AI Perkuat Pendidikan Inklusif: Indonesia Belajar dari China dan Jepang
Teknologi kecerdasan buatan (AI) dinilai mampu memperkuat pendidikan inklusif di Indonesia, seperti yang telah diterapkan di China dan Jepang, membuka kesempatan belajar yang setara bagi semua anak.
Jakarta, 09/05 (ANTARA) - Sebuah forum internasional menyoroti peran penting teknologi kecerdasan buatan (AI) dalam memperkuat pendidikan inklusif di Indonesia. Forum The 1st Global Special Education Teacher (GSET) Forum, yang diselenggarakan oleh LSPR Institute of Communication and Business di Jakarta, menghadirkan pakar pendidikan inklusif dari berbagai negara untuk membahas strategi pengajaran inklusif bagi kelas-kelas yang beragam. Pertemuan ini dihadiri sekitar 200 peserta dan menghasilkan kesimpulan penting tentang pemanfaatan AI dalam pendidikan inklusif.
Para pakar, termasuk Prof. Wangqian Fu dari Beijing Normal University dan Prof. Dr. Ryuhei Sano dari Hosei University Tokyo, menekankan bagaimana AI dapat memberikan perhatian lebih kepada anak-anak berkebutuhan khusus. Di China, AI telah sukses diterapkan untuk mendukung pendidikan inklusif, memberikan akses belajar yang lebih baik bagi anak-anak dengan berbagai kebutuhan. Hal ini menunjukkan potensi besar AI untuk mengatasi hambatan belajar yang dihadapi anak-anak dengan disabilitas.
Forum ini juga menjadi wadah pertukaran pengetahuan dan pengalaman antar ahli pendidikan inklusif dari berbagai negara, termasuk Indonesia, China, Jepang, dan Korea Selatan. Dr. (H.C). Prita Kemal Gani, CEO dan Founder of LSPR Institute, menekankan pentingnya komitmen jangka panjang Indonesia terhadap pendidikan inklusif, bukan hanya sebagai konsep, tetapi sebagai realisasi kesempatan belajar yang setara bagi setiap anak Indonesia.
Penerapan AI dalam Pendidikan Inklusif
Prof. Wangqian Fu menjelaskan bahwa teknologi, termasuk AI, telah digunakan di China untuk memberikan perhatian yang lebih personal dan terarah kepada anak-anak dengan kebutuhan khusus. AI dapat membantu dalam personalisasi pembelajaran, memberikan umpan balik yang tepat waktu, dan menyesuaikan materi pelajaran sesuai dengan kemampuan individu. Dengan demikian, AI dapat membantu guru dalam memberikan pengajaran yang lebih efektif dan efisien bagi semua siswa, termasuk mereka yang memiliki kebutuhan khusus.
Sementara itu, Prof. Dr. Ryuhei Sano menambahkan bahwa teknologi berperan sebagai alat bantu yang penting dalam mengatasi hambatan belajar. Teknologi, termasuk AI, dapat menyediakan aksesibilitas yang lebih baik bagi anak-anak dengan disabilitas, misalnya melalui perangkat lunak dan aplikasi yang dirancang khusus untuk memenuhi kebutuhan mereka. Inovasi teknologi terus berkembang dan menawarkan solusi yang semakin canggih untuk mendukung pendidikan inklusif.
Pentingnya kolaborasi internasional dalam pengembangan dan penerapan teknologi untuk pendidikan inklusif juga ditekankan dalam forum ini. Dengan saling berbagi pengalaman dan pengetahuan, negara-negara dapat belajar satu sama lain dan mengembangkan strategi yang lebih efektif untuk memastikan pendidikan inklusif yang berkualitas bagi semua anak.
Penghargaan GSET Inclusion Award 2025
Sebagai bagian dari forum, GSET Inclusion Award 2025 diberikan kepada 12 sekolah di Indonesia yang berkomitmen terhadap pendidikan inklusif dan pendidikan khusus. Sekolah-sekolah tersebut antara lain Sekolah Luar Biasa C Asih Budi, Sekolah Purba Adhika, Sekolah Cikal, SMP & SMA Sekolah Inklusi School of Human, Sekolah Cita Buana, Sekolah IAS Al - Jannah, Sekolah Menengah Atas Garuda Cendekia, Sekolah Marsudirini Bogor, Sekolah Luar Biasa C/CI TRIASIH, Sekolah Patmos, Saraswati Learning Centre, dan Sekolah Lazuardi GCS. Penghargaan ini menjadi bukti nyata komitmen Indonesia dalam mewujudkan pendidikan inklusif yang berkualitas.
Keberhasilan sekolah-sekolah tersebut dalam menyelenggarakan pendidikan inklusif dapat menjadi inspirasi dan contoh bagi sekolah-sekolah lain di Indonesia. Dengan adanya dukungan dan komitmen dari berbagai pihak, termasuk pemerintah, lembaga pendidikan, dan masyarakat, pendidikan inklusif di Indonesia dapat terus berkembang dan memberikan kesempatan belajar yang setara bagi semua anak.
Secara keseluruhan, forum ini menekankan pentingnya kolaborasi dan inovasi dalam mewujudkan pendidikan inklusif yang berkualitas. Penerapan teknologi, khususnya AI, diharapkan dapat mempercepat terwujudnya pendidikan inklusif di Indonesia, memastikan setiap anak memiliki kesempatan untuk berkembang dan mencapai potensi maksimalnya. Hal ini sejalan dengan komitmen Indonesia untuk menciptakan pendidikan yang adil dan merata bagi semua warganya.