Bang Doel Akan Naik MRT Seminggu Sekali, Wujud Dukungan Transportasi Umum Jakarta?
Wagub DKI Jakarta, Rano Karno atau Bang Doel, berencana menggunakan MRT sekali seminggu untuk perjalanan menuju Balaikota, sebagai bentuk dukungan terhadap transportasi umum Jakarta.
Wakil Gubernur DKI Jakarta, Rano Karno, yang akrab disapa Bang Doel, menyatakan rencananya untuk menggunakan transportasi umum, khususnya MRT, sekali dalam seminggu untuk perjalanan dari kediamannya di Lebak Bulus menuju Balaikota Jakarta. Keputusan ini diambil mengingat rumah dinasnya belum selesai dibangun. Perjalanan tersebut akan dimulai dari Stasiun MRT Lebak Bulus dan berakhir di Stasiun MRT Bundaran HI, di mana beliau akan dijemput oleh mobil dinas.
Bang Doel mengungkapkan alasan di balik keputusannya ini. Ia menjelaskan bahwa penggunaan kendaraan umum setiap hari akan menyulitkan karena adanya keperluan lain di tengah perjalanan. Namun, beliau melihat MRT sebagai pilihan yang nyaman dan efisien untuk perjalanan ke kantor. Pernyataan ini disampaikan pada Selasa lalu di Jakarta.
Rencana Bang Doel ini mendapat sorotan positif, mengingat upaya pemerintah DKI Jakarta dalam meningkatkan dan mengembangkan sistem transportasi umum. Kehadiran MRT, LRT, dan Transjakarta dinilai telah meningkatkan kualitas transportasi publik di Jakarta. Langkah Bang Doel ini diharapkan dapat menjadi contoh bagi masyarakat untuk beralih ke transportasi umum.
Dukungan terhadap Transportasi Umum Jakarta
Keputusan Bang Doel untuk menggunakan MRT sekali seminggu merupakan bentuk dukungan nyata terhadap pengembangan transportasi umum di Jakarta. Hal ini sejalan dengan upaya pemerintah untuk mengurangi kemacetan dan polusi udara di Ibu Kota. Dengan menggunakan MRT, Bang Doel secara langsung merasakan kenyamanan dan efisiensi sistem transportasi publik yang ada.
Lebih lanjut, Bang Doel juga mengapresiasi kemajuan transportasi umum di Jakarta. Menurutnya, transportasi umum di Jakarta saat ini sudah jauh lebih baik dibandingkan sebelumnya. Kehadiran moda transportasi modern seperti MRT dan LRT, serta peningkatan layanan Transjakarta, telah memberikan dampak positif bagi warga Jakarta.
Langkah ini diharapkan dapat menginspirasi masyarakat untuk lebih memilih transportasi umum sebagai alternatif transportasi harian. Penggunaan transportasi umum secara masif dapat membantu mengurangi kemacetan lalu lintas dan polusi udara di Jakarta.
Pendapat Pengamat Transportasi
Djoko Setijowarno, pengamat transportasi dari Masyarakat Transportasi Indonesia (MTI) Pusat, menyatakan bahwa cakupan layanan angkutan umum di Jakarta telah mencapai 89,5 persen wilayah. Angka ini dinilai setara dengan cakupan layanan di kota-kota maju di dunia.
Djoko juga menyarankan agar penggunaan BBM subsidi untuk kendaraan pribadi di Jakarta dihentikan. Hal ini bertujuan untuk mendorong masyarakat beralih ke angkutan umum. Kebijakan ini dinilai sebagai langkah strategis untuk meningkatkan penggunaan transportasi umum dan mengurangi ketergantungan pada kendaraan pribadi.
Sebagai percontohan nasional, kebijakan ini dapat diterapkan di kota-kota lain di Indonesia. Dengan demikian, diharapkan dapat tercipta sistem transportasi yang lebih efisien, ramah lingkungan, dan berkelanjutan di seluruh Indonesia.
Secara keseluruhan, rencana Bang Doel untuk menggunakan MRT dan dukungan dari pengamat transportasi menunjukkan komitmen untuk meningkatkan kualitas transportasi umum di Jakarta. Langkah-langkah ini diharapkan dapat mendorong masyarakat untuk beralih ke transportasi umum dan menciptakan Jakarta yang lebih ramah lingkungan dan terbebas dari kemacetan.