Banjir Jakarta: Hujan Ekstrem dan Drainase Tak Mampu Tampung
Hujan ekstrem dengan intensitas lebih dari 300 mm per hari di Jakarta menyebabkan banjir di tiga kota karena kapasitas drainase yang hanya 150 mm, ditambah pasang laut maksimum.
Jakarta dilanda banjir yang cukup parah di tiga kota administratifnya dalam dua hari terakhir. Penyebab utamanya? Hujan ekstrem dengan intensitas lebih dari 300 milimeter (mm) per hari, jauh melampaui kapasitas drainase Jakarta yang hanya 150 mm per hari.
Kepala Pusat Data dan Informasi Kebencanaan BPBD Jakarta, Mohamad Yohan, menjelaskan hal ini dalam siaran daring BNPB, Kamis (30/1). Intensitas hujan yang sangat tinggi menyebabkan overload pada sistem drainase, meskipun telah rutin dibersihkan. Akibatnya, genangan air masih terlihat di berbagai lokasi hingga siang hari.
Berdasarkan hasil tinjauan tim reaksi cepat BPBD Jakarta pukul 14.00 WIB, banjir masih menggenangi 34 RT di Jakarta Barat, Jakarta Utara, dan Jakarta Timur. Ketinggian air bervariasi antara 25 hingga 50 sentimeter. Bahkan, di satu ruas jalan di Cakung-Cilincing, Jakarta Timur, ketinggian air mencapai mata kaki orang dewasa.
Surutnya genangan air juga terhambat oleh banjir rob di pesisir Jakarta. BMKG melaporkan, hal ini disebabkan oleh fase pasang laut maksimum akibat fenomena bulan baru dan Perigee (jarak terdekat bulan ke bumi).
Meskipun demikian, BPBD Jakarta memastikan telah memberikan pelayanan maksimal kepada sekitar 1.944 warga terdampak. Pelayanan tersebut meliputi pemenuhan kebutuhan pangan, air bersih, kesehatan, dan penyediaan tempat pengungsian yang layak, salah satunya di Rusun Semper Barat, Cilincing, Jakarta Utara.
Meskipun demikian, petugas BPBD tetap bersiaga karena potensi hujan ringan diprediksi akan terjadi pada malam dan dini hari di Jakarta Barat, Jakarta Timur, dan Kepulauan Seribu.
Kesimpulannya, banjir Jakarta kali ini disebabkan oleh kombinasi hujan ekstrem yang jauh melebihi kapasitas drainase kota dan dampak pasang laut maksimum. BPBD Jakarta telah berupaya maksimal dalam penanganan dampak banjir dan tetap siaga menghadapi potensi hujan susulan.