Bantul Uji Coba ITF Pusat Karbonasi Bawuran: Solusi Pengolahan Sampah Menuju Bantul Bersih 2025?
Pemkab Bantul mulai uji coba pengolahan sampah di ITF Pusat Karbonasi Bawuran, ditargetkan mampu mengolah 50 ton sampah residu per hari dan berkontribusi pada program Bantul Bersih Sampah 2025.
Pemerintah Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), resmi memulai uji coba pengolahan sampah di Intermediate Treatment Facility (ITF) Pusat Karbonasi Bawuran, Kecamatan Pleret. Uji coba ini merupakan langkah penting dalam upaya Pemkab Bantul untuk mengatasi permasalahan sampah dan mewujudkan program ‘Bantul Bersih Sampah 2025’. Bupati Bantul, Abdul Halim Muslih, secara langsung meninjau proses pengolahan sampah di fasilitas tersebut pada Selasa, 11 Maret 2024.
ITF Bawuran, yang dibangun oleh salah satu Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) Bantul, dirancang untuk mengolah sampah residu hingga 50 ton per hari. Fasilitas ini menjadi bagian integral dari strategi Pemkab Bantul dalam pengelolaan sampah, yang sebelumnya telah membangun Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST) di beberapa lokasi. Target ambisius Pemkab Bantul adalah menyelesaikan permasalahan sampah di wilayahnya pada tahun 2025.
Proses pengolahan sampah di ITF Bawuran melibatkan pemilahan menggunakan transfer conveyor, kemudian residu yang tersisa (sekitar 15 persen dari total timbunan sampah harian Bantul yang mencapai 300 ton) dibakar menggunakan insinerator. Bupati Halim memastikan bahwa abu hasil pembakaran bukan termasuk limbah Bahan Berbahaya dan Beracun (B3).
ITF Bawuran: Kapasitas dan Kerja Sama Antar Daerah
ITF Bawuran memiliki kapasitas yang cukup besar, diperkirakan mampu menangani hingga 300 ton sampah per hari. Melihat kapasitas yang melimpah ini, Pemkab Bantul berencana mengoptimalkan sisa kapasitas melalui kerja sama dengan pemerintah kabupaten/kota lain di DIY, seperti Kota Yogyakarta dan Kabupaten Sleman. Hal ini diharapkan dapat meningkatkan efisiensi dan efektivitas pengelolaan sampah di tingkat regional.
Dengan adanya kerja sama ini, diharapkan akan tercipta sinergi yang baik antar daerah dalam mengatasi permasalahan sampah. Pengelolaan sampah yang terintegrasi dan efisien akan memberikan dampak positif bagi lingkungan dan masyarakat. Pemkab Bantul berharap dapat menjadi contoh bagi daerah lain dalam pengelolaan sampah yang berkelanjutan.
"Sisa kapasitas dari ITF Bawuran ini kita dedikasikan untuk sampah dari luar Bantul sehingga kami membuka peluang kerja sama dengan Yogyakarta dan Sleman agar kapasitasnya bisa dimanfaatkan secara optimal," jelas Bupati Halim.
Teknologi Pengolahan Sampah di ITF Bawuran
Proses pengolahan sampah di ITF Bawuran melibatkan teknologi modern untuk memisahkan dan mengolah sampah residu. Transfer conveyor berperan penting dalam memilah sampah sebelum proses insinerasi. Insinerator, sebagai alat pembakar sampah, memastikan pemusnahan sampah residu secara efektif dan aman. Hasil akhir dari proses ini berupa abu yang bukan merupakan limbah B3.
Teknologi yang digunakan di ITF Bawuran diharapkan dapat menjadi solusi efektif dalam mengurangi volume sampah dan mengatasi permasalahan lingkungan. Dengan teknologi modern ini, diharapkan pengelolaan sampah di Bantul dapat dilakukan secara efisien dan ramah lingkungan.
Pemilihan teknologi yang tepat dan modern menjadi kunci keberhasilan program Bantul Bersih Sampah 2025. Pemkab Bantul berharap ITF Bawuran dapat menjadi model pengelolaan sampah yang efektif dan efisien untuk ditiru daerah lain.
Tantangan dan Harapan Ke Depan
Meskipun uji coba ITF Bawuran menunjukkan hasil yang menjanjikan, masih ada tantangan yang perlu diatasi. Salah satu tantangan adalah memastikan keberlanjutan operasional ITF Bawuran dan kerjasama yang efektif dengan daerah lain. Sosialisasi kepada masyarakat mengenai pentingnya pengelolaan sampah juga perlu ditingkatkan.
Pemkab Bantul berharap ITF Bawuran dapat menjadi solusi yang berkelanjutan dalam mengatasi permasalahan sampah. Dengan dukungan dari berbagai pihak, diharapkan program Bantul Bersih Sampah 2025 dapat terwujud dan memberikan dampak positif bagi lingkungan dan masyarakat Bantul.
Keberhasilan program ini tidak hanya bergantung pada teknologi, tetapi juga pada kesadaran dan partisipasi aktif masyarakat dalam mengelola sampah. Dengan kerja sama dan komitmen bersama, target Bantul Bersih Sampah 2025 dapat tercapai.