APBN Jawa Timur: Triliunan Rupiah Digenjot untuk Wujudkan Gerbang Nusantara Baru, Apa Saja Proyeknya?
Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) mengucurkan triliunan rupiah untuk konektivitas di Jawa Timur. Simak bagaimana APBN Jawa Timur mendukung terwujudnya Gerbang Nusantara Baru.
Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) menjadi tulang punggung utama dalam upaya penguatan konektivitas di Provinsi Jawa Timur. Dana triliunan rupiah dialokasikan secara strategis untuk berbagai sektor infrastruktur vital. Hal ini bertujuan menjadikan Jawa Timur sebagai pusat logistik dan ekonomi yang dikenal sebagai Gerbang Nusantara Baru.
Kepala Bidang Pembinaan Pelaksanaan Anggaran II Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Perbendaharaan (Kanwil DJPb) Provinsi Jawa Timur, Rabindhra Aldy, menegaskan komitmen ini. Menurutnya, belanja APBN untuk infrastruktur konektivitas merupakan investasi jangka panjang. Investasi ini akan memberikan dampak signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi regional dan nasional.
Berbagai proyek infrastruktur telah dan sedang berjalan dengan dukungan APBN. Ini mencakup pembangunan serta pemeliharaan fasilitas pelabuhan, bandara, jaringan jalan, dan prasarana perkeretaapian. Seluruh inisiatif ini dirancang untuk meningkatkan efisiensi transportasi dan logistik di seluruh wilayah Jawa Timur.
Penguatan Infrastruktur Maritim Jawa Timur
Sektor maritim menerima alokasi APBN yang substansial untuk mendukung konektivitas laut. Dana ini digunakan untuk pengembangan dan pemeliharaan fasilitas pelabuhan yang krusial bagi arus barang dan penumpang. Tujuh Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) menerima pagu anggaran sebesar Rp200 miliar. Ini termasuk Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan Utama Tanjung Perak yang strategis.
KSOP Kalianget di Madura menjadi penerima alokasi terbesar dengan Rp58 miliar, menunjukkan fokus pada pemerataan pembangunan. Selain itu, enam Unit Penyelenggara Pelabuhan (UPP) juga mendapatkan dukungan APBN senilai Rp122 miliar. Alokasi terbesar untuk UPP Sapudi di Sumenep, memperkuat aksesibilitas pulau-pulau kecil.
APBN juga mengalir ke Distrik Navigasi Kelas I Tanjung Perak dengan Rp100 miliar untuk penyediaan prasarana dan sarana konektivitas laut. Pangkalan Penjagaan Laut dan Pantai Surabaya menerima Rp59 miliar. Ini memastikan keamanan dan kelancaran lalu lintas perairan di wilayah Jawa Timur.
Peningkatan Aksesibilitas Udara
Konektivitas udara di Jawa Timur turut menjadi prioritas dalam alokasi APBN. Sebanyak tiga unit pengawas bandara mendapatkan pagu anggaran total Rp104 miliar. Ini bertujuan untuk meningkatkan kualitas layanan dan keamanan penerbangan di provinsi tersebut.
Kantor Otoritas Bandara Wilayah III menerima alokasi terbesar sebesar Rp63 miliar. Sementara itu, Unit Penyelenggara Bandara Harun Thohir dan UPBU Trunojoyo masing-masing mendapat Rp40 miliar. Dukungan ini memperkuat peran bandara sebagai gerbang masuk dan keluar penting bagi Jawa Timur.
Konektivitas Darat yang Terintegrasi
APBN juga mendukung pembangunan dan pemeliharaan infrastruktur darat secara masif di Jawa Timur. Pembangunan jalan baru sepanjang 28 kilometer menelan anggaran Rp1,07 triliun. Ini termasuk proyek strategis di Jember dan Banyuwangi sepanjang 14,56 kilometer senilai Rp567 miliar.
Selain pembangunan, preservasi dan pemeliharaan jalan sepanjang 2.253 kilometer juga dilakukan dengan anggaran Rp753 miliar. Ini mencakup pemeliharaan rutin serta rekonstruksi dan rehabilitasi jalan. Dukungan APBN juga diberikan untuk penanganan jembatan daerah sepanjang 478 meter dengan alokasi Rp28,7 miliar. Proyek ini meliputi pembangunan jembatan gantung yang akan diserahkan kepada pemerintah daerah atau masyarakat di Kediri, Bangkalan, Nganjuk, Tulungagung, Banyuwangi, dan Bondowoso.
Pembangunan, preservasi, dan pemeliharaan jembatan dengan total panjang 32.139 meter juga didanai APBN sebesar Rp246,4 miliar. Ini mencakup jembatan strategis, jembatan kereta api, dan pemeliharaan rutin jembatan. Seluruh upaya ini memastikan jaringan transportasi darat yang kuat dan terintegrasi di Jawa Timur.
Modernisasi Jalur Kereta Api
Sektor perkeretaapian juga tidak luput dari perhatian APBN dalam mendukung konektivitas di Jawa Timur. Prasarana bidang konektivitas perkeretaapian sepanjang 17 kilometer menerima alokasi Rp204,6 miliar. Ini menunjukkan komitmen pemerintah dalam mengembangkan moda transportasi massal yang efisien.
Dana tersebut dialokasikan untuk peningkatan jalur kereta api lintas Surabaya-Banyuwangi, khususnya segmen Jember-Kalisat. Proyek ini diharapkan dapat meningkatkan kapasitas dan kecepatan perjalanan kereta api. Peningkatan ini akan mendukung mobilitas masyarakat serta distribusi barang di Jawa Timur.