Banjir Jabodetabek: Gubernur Banten Tekankan Kolaborasi Antar-Lembaga sebagai Solusi Utama
Gubernur Banten, Andra Soni, menekankan pentingnya kolaborasi antar pemerintah daerah dan lembaga terkait untuk mengatasi banjir yang melanda Jabodetabek, terutama di wilayah Tangerang Raya yang padat penduduk.
Banjir yang melanda Jakarta, Bekasi, Tangerang, dan Bogor (Jabodetabek) sejak Senin, 3 Maret 2024, akibat intensitas curah hujan tinggi telah mengakibatkan ribuan kepala keluarga (KK) mengungsi. Gubernur Banten, Andra Soni, dalam keterangannya di Tangerang pada Rabu, 5 Maret 2024, menyatakan bahwa solusi utama untuk mengatasi bencana ini adalah kolaborasi yang erat antar lembaga dan pemerintah daerah.
"Makanya saya bilang kolaborasi ini sangat penting, bersama-sama dengan bupati/wali kota, pemerintah pusat, kementerian dan pemprov lainnya, kita sampaikan dalam satu gagasan tentang bagaimana mengatasi permasalahan masyarakat, salah satunya bencana banjir," ungkap Gubernur Andra Soni.
Pemprov Banten sendiri akan segera melakukan koordinasi intensif dengan Pemprov DKI Jakarta untuk mencari solusi bersama. Koordinasi juga akan dilakukan dengan daerah-daerah perbatasan untuk memastikan penanganan yang terintegrasi dan efektif bagi para korban banjir.
Kolaborasi Antar-Wilayah: Fokus Penanganan Banjir Tangerang Raya
Gubernur Andra Soni menyorot wilayah Tangerang Raya sebagai area yang sangat terdampak banjir. Wilayah ini memiliki kepadatan penduduk tinggi dan beririsan dengan bantaran sungai, sehingga menjadi fokus utama dalam penanganan banjir. Ia mengakui perlunya solusi yang terencana dan berkelanjutan.
"Iya harus jadi fokus, karena pertama kabupaten/kota Tangerang wilayah padat, kemudian alih fungsi lahan harus disikapi karena tidak mungkin juga kan kita warga yang punya rumah di sana dapat tanah. Jadi cara yang benar harus kita pikirkan bagaimana caranya salah satunya kalau terjadi bencana kita harus punya solusi," jelasnya.
Langkah awal yang akan dilakukan adalah memastikan penanganan korban banjir dengan memberikan layanan yang baik dan cepat. Setelah itu, fokus akan dialihkan pada upaya antisipasi banjir berkelanjutan.
Pemprov Banten menyadari pentingnya mengatasi masalah pendangkalan sungai yang menjadi salah satu penyebab banjir. Hal ini akan menjadi bagian dari kolaborasi antar wilayah dalam mencari solusi jangka panjang.
Dampak Banjir di Banten dan Upaya Penanganan
Di Provinsi Banten, lebih dari 3.000 KK di Kabupaten Tangerang dan sekitar 1.000 KK di Kota Tangerang Selatan terdampak banjir di 11 titik lokasi. Pemerintah saat ini tengah fokus memberikan bantuan kepada para korban melalui posko-posko darurat yang telah didirikan.
Upaya Penanganan Korban Banjir:
- Pemberian bantuan melalui posko-posko darurat
- Koordinasi antar lembaga dan pemerintah daerah
- Penanganan pendangkalan sungai
Gubernur Banten menekankan pentingnya kerjasama dan koordinasi yang solid untuk mengatasi masalah banjir Jabodetabek. Solusi jangka panjang memerlukan perencanaan yang matang dan komprehensif, melibatkan seluruh pemangku kepentingan.