Bank Sulteng Berbenah, Tingkatkan Layanan dan Raih Dividen Rp52 Miliar untuk Pemprov Sulteng
Bank Sulteng berkomitmen meningkatkan layanan publik melalui digitalisasi dan menargetkan peningkatan Pendapatan Asli Daerah (PAD), serta telah menyetorkan dividen Rp52 miliar ke Pemprov Sulteng di tahun 2024.
Palu, 7 Mei 2024 - PT Bank Pembangunan Daerah Sulawesi Tengah (Bank Sulteng) menyatakan kesiapannya untuk meningkatkan layanan kepada masyarakat. Hal ini disampaikan langsung oleh Direktur Utama Bank Sulteng, Ramiyatie, di Palu pada Rabu lalu. Kunjungan Komisi II DPR RI turut menjadi momentum penting dalam evaluasi kinerja dan rencana pengembangan Bank Sulteng ke depannya.
Salah satu strategi utama Bank Sulteng adalah melakukan digitalisasi untuk meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD). Sebagai bank yang sahamnya dimiliki oleh Pemerintah Provinsi Sulteng dan pemerintah kabupaten/kota, Bank Sulteng juga berkontribusi signifikan terhadap perekonomian daerah melalui setoran dividen. Tahun 2024 ini saja, Pemprov Sulteng menerima dividen sebesar Rp52 miliar dari Bank Sulteng.
Komitmen Bank Sulteng dalam meningkatkan layanan publik ini mendapat apresiasi dari berbagai pihak, termasuk Komisi II DPR RI yang melakukan kunjungan spesifik untuk mengawasi penyelenggaraan dan tata kelola Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) serta Badan Layanan Umum Daerah (BLUD). Kunjungan tersebut dipimpin langsung oleh Ketua Komisi II DPR RI, Rifqinizamy Karsayuda, dan turut dihadiri oleh Dirjen Keuangan Daerah Kementerian Dalam Negeri, Agus Fatoni, serta Inspektur IV Kemendagri, Andra.
Digitalisasi dan Peningkatan PAD
Digitalisasi menjadi fokus utama Bank Sulteng dalam meningkatkan layanan dan PAD. Ramiyatie menjelaskan bahwa berbagai inovasi digital tengah dikembangkan untuk mempermudah akses layanan perbankan bagi masyarakat. Langkah ini diharapkan dapat meningkatkan efisiensi dan jangkauan layanan Bank Sulteng, sehingga lebih banyak masyarakat yang dapat merasakan manfaatnya.
Selain digitalisasi, Bank Sulteng juga tengah berupaya meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM) dan memperkuat tata kelola perusahaan. Hal ini dilakukan untuk memastikan Bank Sulteng dapat beroperasi secara efektif dan efisien, serta memberikan layanan terbaik kepada nasabah.
Peningkatan PAD melalui berbagai program dan inovasi menjadi kunci keberhasilan Bank Sulteng. Dividen yang besar yang diberikan kepada Pemprov Sulteng menjadi bukti nyata kontribusi Bank Sulteng terhadap perekonomian daerah.
Kerjasama dengan Pemerintah Daerah
Meskipun telah menunjukkan kinerja yang baik, Bank Sulteng masih berupaya untuk meningkatkan kerjasama dengan pemerintah daerah, khususnya Pemerintah Kota Palu. Ramiyatie mengakui bahwa Pemkot Palu belum memanfaatkan layanan Bank Sulteng secara maksimal. Namun, Pemkot Palu tetap menerima dividen sebesar Rp5 miliar di tahun 2024.
Untuk meningkatkan kerjasama tersebut, Bank Sulteng berencana untuk kembali berkomunikasi dengan Pemkot Palu. Ramiyatie telah melakukan pertemuan dengan Wakil Wali Kota Palu setelah kunjungan Komisi II DPR RI di kantor gubernur. Diharapkan, kerjasama yang lebih erat ini dapat meningkatkan kontribusi Bank Sulteng terhadap perekonomian Kota Palu.
Komitmen Bank Sulteng untuk meningkatkan layanan publik dan kerjasama dengan pemerintah daerah menunjukkan keseriusan mereka dalam berperan aktif dalam pembangunan daerah. Hal ini juga sejalan dengan visi Bank Sulteng untuk menjadi bank yang terpercaya dan memberikan manfaat bagi masyarakat Sulawesi Tengah.
BUMD Sehat dan Regulasi Terbaru
Dalam kunjungan Komisi II DPR RI tersebut, terungkap bahwa Bank Sulteng merupakan satu-satunya BUMD milik Pemprov Sulteng yang berstatus baik dan sehat. BUMD lainnya digolongkan kurang sehat dan bahkan merugi. Hal ini menunjukkan kinerja yang positif dan pengelolaan yang baik di Bank Sulteng.
Ketua Komisi II DPR RI, Rifqinizamy Karsayuda, menyatakan bahwa pihaknya bersama Kemendagri sedang menyusun sejumlah regulasi terkait BUMD. Regulasi ini bertujuan agar BUMD tidak lagi menjadi beban pemerintah daerah, melainkan menjadi stimulus dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD).
Rifqinizamy Karsayuda bahkan menegaskan kemungkinan pembubaran BUMD yang menjadi beban dan penyakit daerah. Hal ini menunjukkan komitmen pemerintah untuk melakukan reformasi dan efisiensi dalam pengelolaan BUMD di Indonesia.
Ke depan, Bank Sulteng akan terus berbenah dan meningkatkan layanannya untuk memberikan kontribusi yang lebih besar bagi masyarakat Sulawesi Tengah. Komitmen ini didukung oleh kinerja yang baik dan kerjasama yang erat dengan pemerintah daerah. Dengan regulasi baru yang disusun oleh pemerintah, diharapkan BUMD di Indonesia dapat menjadi pendorong pertumbuhan ekonomi daerah.