Banjir Rendam Tujuh Kelurahan di Pangkalpinang, BPBD Turun Tangan
Hujan deras menyebabkan banjir di tujuh kelurahan di Pangkalpinang; BPBD Kota Pangkalpinang kerahkan tim evakuasi dan imbau warga waspada bahaya hewan buas.
Hujan lebat yang mengguyur Kota Pangkalpinang, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, pada Senin siang (21/4) sekitar pukul 12.30 hingga 14.20 WIB mengakibatkan banjir dan genangan air di tujuh kelurahan. Badan Penanganan Bencana Daerah (BPBD) Kota Pangkalpinang langsung bergerak cepat menangani bencana tersebut. Tujuh kelurahan yang terdampak meliputi Bukit Sari, Air Kepala Tujuh, Sriwijaya, Parit Lalang, Semabung Lama, Gandaria, dan Semabung Baru. Kepala Bidang BPBD Kota Pangkalpinang, Nur Ikhsan, memimpin langsung upaya penanganan banjir ini.
"Saat ini kita sudah sebar regu untuk menjangkau titik-titik banjir," ungkap Nur Ikhsan di Pangkalpinang. Tim BPBD langsung diterjunkan untuk membantu warga mengevakuasi barang-barang berharga dan membersihkan sampah yang masuk ke rumah-rumah warga yang terendam banjir. Upaya tersebut dilakukan untuk meminimalisir kerugian dan dampak buruk yang lebih besar bagi masyarakat.
Genangan air yang cukup tinggi di beberapa titik juga memicu kekhawatiran akan munculnya hewan-hewan buas seperti buaya dan ular. Kondisi ini membuat BPBD harus bertindak ekstra hati-hati dan memberikan imbauan khusus kepada masyarakat yang terdampak banjir.
Tim BPBD Berjibaku Bantu Warga Terdampak Banjir
Tim BPBD Kota Pangkalpinang bekerja keras membantu warga yang terdampak banjir. Mereka membantu mengevakuasi barang-barang berharga dan membersihkan rumah-rumah warga dari sampah dan lumpur. Proses evakuasi dan pembersihan ini membutuhkan waktu dan tenaga yang cukup besar mengingat luasnya area yang terdampak banjir. "Saat ini tim masih berjibaku membantu warga dan mudah-mudahan banjir ini segera surut," harap Nur Ikhsan.
Selain melakukan evakuasi dan pembersihan, tim BPBD juga memberikan imbauan kepada warga agar tetap waspada dan berhati-hati. Genangan air yang cukup tinggi berpotensi menjadi sarang hewan buas, sehingga warga perlu meningkatkan kewaspadaan untuk mencegah hal-hal yang tidak diinginkan.
BPBD juga mengimbau agar orang tua mengawasi anak-anak mereka dan tidak membiarkan mereka bermain atau mandi di genangan air. Hal ini dilakukan untuk menghindari potensi serangan hewan buas yang mungkin bersembunyi di dalam genangan air tersebut. "Warga harus waspada, karena kita tidak mengetahui keberadaan hewan buas ini. Jangan sampai terjadi buaya dan ular menyerang anak-anak yang bermain di genangan banjir rob ini," tegas Nur Ikhsan.
Imbauan Waspada Bahaya Hewan Buas Pasca Banjir
Tingginya genangan air akibat banjir di beberapa kelurahan di Pangkalpinang meningkatkan risiko munculnya hewan buas seperti buaya dan ular. Oleh karena itu, BPBD Kota Pangkalpinang mengimbau masyarakat untuk selalu waspada dan berhati-hati. Warga diimbau untuk selalu memeriksa keadaan sekitar rumah mereka sebelum beraktivitas.
Anak-anak harus selalu diawasi oleh orang tua agar tidak bermain di genangan air. Hal ini penting untuk mencegah potensi serangan hewan buas yang mungkin bersembunyi di dalam genangan air. BPBD juga mengimbau agar warga segera melaporkan jika melihat hewan buas di sekitar lingkungan mereka.
Langkah-langkah pencegahan dan kewaspadaan ini sangat penting untuk melindungi keselamatan warga dari potensi ancaman hewan buas pasca banjir. Kerja sama antara BPBD dan masyarakat sangat diperlukan untuk mengatasi dampak banjir dan menjaga keselamatan bersama.
BPBD Kota Pangkalpinang terus memantau situasi dan perkembangan banjir di tujuh kelurahan tersebut. Mereka berkomitmen untuk terus memberikan bantuan dan dukungan kepada warga yang terdampak banjir hingga situasi kembali normal. Semoga banjir segera surut dan warga dapat kembali beraktivitas seperti biasa.