29 Pelajar Nakal Purwakarta Digembleng di Rindam III/Siliwangi
29 pelajar SMA/SMK Purwakarta yang memiliki catatan perilaku negatif dikirim ke Rindam III/Siliwangi Bandung untuk mengikuti pendidikan semi militer selama dua pekan hingga enam bulan.
Sebanyak 29 pelajar SMA dan SMK di Purwakarta diberangkatkan ke Rindam III/Siliwangi, Bandung, pada Senin, 05 Mei 2024. Mereka mengikuti program pendidikan semi militer sebagai upaya pembinaan karakter. Keberangkatan ini dilepas langsung oleh Bupati Purwakarta, Saepul Bahri Binzein, didampingi para guru dan orang tua siswa. Para pelajar tersebut berangkat menggunakan bus yang disediakan oleh Pemkab Purwakarta dari Kodim 0619 Purwakarta.
Program ini menargetkan pelajar yang memiliki catatan perilaku kurang baik, seperti sering begadang, membolos sekolah, merokok, dan mengonsumsi minuman keras. Bupati Binzein menegaskan bahwa keputusan mengirim pelajar ke Rindam III/Siliwangi telah melalui proses verifikasi yang mendalam. "Keputusan ini sudah melalui proses verifikasi mendalam," kata Bupati Binzein di Purwakarta.
Tujuan utama program ini adalah untuk membentuk kedisiplinan dan karakter para pelajar. Diharapkan, melalui pendidikan semi militer, mereka dapat berubah menjadi lebih baik. Lama pendidikan bervariasi, mulai dari dua pekan hingga enam bulan, bahkan bisa sampai satu tahun jika peserta didik belum menunjukkan perubahan perilaku yang signifikan. "Bisa sampai satu tahun kalau siswanya belum bisa disiplin," ujar Bupati.
Pendidikan Semi Militer untuk Pelajar Bermasalah
Para pelajar yang mengikuti program pendidikan semi militer ini berasal dari berbagai sekolah di Purwakarta, bahkan beberapa di antaranya berasal dari luar daerah, seperti Karawang dan Subang. Program ini mendapat sambutan positif dari orang tua siswa, bahkan sejumlah orang tua secara aktif meminta anak-anak mereka untuk mengikuti program tersebut. Hal ini menunjukkan kepercayaan masyarakat terhadap efektivitas program pembinaan ini.
Pendidikan semi militer di Rindam III/Siliwangi diharapkan dapat memberikan dampak positif bagi para pelajar. Latihan kedisiplinan, kerja sama tim, dan tanggung jawab diharapkan akan membentuk karakter yang lebih baik. Selain itu, lingkungan yang terstruktur dan terarah di lingkungan militer diharapkan dapat membantu para pelajar untuk fokus pada perbaikan diri.
Program ini juga menjadi bukti komitmen pemerintah daerah dalam menangani permasalahan kenakalan remaja. Dengan melibatkan TNI, diharapkan proses pembinaan dapat lebih efektif dan terarah. Para pelajar akan mendapatkan pelatihan yang terstruktur dan pengawasan yang ketat selama mengikuti program ini. Semoga program ini dapat menjadi contoh bagi daerah lain dalam mengatasi permasalahan kenakalan remaja.
Dukungan Orang Tua dan Harapan Perubahan
Keberadaan orang tua dalam proses pelepasan ini menunjukkan dukungan penuh mereka terhadap program tersebut. Hal ini menjadi indikator penting keberhasilan program, karena dukungan keluarga merupakan faktor kunci dalam proses perubahan perilaku remaja. Dengan adanya dukungan orang tua, diharapkan para pelajar dapat lebih termotivasi untuk mengikuti program dengan serius dan mencapai hasil yang optimal.
Bupati Binzein berharap, program ini dapat memberikan dampak positif dan perubahan signifikan bagi para pelajar. Ia berharap para pelajar dapat kembali ke sekolah dan lingkungan masyarakat dengan perilaku yang lebih baik, disiplin, dan bertanggung jawab. Program ini bukan hanya sebagai hukuman, melainkan sebagai bentuk pembinaan dan bimbingan agar para pelajar dapat menjadi pribadi yang lebih baik di masa depan.
Keberhasilan program ini tidak hanya diukur dari lamanya waktu pendidikan, tetapi juga dari perubahan perilaku yang ditunjukkan oleh para pelajar setelah menyelesaikan program. Monitoring dan evaluasi yang berkelanjutan perlu dilakukan untuk memastikan efektivitas program dan memberikan dukungan yang dibutuhkan oleh para pelajar setelah mereka kembali ke lingkungan sekolah dan keluarga.
Program ini menjadi contoh nyata sinergi antara pemerintah daerah dan TNI dalam upaya membentuk generasi muda yang lebih baik. Dengan pendekatan yang terpadu dan komprehensif, diharapkan program ini dapat memberikan kontribusi positif dalam mengatasi permasalahan kenakalan remaja dan menciptakan generasi muda yang lebih berkualitas.