Banjir Bandang Bekasi: 8 Kecamatan Terendam, yang Terparah Sejak 2016!
Banjir besar menerjang Kota Bekasi akibat luapan Kali Bekasi pada Selasa dini hari, mengakibatkan 8 kecamatan terendam dan kerusakan parah; kondisi terburuk sejak 2016.
Pada Selasa, 4 Februari 2024, pukul 02.00 WIB, bencana banjir bandang melanda Kota Bekasi, Jawa Barat. Banjir ini disebabkan oleh luapan Kali Bekasi yang meluap setelah Sungai Cileungsi mengalami peningkatan tinggi muka air (TMA) secara drastis. Peristiwa ini mengakibatkan kerusakan parah di berbagai wilayah, khususnya di 8 dari 12 kecamatan di Kota Bekasi.
Air bah setinggi lebih dari dua meter menerjang permukiman warga di berbagai daerah, termasuk Pondok Mitra Lestari, Jatiasih. Arus deras menyapu perabotan rumah tangga, kendaraan, dan hewan ternak. Warga yang terjebak di atap rumah mereka menggambarkan kepanikan dan kesulitan yang mereka alami, seperti yang dialami Sahl, seorang bocah sembilan tahun yang terjebak selama enam jam di atap rumahnya bersama orang tuanya. "Pintu rumah sudah tidak bisa dibuka lagi. Arus airnya terlalu tinggi, didorong juga berat," kata Sahl.
Bencana ini merupakan yang terburuk di Kota Bekasi sejak tahun 2016 dan 2020. Tinggi muka air Kali Bekasi mencapai 875 cm, jauh di atas batas maksimal 350 cm. Peringatan dini telah dikeluarkan oleh Pengurus Komunitas Peduli Sungai Cileungsi-Cikeas (KP2C), namun derasnya arus dan kapasitas bendungan yang terbatas membuat bencana ini sulit dihindari.
Dampak Banjir Bandang di Kota Bekasi
Banjir meluas dan melumpuhkan sejumlah wilayah di Kabupaten dan Kota Bekasi. Di Kabupaten Bogor, perumahan Vila Nusa Indah 1 dan 2 terdampak. Di Kota Bekasi, beberapa perumahan mengalami banjir dengan ketinggian bervariasi, mulai dari 1,1 meter hingga 3 meter. Perumahan yang terdampak antara lain Jaka Kencana, Depnaker, Bumi Satria Kencana, Bumi Nasio Indah, Jatiluhur, Buana, Graha Indah, Pondok Gede Permai (PGP), dan Villa Jatirasa.
Tidak hanya perumahan, pusat perniagaan dan akses Jalan Utama Ahmad Yani juga lumpuh akibat terendam banjir. Wali Kota Bekasi, Tri Adhianto, menyatakan bahwa delapan kecamatan terdampak dan Kota Bekasi lumpuh total. "Dari 12 kecamatan, yang terdampak di Kota Bekasi itu delapan kecamatan. Dan hari ini, Kota Bekasi lumpuh, sampai di jalan utama, termasuk kantor pemerintahan, itu sudah mulai masuk air, karena kemudian juga limpasannya sungguh luar biasa," ujar Tri Adhianto.
Ketinggian air di beberapa titik mencapai 8 meter akibat kenaikan permukaan air di Kali Bekasi. Kondisi ini membuat banjir kali ini dinilai sebagai yang terparah dibandingkan banjir pada awal 2020, di mana TMA mencapai 750 cm.
Peran Bendung Bekasi dan Sistem Pengendalian Banjir
Bendung Bekasi di Jalan M. Hasibuan menghadapi situasi kritis karena debit air mencapai 1.100 meter kubik per detik, melebihi kapasitas maksimalnya yaitu 1.000 meter kubik per detik. Pihak pengelola terpaksa membuka pintu air untuk mengurangi tekanan, yang berdampak pada kenaikan permukaan air di wilayah hilir.
Pompa air juga tidak beroperasi, sehingga kemampuan sistem pengendalian banjir menurun. TMA Kali Bekasi mencapai puncaknya pada pukul 06.30 WIB dengan ketinggian 875 cm. Wali Kota Bekasi telah memantau kondisi bendungan dan memastikan pengaturan pintu bendungan untuk mengantisipasi kenaikan debit air.
Pemerintah Kota Bekasi telah mengerahkan tim evakuasi dan menyiapkan posko-posko pengungsian. Namun, kejadian ini juga menjadi pengingat akan pentingnya evaluasi sistem mitigasi bencana secara menyeluruh, termasuk perbaikan infrastruktur dan pengawasan tata ruang untuk mencegah terulangnya bencana serupa di masa mendatang.
Kesimpulan
Banjir bandang di Kota Bekasi merupakan peristiwa yang sangat memprihatinkan dan menjadi bukti nyata kerentanan wilayah bantaran sungai terhadap ancaman luapan air. Peringatan dini yang telah dikeluarkan terbukti tidak cukup untuk mencegah bencana ini sepenuhnya. Kejadian ini seharusnya menjadi momentum untuk meningkatkan sistem mitigasi bencana dan memperbaiki infrastruktur yang ada, guna melindungi warga dari ancaman banjir di masa depan.