Apindo: Pertemuan RI-FKI Perkuat Kerja Sama Sektor EV dan Baterai
Pertemuan tingkat tinggi antara Pemerintah Indonesia dan Federasi Industri Korea (FKI) menghasilkan kesepakatan untuk memperkuat kerja sama di sektor kendaraan listrik (EV) dan baterai, serta berbagai sektor lainnya.
Jakarta, 29 April 2024 - Sebuah pertemuan tingkat tinggi antara Pemerintah Indonesia dan Federasi Industri Korea (FKI) telah menghasilkan kesepakatan strategis yang akan memperkuat kerja sama kedua negara, khususnya di sektor kendaraan listrik (EV) dan baterai. Pertemuan yang berlangsung di Jakarta pada Senin, 29 April 2024, dihadiri oleh Presiden Prabowo Subianto dan sejumlah anggota kabinet Indonesia. Kesepakatan ini diharapkan akan mendorong investasi dan pertumbuhan ekonomi di kedua negara.
Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo), Shinta Kamdani, menyatakan bahwa pertemuan tersebut menghasilkan kesepakatan antara Apindo dan FKI untuk memperdalam kerja sama di industri berorientasi masa depan, terutama di bidang EV dan baterai. Shinta menekankan pentingnya kolaborasi untuk mempercepat kemajuan di sektor ini. Ia juga menyoroti pentingnya peran pemerintah dalam memfasilitasi kerja sama ini.
Pertemuan ini juga menjadi momentum penting dalam implementasi Perjanjian Kemitraan Ekonomi Komprehensif Indonesia-Korea (IK-CEPA). Kesepakatan ini membuka peluang kerja sama yang lebih luas di berbagai sektor, termasuk pertanian, kesehatan, konstruksi, perikanan, otomotif, semikonduktor, dan teknologi informasi. Hal ini menunjukkan komitmen bersama Indonesia dan Korea Selatan untuk membangun hubungan ekonomi yang strategis dan saling menguntungkan.
Kerja Sama RI-Korsel di Sektor EV dan Baterai
Kolaborasi antara Indonesia dan Korea Selatan di sektor EV dan baterai akan berfokus pada pengembangan sistem baterai dan platform EV. Kerja sama ini diharapkan akan menempatkan kedua negara sebagai mitra penting dalam pengembangan kapasitas industri berteknologi tinggi. Pemerintah kedua negara didorong untuk memprioritaskan usaha patungan, skema investasi bersama, dan program transfer keterampilan untuk mempercepat kemajuan.
Apindo mendorong kemitraan yang lebih erat antara bisnis Korea dan Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (Danantara). FKI diharapkan dapat memanfaatkan peluang investasi yang ditawarkan Danantara, terutama di sektor hilirisasi industri, transisi energi, dan pengembangan pasar. Hal ini sejalan dengan komitmen Indonesia untuk mengembangkan industri dalam negeri dan beralih ke energi yang lebih berkelanjutan.
Selain itu, kedua pihak sepakat untuk memperluas volume perdagangan produk-produk kunci dan memperdalam kolaborasi di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK). KEK diharapkan dapat menjadi pusat pertumbuhan ekonomi inklusif, menarik investasi asing, dan menciptakan lapangan kerja. Insentif fiskal yang menarik, regulasi yang dipermudah, dan keunggulan logistik yang kuat di KEK Indonesia menjadi daya tarik bagi investor asing.
Investasi Korea Selatan di Indonesia
Investasi Korea Selatan di Indonesia telah meningkat signifikan dalam dekade terakhir, tumbuh sebesar 145 persen dari 1,21 miliar dolar AS pada 2015 menjadi hampir 3 miliar dolar AS pada 2024. Angka ini menunjukkan kepercayaan investor Korea Selatan terhadap potensi ekonomi Indonesia dan komitmen pemerintah dalam menciptakan iklim investasi yang kondusif.
Dengan dukungan penuh dari kedua pemerintah dan sektor swasta, IK-CEPA diharapkan menjadi landasan kokoh bagi hubungan ekonomi yang berkelanjutan antara Indonesia dan Korea Selatan. Kerja sama ini tidak hanya akan meningkatkan pertumbuhan ekonomi, tetapi juga akan mendorong inovasi dan pengembangan teknologi di kedua negara.
Melalui kolaborasi ini, bisnis Korea dapat memainkan peran penting dalam mewujudkan aspirasi pembangunan jangka panjang Indonesia, sambil mendapatkan keuntungan yang kuat dan siap menghadapi masa depan. Kerja sama ini merupakan langkah strategis untuk mempercepat transisi ekonomi yang lebih hijau dan inovatif di kedua negara.
Kesimpulannya, pertemuan antara Pemerintah Indonesia dan FKI menghasilkan kesepakatan penting untuk memperkuat kerja sama di sektor EV dan baterai, serta sektor lainnya. Kesepakatan ini menandai babak baru dalam hubungan ekonomi Indonesia-Korea Selatan, yang diharapkan akan membawa manfaat bagi kedua negara.