Bank Sumsel Babel Siapkan Kuota KUR Rp1,6 Triliun di 2025
Bank Sumsel Babel menyiapkan kuota KUR sebesar Rp1,6 triliun untuk tahun 2025 dengan target penyaluran hingga September, sekaligus memperbaiki sistem penyaluran setelah kendala di tahun 2024.
Bank Sumsel Babel (BSB) optimis menyalurkan kredit usaha rakyat (KUR) senilai Rp1,6 triliun di tahun 2025. Target ambisius ini diungkapkan Direktur Utama BSB, Achmad Syamsudin, di Palembang pada Selasa, 18 Februari 2025. Pihaknya bahkan menargetkan seluruh kuota tersebut tersalurkan hingga September 2025.
Perbaikan Sistem Penyaluran KUR
Syamsudin mengakui adanya kendala dalam penyaluran KUR pada tahun 2024. Oleh karena itu, BSB berencana melakukan perbaikan sistem penyaluran untuk memastikan penyaluran KUR di tahun 2025 berjalan lebih lancar dan efisien. Koordinasi yang erat dengan pemerintah daerah (pemda) menjadi kunci keberhasilan strategi ini.
Kerja sama dengan pemda ini sangat penting karena setiap daerah memiliki fokus sektor ekonomi yang berbeda. Sebagai contoh, Kabupaten Ogan Komering Ulu (OKU) memfokuskan KUR pada pengembangan komoditi padi dan jagung. Sementara itu, Banyuasin lebih menekankan pada sektor UMKM makanan dan minuman, dan Ogan Komering Ilir pada sektor kelapa sawit.
Tantangan Penyaluran KUR
Meskipun optimis, Syamsudin juga mengakui adanya tantangan dalam penyaluran KUR. Salah satu tantangan terbesar berasal dari calon debitur sendiri. Banyak calon debitur yang belum memenuhi persyaratan pengajuan KUR.
"Ada nasabah yang masih memiliki pinjaman di tempat lain, namun ingin mengajukan KUR lagi. Meskipun Otoritas Jasa Keuangan (OJK) memperbolehkan hal tersebut, kami tetap mempertimbangkannya secara ketat," jelas Syamsudin. Hal ini menunjukkan komitmen BSB dalam menjaga kualitas penyaluran KUR dan meminimalisir risiko kredit macet.
Strategi BSB untuk Penyaluran KUR 2025
Untuk mencapai target penyaluran KUR sebesar Rp1,6 triliun, BSB akan menerapkan beberapa strategi. Pertama, perbaikan sistem penyaluran yang lebih efisien dan terintegrasi. Kedua, peningkatan koordinasi dengan pemda untuk memastikan penyaluran KUR tepat sasaran dan sesuai dengan potensi ekonomi daerah. Ketiga, seleksi calon debitur yang lebih ketat untuk meminimalisir risiko kredit macet. Keempat, sosialisasi dan edukasi kepada masyarakat tentang persyaratan dan prosedur pengajuan KUR.
Dengan strategi yang komprehensif ini, BSB optimis dapat mencapai target penyaluran KUR di tahun 2025 dan berkontribusi pada pertumbuhan ekonomi di Sumatera Selatan dan Bangka Belitung. Program ini diharapkan dapat mendorong pertumbuhan UMKM dan menciptakan lapangan kerja baru di daerah tersebut. BSB juga berkomitmen untuk terus meningkatkan layanan dan memberikan kemudahan bagi para pelaku UMKM dalam mengakses KUR.
Kesimpulan
Target penyaluran KUR Bank Sumsel Babel sebesar Rp1,6 triliun di tahun 2025 merupakan langkah strategis untuk mendukung pertumbuhan ekonomi daerah. Perbaikan sistem penyaluran, koordinasi dengan pemda, dan seleksi debitur yang ketat menjadi kunci keberhasilan program ini. Keberhasilan program ini akan berdampak positif bagi perekonomian daerah, khususnya bagi para pelaku UMKM.