ASN Papua Tengah Diminta Bangun Tata Kelola Pemerintahan Inovatif
Gubernur Papua Tengah, Meki Fritz Nawipa, meminta ASN setempat membangun tata kelola pemerintahan yang inovatif dan berorientasi pada pelayanan publik optimal dalam rangka memperingati Hari Otonomi Daerah ke-29.
Gubernur Papua Tengah, Meki Fritz Nawipa, menyerukan kepada seluruh aparatur sipil negara (ASN) di wilayahnya untuk membangun sistem tata kelola pemerintahan yang inovatif dan berorientasi pada pelayanan publik yang optimal. Pernyataan ini disampaikan dalam siaran pers yang diterima Antara di Timika pada Kamis, 1 Mei 2024, bertepatan dengan peringatan Hari Otonomi Daerah (OTDA) ke-29.
Nawipa menekankan pentingnya semangat otonomi daerah sebagai pendorong utama terciptanya pemerintahan yang lebih baik, pelayanan prima, dan kesejahteraan masyarakat yang merata. Ia menghubungkan hal ini dengan tema peringatan OTDA tahun ini, yaitu 'Sinergi Pusat dan Daerah Membangun Nusantara Menuju Indonesia Emas 2045'.
Lebih lanjut, Gubernur Papua Tengah menjelaskan bahwa sinergi antara pemerintah pusat dan daerah merupakan kunci keberhasilan dalam mencapai cita-cita negara sebagaimana tertuang dalam konstitusi. Untuk mencapai tujuan tersebut, Nawipa menjabarkan delapan acuan strategis yang perlu menjadi perhatian utama dalam implementasi otonomi daerah.
Delapan Acuan Strategis Pembangunan Papua Tengah
Gubernur Nawipa merinci delapan acuan strategis tersebut sebagai berikut: swasembada pangan, swasembada energi, pengelolaan sumber daya air yang efektif, pemerintahan yang transparan, akuntabel, bebas korupsi, dan berintegritas tinggi dalam melayani masyarakat. Selain itu, peningkatan kewirausahaan, peningkatan akses dan kualitas pendidikan, pelayanan kesehatan yang merata, serta reformasi birokrasi dan penegakan hukum yang efisien, efektif, transparan, dan akuntabel juga menjadi fokus utama.
Dengan ditekankannya pentingnya reformasi birokrasi, Gubernur Nawipa berharap agar ASN Papua Tengah dapat meningkatkan kualitas pelayanan publik. Hal ini sejalan dengan tujuan utama otonomi daerah, yaitu mendekatkan pemerintah kepada masyarakat.
Implementasi dari kedelapan acuan tersebut diharapkan dapat memberikan dampak positif bagi masyarakat Papua Tengah. ASN didorong untuk menjadi motor penggerak perubahan menuju pemerintahan yang lebih baik dan berorientasi pada kesejahteraan rakyat.
Lebih lanjut, Nawipa menegaskan bahwa otonomi daerah bukan hanya tentang mendekatkan pemerintah dengan masyarakat dan meningkatkan pelayanan publik, tetapi juga tentang mewujudkan keadilan dan memberdayakan masyarakat Papua Tengah. Inovasi dan komitmen ASN menjadi kunci keberhasilan dalam mencapai tujuan tersebut.
Tantangan dan Harapan Ke Depan
Implementasi otonomi daerah di Papua Tengah tentu saja dihadapkan pada berbagai tantangan. Namun, dengan komitmen dan inovasi dari ASN, diharapkan dapat tercipta pemerintahan yang lebih baik dan mampu memberikan pelayanan optimal kepada masyarakat. Gubernur Nawipa berharap agar ASN dapat bekerja sama dengan baik dan saling mendukung dalam mewujudkan cita-cita tersebut.
Melalui sinergi yang kuat antara pemerintah pusat dan daerah, serta komitmen ASN dalam menerapkan kedelapan acuan strategis tersebut, diharapkan Papua Tengah dapat mencapai kemajuan yang signifikan dalam berbagai sektor. Hal ini akan berkontribusi pada terwujudnya Indonesia Emas 2045.
Keberhasilan pembangunan di Papua Tengah sangat bergantung pada kualitas tata kelola pemerintahan dan komitmen ASN dalam melayani masyarakat. Oleh karena itu, inovasi dan integritas menjadi kunci utama dalam mewujudkan pemerintahan yang baik dan berorientasi pada kesejahteraan rakyat.
Peringatan Hari Otonomi Daerah ke-29 ini menjadi momentum penting bagi ASN Papua Tengah untuk merefleksikan kinerja dan meningkatkan komitmen dalam membangun daerah. Harapannya, Papua Tengah dapat menjadi contoh bagi daerah lain dalam membangun tata kelola pemerintahan yang inovatif dan berorientasi pada pelayanan publik yang optimal.