500 Anakan Pohon Gratis dibagikan di NTT, Sambut HBR 2025
UPT Kemenhut-DLHK NTT bagikan 500 anakan pohon gratis kepada masyarakat dalam rangka menyambut Hari Bakti Rimbawan (HBR) 2025, sekaligus pameran produk hasil hutan bukan kayu.
Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) melalui Unit Pelaksana Teknis (UPT) Kementerian Kehutanan dan Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan (DLHK) membagikan 500 anakan pohon secara gratis kepada masyarakat. Kegiatan ini merupakan bagian dari rangkaian perayaan Hari Bakti Rimbawan (HBR) ke-42 tahun 2025 yang jatuh pada tanggal 16 Maret mendatang. Pembagian bibit pohon ini dilakukan di Kupang pada Sabtu, 15 Maret 2024.
Kepala DLHK NTT, Ondy Siagian, menjelaskan bahwa kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan partisipasi masyarakat dalam menjaga dan melestarikan lingkungan. Pembagian anakan pohon diharapkan dapat meningkatkan tutupan lahan hijau di Kota Kupang. Selain itu, juga digelar pameran produk hasil hutan bukan kayu (HHBK) untuk memperkenalkan potensi sumber daya alam lokal NTT.
"Pada hari ini kami melakukan pembagian anakan pohon gratis dan juga menggelar pameran produk hasil hutan bukan kayu (HHBK) sebagai rangkaian kegiatan menjelang HBR ke-42 pada 16 Maret 2025," kata Kepala DLHK NTT Ondy Siagian di Kupang, Sabtu. Ia menambahkan bahwa kegiatan ini sejalan dengan upaya pelestarian lingkungan dan peningkatan ekonomi masyarakat.
Pembagian Bibit Pohon dan Pameran HHBK
Sebanyak 500 anakan pohon yang dibagikan merupakan jenis pohon yang cepat berbuah, seperti mangga, alpukat, jambu air, jambu kristal, dan kelengkeng. Jenis pohon ini dipilih karena mampu memberikan manfaat ekonomi dan lingkungan dalam waktu relatif singkat (2-3 tahun). Pembagian bibit pohon ini diharapkan dapat mendorong masyarakat untuk aktif menanam dan merawat pohon di lingkungan sekitar.
Pameran produk HHBK yang diselenggarakan bersamaan dengan pembagian bibit pohon bertujuan untuk memperkenalkan beragam hasil hutan NTT selain kayu. Produk-produk seperti madu hutan dan kopi yang dipamerkan merupakan hasil pendampingan dari UPT Kemenhut NTT dan DLHK NTT di berbagai wilayah kepulauan NTT.
"Pameran produk HHBK ini juga sebagai wujud Gerakan Beli NTT yang bertujuan untuk memberdayakan produk lokal dan meningkatkan ekonomi warga," tambah Ondy Siagian. Inisiatif ini diharapkan dapat meningkatkan perekonomian masyarakat melalui pemanfaatan sumber daya alam secara berkelanjutan.
Upaya Pelestarian Lingkungan dan Ekonomi
Koordinator UPT Kemenhut NTT, Arief Mahmud, yang juga menjabat sebagai Kepala Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) NTT, menjelaskan bahwa rangkaian kegiatan sosial ekologis telah dilakukan selama sebulan terakhir dalam rangka menyambut HBR 2025. Kegiatan ini merupakan wujud nyata dari dedikasi para rimbawan dalam menjaga kelestarian lingkungan dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
"Semua rangkaian kegiatan ini sebagai wujud bakti para rimbawan untuk membangun aspek lingkungan, masyarakat, dan ekonomi yang berkontribusi bagi kehutanan dan pembangunan nasional," ujar Arief Mahmud. Ia berharap HBR 2025 dapat menjadi momentum penting bagi para rimbawan di NTT untuk meningkatkan kontribusinya bagi lingkungan, masyarakat, dan negara.
Kegiatan ini juga menekankan pentingnya kolaborasi antara pemerintah dan masyarakat dalam upaya pelestarian lingkungan dan pembangunan ekonomi berkelanjutan. Dengan melibatkan masyarakat secara aktif, diharapkan program-program pelestarian lingkungan dapat berjalan efektif dan berdampak positif bagi kesejahteraan masyarakat NTT.
Melalui pembagian anakan pohon dan pameran HHBK, diharapkan masyarakat semakin peduli terhadap lingkungan dan turut serta dalam menjaga kelestarian hutan di NTT. Selain itu, pameran HHBK juga menjadi wadah untuk mempromosikan produk-produk lokal dan meningkatkan perekonomian masyarakat.