Banjir Kampung Candulan Tangerang Mulai Surut, BPBD Optimis Segera Pulih
Banjir di Kampung Candulan, Tangerang, yang sempat mencapai ketinggian dua meter, kini mulai surut dan diprediksi pulih sepenuhnya dalam waktu dekat berkat kerja keras BPBD Kota Tangerang.
Banjir yang melanda Kampung Candulan, Kota Tangerang, sejak dua hari terakhir mulai menunjukkan tanda-tanda surut. Berdasarkan laporan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Tangerang pada Rabu, 5 Maret 2025, ketinggian air yang sebelumnya mencapai dua meter kini berkurang menjadi 1,4 meter. Banjir ini disebabkan oleh intensitas hujan tinggi dan meluapnya Kali Angke. Proses evakuasi dan pemenuhan kebutuhan pengungsi menjadi fokus utama penanganan bencana ini.
Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Kota Tangerang, Andia Suherlinda, menyatakan bahwa surutnya air secara bertahap ini seiring dengan upaya evakuasi yang terus dilakukan. "Ini ke depannya akan perlahan surut seiring proses evakuasi yang terus dijalankan petugas di lapangan," ujar Andia di Posko Kesehatan Siaga Bencana Petir. BPBD memprediksi banjir akan surut sepenuhnya dalam waktu kurang dari sehari jika tidak terjadi hujan lebat susulan.
Selain evakuasi, BPBD juga berkoordinasi dengan berbagai pihak untuk memastikan kebutuhan para pengungsi terpenuhi. Hal ini mencakup pemeriksaan medis, logistik, dan makanan. Upaya ini menunjukkan komitmen pemerintah daerah dalam memberikan bantuan dan dukungan kepada warga yang terdampak banjir.
Upaya Penanganan Banjir Kampung Candulan
BPBD Kota Tangerang telah mengerahkan berbagai sumber daya untuk membantu proses evakuasi dan penanganan banjir. Satu mobil kedaruratan, dua mobil bak, dan dua perahu karet disiagakan untuk mendukung mobilitas tim evakuasi. Dua posko pengungsian telah disediakan dan saat ini menampung sekitar 55 pengungsi. Personel gabungan juga disiagakan untuk mengantisipasi potensi banjir susulan.
Andia Suherlinda menambahkan bahwa fokus utama saat ini adalah memastikan keselamatan dan kesejahteraan para pengungsi. Pemenuhan kebutuhan dasar seperti makanan, air bersih, dan tempat tinggal sementara menjadi prioritas utama. Koordinasi yang baik antar instansi terkait juga dinilai sangat penting untuk memastikan efektivitas penanganan bencana.
BPBD juga terus memantau kondisi cuaca dan debit air Kali Angke untuk mengantisipasi potensi banjir susulan. Sistem peringatan dini juga diaktifkan untuk memberikan informasi terkini kepada masyarakat dan petugas di lapangan. Langkah antisipasi ini bertujuan untuk meminimalisir dampak buruk yang mungkin terjadi.
Kondisi Kesehatan Pengungsi
Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Tangerang melaporkan bahwa kondisi kesehatan para pengungsi relatif stabil. Kepala Dinkes Kota Tangerang, Dini Anggraeni, menyatakan bahwa dari 55 pengungsi, hanya 21 yang melaporkan keluhan kesehatan ringan. Keluhan tersebut beragam, mulai dari demam, hipertensi, hingga Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA).
Dinkes Kota Tangerang memastikan ketersediaan obat-obatan darurat di Posko Kesehatan Siaga Bencana dalam kondisi aman dan mencukupi. Kerja sama dengan fasilitas kesehatan terdekat juga telah dijalin untuk memberikan rujukan jika dibutuhkan pelayanan kesehatan lebih lanjut. Dinkes berkomitmen untuk memberikan pelayanan kesehatan terbaik bagi para pengungsi yang membutuhkan.
Dini Anggraeni menambahkan bahwa koordinasi dengan BPBD dan perangkat kewilayahan terus dilakukan untuk memastikan pelayanan kesehatan dapat diberikan secara cepat dan tepat. Petugas kesehatan selalu siap siaga untuk memberikan bantuan medis kepada para pengungsi.
Meskipun banjir di Kampung Candulan mulai surut, BPBD Kota Tangerang tetap siaga dan terus memantau situasi. Koordinasi antar instansi terkait dan kesiapsiagaan tim penanggulangan bencana menjadi kunci dalam menghadapi potensi bencana susulan dan memastikan pemulihan pascabanjir berjalan lancar. Kesehatan para pengungsi juga tetap menjadi perhatian utama, dengan Dinkes Kota Tangerang yang memastikan ketersediaan layanan kesehatan yang memadai.