000 sekolah. Sementara di sektor kesehatan, selain PKG, pemerintah juga akan meningkatkan kapasitas 66 Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dari tipe D ke tipe C dalam dua tahun ke depan.
Semua program ini, menurut Hasan, membuka peluang bagi dunia usaha untuk berpartisipasi dalam pembangunan Indonesia. Presiden Prabowo Subianto telah menekankan pentingnya semangat kerja keras dan inovasi untuk terus menghadirkan kebijakan yang berpihak kepada rakyat, demi mewujudkan cita-cita Indonesia Emas 2045.
Kesimpulan: Dalam 130 hari kepemimpinannya, Presiden Prabowo Subianto dan Kabinet Merah Putih telah menunjukkan komitmen nyata untuk menyejahterakan rakyat dan mendorong pertumbuhan ekonomi melalui berbagai program strategis yang berdampak luas. Program-program ini tidak hanya memberikan manfaat langsung kepada masyarakat, tetapi juga membuka peluang bagi dunia usaha untuk berperan aktif dalam pembangunan nasional.