AHY Tekankan Pentingnya Konsumsi Dalam Negeri untuk Pertumbuhan Ekonomi RI
Menko AHY menekankan pentingnya penguatan konsumsi dalam negeri dan pemberdayaan UMKM sebagai kunci pertumbuhan ekonomi Indonesia di tengah ketidakpastian ekonomi global.
Jakarta, 22 April 2024 - Menteri Koordinator Bidang Infrastruktur, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), menyampaikan pentingnya menjaga pertumbuhan ekonomi domestik di tengah ketidakpastian ekonomi global. Hal ini disampaikan dalam keterangan resmi Badan Penyelenggara Jaminan Produk Halal (BPJPH) di Jakarta, Selasa. AHY menekankan peran krusial konsumsi dalam negeri dan sektor UMKM sebagai penggerak utama perekonomian Indonesia.
Menurut Menko AHY, "Kita semua punya amanah besar. Apa pun peran dan posisi kita, tugas kita adalah memastikan ekonomi tetap tumbuh." Ia menambahkan bahwa konsumsi domestik merupakan kekuatan utama ekonomi Indonesia. Dengan menjaga konsumsi domestik dan mendorong pertumbuhan UMKM, stabilitas ekonomi nasional dapat dipertahankan.
Pernyataan Menko AHY ini sejalan dengan upaya pemerintah dalam mendorong pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan. Pemerintah menyadari pentingnya peran sektor riil, khususnya UMKM, dalam menyerap tenaga kerja dan mendorong pertumbuhan ekonomi inklusif.
Sertifikasi Halal: Kunci Penguatan UMKM
Wakil Kepala BPJPH, Afriansyah Noor, turut memberikan pandangannya mengenai peran sertifikasi halal dalam pengembangan UMKM. Ia menilai sertifikasi halal sebagai upaya strategis untuk memberdayakan UMKM yang menjadi tulang punggung perekonomian nasional. Sertifikasi halal diharapkan dapat mendorong UMKM untuk naik kelas dan meningkatkan daya saingnya di pasar domestik maupun internasional.
Afriansyah menambahkan bahwa perubahan pola pikir (mindset) terkait peluang dari sertifikasi halal perlu diwujudkan melalui kolaborasi antar pemangku kepentingan. Transformasi ekosistem halal membutuhkan sinergi yang kuat antara kementerian/lembaga (K/L) terkait.
Ia juga menyoroti pentingnya penyelenggaraan Jaminan Produk Halal (JPH) khususnya untuk UMKM. Regulasi yang ada menuntut adanya ekosistem sinergis dan kolaboratif agar tujuan penyelenggaraan JPH dapat tercapai secara optimal. Hal ini sejalan dengan upaya pemerintah untuk menciptakan iklim usaha yang kondusif bagi UMKM.
Afriansyah mengajak seluruh pihak untuk bersinergi dalam mempercepat proses sertifikasi halal bagi UMKM. "Saya mengundang teman-teman dari kabinet untuk bersilaturahmi sekaligus menyamakan persepsi tentang arah program ke depan. Kita ingin memperkuat sinergi, agar sertifikasi halal tak lagi jadi tantangan, tapi justru peluang besar bagi pelaku usaha kita," ujar Afriansyah.
Penguatan Ekosistem Halal untuk Pertumbuhan Ekonomi
Pemerintah menyadari bahwa penguatan ekosistem halal tidak hanya berdampak pada sektor UMKM, tetapi juga pada pertumbuhan ekonomi secara keseluruhan. Dengan semakin banyaknya produk halal bersertifikat, diharapkan dapat meningkatkan daya saing Indonesia di pasar global, khususnya di negara-negara dengan populasi muslim yang besar.
Langkah-langkah konkret yang diambil pemerintah antara lain penyederhanaan proses sertifikasi halal, peningkatan akses pembiayaan bagi UMKM, serta pelatihan dan pendampingan bagi pelaku usaha dalam memperoleh sertifikasi halal. Upaya ini diharapkan dapat mendorong pertumbuhan UMKM dan pada akhirnya berkontribusi pada peningkatan konsumsi dalam negeri dan pertumbuhan ekonomi nasional.
Kesimpulannya, penguatan konsumsi dalam negeri dan pemberdayaan UMKM, termasuk melalui sertifikasi halal, menjadi kunci utama dalam menjaga stabilitas dan pertumbuhan ekonomi Indonesia di tengah tantangan ekonomi global. Sinergi dan kolaborasi antar kementerian/lembaga menjadi sangat penting dalam mewujudkan hal tersebut.