Banjir Demak-Grobogan: Pemprov Jateng Salurkan Bantuan Rp847 Juta
Pemerintah Provinsi Jawa Tengah menyalurkan bantuan senilai Rp847 juta untuk penanganan dampak banjir di Kabupaten Demak dan Grobogan, meliputi perbaikan tanggul dan bantuan bagi warga terdampak.
Banjir yang melanda Kabupaten Demak dan Grobogan beberapa waktu lalu telah mendapatkan respon cepat dari Pemerintah Provinsi Jawa Tengah (Pemprov Jateng). Pemprov Jateng menyalurkan bantuan senilai Rp847.958.764 untuk membantu penanganan dampak bencana tersebut. Rinciannya, Kabupaten Demak menerima Rp422.265.499 dan Kabupaten Grobogan Rp425.693.265.
Penyerahan bantuan secara simbolis dilakukan oleh Penjabat Gubernur Jateng, Nana Sudjana, pada Kamis lalu di Gedung Riptaloka, Purwodadi, Grobogan. Acara tersebut juga dihadiri oleh Kepala BNPB, Letjen TNI Suharyanto, Bupati Grobogan, Sri Sumarni, dan Bupati Demak, Eisti'anah, beserta perwakilan instansi terkait. Rapat koordinasi ini menekankan pentingnya kolaborasi dalam penanggulangan bencana.
Penjabat Gubernur Nana Sudjana menekankan bahwa penanganan dampak bencana alam di Jawa Tengah merupakan tanggung jawab bersama. Pemprov Jateng, katanya, telah berkoordinasi dan mengambil langkah-langkah penanganan sejak awal kejadian, khususnya terkait kerusakan tanggul yang berdampak signifikan bagi masyarakat. Kerja sama dengan Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Pemali Juana dan BNPB juga dilakukan untuk mengatasi masalah ini.
Banjir di Demak dan Grobogan disebabkan oleh luapan Sungai Lusi dan Tuntang yang mengakibatkan kerusakan pada 22 tanggul. Lima di antaranya mengalami kerusakan parah dan berdampak langsung pada penduduk sekitar. Pemprov Jateng fokus pada perbaikan infrastruktur yang rusak akibat bencana ini.
Bupati Grobogan, Sri Sumarni, melaporkan bahwa banjir telah merendam 14 kecamatan dan 94 desa, mengakibatkan 18.107 rumah tergenang dan 370 jiwa mengungsi. Sementara itu, Bupati Demak, Eisti'anah, menyatakan bahwa meskipun banjir sempat merendam dua kecamatan, Guntur dan Kebonagung, kondisi saat ini sudah mulai membaik dan debit air menurun. Banjir di Demak sebelumnya telah berdampak pada 2.749 kepala keluarga (KK) atau sekitar 9.177 jiwa.
Kepala BNPB, Letjen TNI Suharyanto, menambahkan bahwa teknologi modifikasi cuaca (TMC) telah diterapkan di wilayah Grobogan dan Demak sejak Kamis tersebut. Operasi TMC ini direncanakan berlangsung hingga tanggal 25 Januari untuk membantu mengurangi dampak hujan dan mempercepat surutnya banjir.
Bantuan yang disalurkan diharapkan dapat meringankan beban masyarakat terdampak banjir dan membantu proses pemulihan di kedua wilayah tersebut. Kejadian ini kembali menyoroti pentingnya kesiapsiagaan dan koordinasi antar lembaga dalam menghadapi bencana alam.