219 Mahasiswa Universitas Hamzanwadi Ikuti KKN Bina Desa di Lombok Timur
Sebanyak 219 mahasiswa FISE Universitas Hamzanwadi mengikuti program KKN Bina Desa 2025 di sembilan desa di Lombok Timur, NTB, untuk memberdayakan masyarakat dan memperkuat kemitraan kampus-pemerintah.
Sebanyak 219 mahasiswa dari Fakultas Ilmu Sosial dan Ekonomi (FISE) Universitas Hamzanwadi, Nusa Tenggara Barat (NTB), telah resmi dilepas untuk mengikuti program Kuliah Kerja Nyata (KKN) Bina Desa 2025 di Lombok Timur. Kegiatan ini melibatkan mahasiswa dari empat program studi, yaitu Pendidikan Sosiologi, Pendidikan Ekonomi, Pendidikan Geografi, dan Pendidikan Sejarah. Pelepasan mahasiswa KKN dilakukan pada Selasa di Lombok Timur, menandai dimulainya pengabdian mereka kepada masyarakat selama beberapa bulan ke depan.
Ketua Panitia KKN Bina Desa, Muhammad Juaini, menekankan bahwa KKN bukan sekadar kegiatan rutin akademik, melainkan wujud nyata kontribusi perguruan tinggi dalam pembangunan berbasis masyarakat. Program-program KKN dirancang untuk menjawab kebutuhan riil masyarakat setempat, menghindari kegiatan yang dipaksakan atau tidak relevan. Juaini juga menekankan pentingnya pemahaman mahasiswa terhadap budaya lokal dan membangun hubungan harmonis dengan warga desa sebagai kunci keberhasilan KKN.
Dekan FISE, Muhammad Fahrurrozi, menambahkan bahwa mahasiswa diharapkan menjadi agen perubahan yang membawa nilai-nilai positif dan semangat pemberdayaan. Mahasiswa didorong untuk menjadi pemantik semangat perubahan di desa-desa sasaran KKN. Beliau juga mengingatkan pentingnya menjaga etika, sopan santun, dan sikap saling menghargai selama menjalankan program KKN, serta menjunjung tinggi nama baik almamater.
KKN di Sembilan Desa Lombok Timur
Ke-219 mahasiswa tersebut akan tersebar di sembilan desa yang terletak di tiga kecamatan di Lombok Timur. Di Kecamatan Suele, mahasiswa akan bertugas di Desa Perigi, Mekar Sari, Ketangga, dan Sapit. Sementara itu, di Kecamatan Sikur, lokasi KKN meliputi Desa Tetebatu, Jeruk Manis, dan Kembang Kuning. Terakhir, di Kecamatan Jerowaru, mahasiswa akan berkontribusi di Desa Jerowaru dan Desa Pandan Wangi.
Program KKN Bina Desa ini diharapkan dapat menjadi jembatan antara kampus dan desa, teori dan praktik, serta harapan dan kenyataan. Universitas Hamzanwadi berharap program ini dapat memperkuat kemitraan dengan pemerintah daerah dalam mendorong percepatan pembangunan di wilayah pedesaan. Melalui keterlibatan mahasiswa, diharapkan muncul ide-ide segar, inovasi sosial, dan semangat gotong royong yang memberikan dampak positif bagi masyarakat.
"KKN bukan sekadar kegiatan seremonial atau rutinitas akademik semata, tetapi merupakan bentuk nyata dari keterlibatan perguruan tinggi dalam pembangunan berbasis masyarakat," ujar Juaini. Ia menambahkan bahwa mahasiswa harus peka terhadap situasi sosial di desa, memahami budaya lokal, dan menghargai cara hidup masyarakat. "Di situlah letak esensi pengabdian yang sesungguhnya, menghadirkan ilmu pengetahuan sebagai alat pemberdayaan," tambahnya.
Harapan dan Persiapan KKN
Universitas Hamzanwadi berharap para mahasiswa dapat memanfaatkan pengalaman KKN ini sebagai bekal berharga dalam menghadapi tantangan dunia kerja dan kehidupan sosial setelah lulus. Program KKN ini juga merupakan hasil dari proses persiapan yang matang, mulai dari perencanaan, koordinasi, hingga pembekalan mahasiswa. Pihak universitas memastikan mahasiswa telah siap untuk menjalankan tugas pengabdian mereka dengan baik.
Dekan FISE menekankan pentingnya peran mahasiswa sebagai agen perubahan yang membawa nilai-nilai positif dan semangat pemberdayaan. Keberadaan mahasiswa di desa diharapkan dapat menjadi pemantik semangat perubahan dan kemajuan di masyarakat. Mahasiswa juga diingatkan untuk selalu menjaga etika, sopan santun, dan sikap saling menghargai dalam menjalankan kegiatan KKN.
"Kami berharap mahasiswa bisa menjadi jembatan antara kampus dan desa, antara teori dan praktik, antara harapan dan kenyataan," harap Juaini. Sementara itu, Dekan FISE menambahkan, "Kami percaya pengalaman langsung di lapangan ini akan menjadi bekal penting bagi mahasiswa dalam menghadapi tantangan dunia kerja dan kehidupan sosial setelah lulus kelak."
Program KKN Bina Desa 2025 ini menjadi momentum penting dalam memperkuat kemitraan antara Universitas Hamzanwadi dan pemerintah daerah dalam mendorong percepatan pembangunan di wilayah pedesaan. Dengan keterlibatan mahasiswa, diharapkan akan lahir ide-ide segar, inovasi sosial, dan semangat gotong royong yang memberikan dampak positif bagi masyarakat di lokasi KKN.
Keberhasilan KKN tidak hanya diukur dari kualitas program, tetapi juga sejauh mana mahasiswa mampu membangun hubungan harmonis dengan warga setempat. Hal ini menjadi fokus utama dalam pembekalan yang diberikan kepada mahasiswa sebelum mereka terjun ke lapangan.