245 Rumah di Rancasari Bandung Terendam Banjir Akibat Hujan Deras
Hujan deras menyebabkan banjir di Rancasari, Bandung, merendam 245 rumah di dua kelurahan akibat saluran air yang tidak mampu menampung debit air.
Banjir melanda 245 rumah di Kecamatan Rancasari, Kota Bandung, Jawa Barat pada Rabu, 5 Maret 2024. Peristiwa ini disebabkan oleh tingginya curah hujan beberapa hari terakhir yang mengakibatkan limpasan air menggenangi pemukiman warga. BPBD Jawa Barat dan Diskar PB Kota Bandung tengah berkoordinasi untuk menangani bencana ini dan membantu warga terdampak.
Sebanyak 120 rumah di Kelurahan Derwati dan 125 rumah di Kelurahan Mekarmulya terendam banjir. Banjir ini merupakan banjir limpasan, yang menurut Pranata Humas Ahli Muda BPBD Jabar, Hadi, disebabkan oleh saluran air yang tidak mampu menampung derasnya air hujan. Upaya penyedotan air sedang dilakukan untuk mengatasi genangan.
BPBD Jabar telah memberikan peringatan dini cuaca ekstrem kepada aparat kewilayahan dan mengimbau masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan. Masyarakat juga diimbau untuk melakukan evakuasi mandiri jika situasi membahayakan dan segera berkoordinasi dengan aparat untuk mendapatkan bantuan darurat jika kondisi memburuk. Pihak berwenang menekankan pentingnya mitigasi bencana dengan menginformasikan potensi bencana kepada masyarakat.
Banjir Limpasan di Rancasari: Penanganan dan Imbauan
BPBD Jawa Barat dan Dinas Kebakaran dan Penanggulangan Bencana (Diskar PB) Kota Bandung bekerja sama untuk melakukan penyedotan air di lokasi banjir. "BPBD Jabar telah berkoordinasi dengan Diskar PB untuk melakukan kaji cepat ke lokasi dan melakukan upaya penyedotan air untuk mengatasi genangan air," ujar Hadi. Proses penyedotan air ini bertujuan untuk mengurangi dampak banjir dan membantu warga yang terdampak.
Meskipun banjir dikategorikan sebagai banjir limpasan dengan ketinggian air yang tidak terlalu tinggi, dampaknya tetap signifikan bagi warga yang rumahnya terendam. Hal ini menekankan pentingnya infrastruktur saluran air yang memadai untuk mengantisipasi kejadian serupa di masa mendatang.
BPBD Jabar juga menekankan pentingnya kesiapsiagaan masyarakat dalam menghadapi potensi bencana hidrometeorologi. "Masyarakat diminta terus memantau perkembangan cuaca dan meningkatkan kesiapsiagaan guna menghindari dampak yang lebih besar," imbau Hadi. Pemantauan cuaca dan kesiapsiagaan warga sangat penting mengingat musim hujan masih akan berlangsung hingga April mendatang.
Antisipasi Bencana di Musim Hujan
Hadi menambahkan bahwa banjir di Rancasari tidak akan berlangsung lama karena sifatnya hanya limpasan. Namun, peristiwa ini menjadi pengingat akan pentingnya kesiapan menghadapi potensi cuaca ekstrem di Jawa Barat. Masyarakat diimbau untuk tetap waspada dan meningkatkan kewaspadaan terhadap potensi bencana yang mungkin terjadi.
Peringatan dini cuaca ekstrem telah disebarluaskan kepada aparat kewilayahan untuk mengantisipasi bencana yang lebih besar. Kerja sama antara BPBD Jabar, Diskar PB Kota Bandung, dan masyarakat sangat penting dalam upaya mitigasi dan penanggulangan bencana banjir.
Dengan berakhirnya penanganan banjir di Rancasari, masyarakat diharapkan tetap waspada dan siaga menghadapi potensi bencana hidrometeorologi lainnya selama musim hujan. Pentingnya kesadaran dan kesiapsiagaan masyarakat dalam menghadapi bencana alam tidak dapat diabaikan.
Langkah-langkah antisipasi seperti membersihkan saluran air, mempersiapkan perlengkapan darurat, dan memantau informasi cuaca secara berkala sangat penting untuk meminimalisir dampak bencana. Semoga kejadian ini menjadi pelajaran berharga bagi kita semua untuk lebih siap menghadapi tantangan alam.